Share

Curiga

Seperti dugaannya, beberapa jam setelahnya Maya dipanggil oleh manager bar. Dia segera menuju lantai atas di mana ruangan sang manager berada. Setiap langkahnya terasa sangat berat. Maya berdoa dalam hati agar tidak dipecat malam ini. Tidak apa bila dirinya harus mengganti rugi. Meski uang simpanannya jelas akan berkurang banyak karena hal ini.

Setelah tiba di depan pintu berwarna cokelat, Maya mengetuk terlebih dahulu dan membukanya dengan sangat pelan. Dia mengintip ke dalam, sampai lelaki paruh baya di dalam sana menyuruhnya masuk. Maya mengangguk, meremas ujung bajunya dan masuk ke dalam. Kali ini setiap langkah seperti tengah berhadapan dengan malaikat maut. Wajah lelaki itu berubah menyeramkan, tidak seperti pertama kali mereka bertegur sapa.

“Duduk, Maya!” suruh sang manager dengan suara datar.

Maya semakin berkeringat dingin. Padahal ruangan ini cukup dingin dengan dua AC yang terpasang. Dia menatap takut-takut pada sang manager yang tampak k

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status