Share

Chapter 52 : Pertimbangan

    Sebelumnya aku sedikit bingung harus bersikap bagaimana terhadap Richard. Sekarang aku jauh lebih bingung karena dia ternyata lelaki yang ditakdirkan untuk bersamaku. Bagaimana bisa lelaki yang berhati murni punya ayah yang seperti Abram? Tuhan sedang bergurau kah?

    Richard tahu aku tidak akan mau kembali ke kantor. Dia membawaku ke sebuah cafe jauh dari kantor untuk menenangkan diri. Aku sudah memakai kacamata kembali, kalau tidak aku bisa semaput melihat sepasang sayap putih di depan mataku.

    "Kamu nggak kembali ke kantor?" Suaraku sedikit serak karena habis menangis.

    "Aku mau menemanimu," kata Richard.

    Ya Tuhan, kenapa Richard terlihat manis sekali sih? Aku harus bagaimana? Langsung mendekatinya? Terus bagaimana dengan Abram?

    "Aku nggak apa-apa sendirian kok. Cuma butuh waktu sendiri." Aku tersenyum.

    "Wajahmu masih kusut. Aku nggak akan pergi sampai kamu b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status