Share

Arimbi 22 - Arimbi asli kembali

Arimbi? Hanna menatap kalung yang masih menggantung di leher putihnya.

Perlahan, Hanna meraba benda kecil itu, menggenggam nama seseorang yang telah menjadi saingannya selama ini, dan dia selalu terkalahkan. Sejak menikah tidak pernah sekalipun Hanna menang dari Arimbi. Wanita itu seolah menutup kebahagiaan dirinya. Hanna tidak membenci Arimbi, nasibnya saja yang malang.

Menyeka ujung matanya Hanna pun tersenyum, mencoba untuk tidak menangisi hal yang sama. Leo benar, Hanna berhak bahagia dengan cinta yang tepat. Orang itu bukanlah Sultan. Cintanya hanya untuk Arimbi bukan Hanna. Mengingat bunda sudah tiada sehingga tidak ada alasan bagi Sultan menahannya, dan Hanna telah siap.

"Cukup sudah aku menanggung sakit." Hanna melepaskan kalung pemberian Sultan, lalu menaruhnya di atas meja.

Namanya Hanna bukan Arimbi, jadi dia berhak melepasnya kapan pun.

"Nona Arimbi," panggil sebu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status