Share

Aroma yang Memikat
Aroma yang Memikat
Penulis: RisingOne

1. Karamel

Penulis: RisingOne
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-05 12:03:01

SEBELUMNYA MARI KITA MENGENALI DULU ISTILAH YANG AKAN CUKUP BANYAK DIJUMPAI SAAT MEMBACA.

Alpha : Memiliki kedudukan tertinggi, dominan dan dapat membuahi omega serta alat vitalnya memiliki kemapuan khusus untuk Knotting, menghasilkan banyak sperma(Contohnya Knotting itu, seperti anjing bersatu dengan pasangannya.) Jadi sangat cepat mendapatkan keturunan.

Beta : Beta menduduki posisi ke dua di bawah Alpha, bisa juga membuahi Omega. Namun juga sesekali bisa digunakan sebagai kedudukan Omega.

Omega : Tidak ada yang tidak tahu Omega itu adalah kasta terendah yang berharga dan sangat langka serta susah ditemukan! Biasanya ketika mereka IN HEAT! Omega juga mempunyai kemampuan khusus yaitu bisa melubrikasi dirinya sebelum MATING! 

IN HEAT :  Saat di mana hasratnya menjadi-jadi ingin melakukan sex sampai berada di luar kontrol, ini akan terjadi kira-kira semingguan. Kayak kucing  betina ngerayu kucing jantan. Gitohh!

Mating : Poses penyatuan/perkawinan sekaligus untuk menandai satu sama lain sebagai pasangan atau MATE.

Mate : Biasanya disebut pasangan sudah jadi atau resmi. Misalkan Alpha/Beta menjadikan seorang Omega Mate-nya, maka aroma omega tersebut akan tercampur dengan aroma pasangannya sehingga Omega-nya tidak akan didekati Alpha/Beta lain.

Feromon : Aroma khas yang dihasilkan masing-masing Individu. Aromanya akan menjadi lebih kuat saat-saat tertentu misal ketika ALPHA/BETA/OMEGA sedang mengalami fase In Heat.

Sekian penjelasannya. Cuss lanjut baca bagian pertama sekaligus prolognya.

"Kara ... kau hari ini pakai parfum?"

Tanya rekan kerja Karamel—biasa dipanggil Kara—ketika mereka berpapasan. Karamel melihat tanggal dan menyadari bahwa fase Heat-nya akan segera datang. Jadi kini dia menyebarkan aroma yang sangat memikat.

Karamel membulatkan matanya. Bisa-bisanya ia melupakan hal penting seperti ini. "Gawat! Aku tidak boleh ketahuan kalau aku Omega!" teriak batin Karamel.

Karamel hanya menyengir pada rekan kerjanya itu sembari berdalih, "Aku coba parfum baru, apa aromanya tidak enak dicium?"

"Hmm tidak, kupikir aromanya sangat enak dicium," jawab rekan kerjanya sambil mengendus aroma tubuh Karamel.

Karamel menjauh. Ia tidak boleh diketahui bahwa ia seorang omega. "Maaf, aku permisi!"  Karamel buru-buru pergi,

Sembari berlari cepat, Karamel berbatin, "Walau dia Beta, tetap saja gawat kalau sampai ketahuan!"

 Karamel segera mengambil obat di tas dan ke toilet. Dia melakukan injeksi sendiri agar aroma tubuhnya tidak tercium, tapi dia sudah dalam keadaan In Heat. Dia bernafas tidak teratur dan bagian pangkal pahanya dengan sendiri mengeluarkan cairan.

"Gawat ... hah ... Aku butuh ALPHA ... hah," gumam Karamel mulai hilang kontrol.

BAM!

Terdengar suara keras dari luar pintu toilet Karamel.

"Siapa di dalam! Hah ... Apa kau OMEGA? Hah ...." pekik salah satu Alpha yang mulai terpengaruh aroma bau Omega. 

"Cepat tenangkan Feromonmu! Kalau tidak semua Alpha akan kemari jika mencium aroma ini!" pekiknya lagi tapi Karamel tidak bisa menghilangkan feromonnya karena injeksinya tidak bekerja saat ini, dia butuh beberapa saat. Dia butuh Alpha untuk membuatnya tenang, dia butuh bercinta.

Itulah kesengsaraan Omega jika dalam HEAT.

"A-apa kau Alpha?" tanya Karamel dengan nafas menderu.

"Cepat pergi dari sini sebelum yang lain datang!" pesan dari luar dan orang itu segera pergi dari kamar mandi. Dia menutup hidungnya dan menahan diri untuk tidak hilang kendali dan menabrak masuk ke dalam toilet yang ditempati Karamel. Dia sendiri melakukan injeksi diri agar feromonnya juga tenang dan tidak meluak seperti Omega.

Karamel pun keluar dari toilet dan segera pergi dari kantor karena dia merasa sedikit membaik, mungkin injeksinya baru bekerja.

Dia pun mengurung diri di dalam kamarnya selama seminggu hingga keadaannya kembali normal.

Sebelumnya dia memberitahu kepada atasannya bahwa dia akan cuti seminggu dan atasannya mengizinkan, karena dia tahu identitas Karamel sebenarnya. Dia memperkerjakan Karamel karena Karamel memang bisa diandalkan dan memiliki kemampuan diatas yang lain. Tapi karena di kantor lebih dominan Alpha dan beta jadi Karamel harus pura-pura menjadi Beta agar dirinya tidak menjadi target.

Karamel pun bersiap-siap ke kantor, dia sengaja mencari tempat tinggal yang dekat kantornya jadi tidak perlu kendaraan pribadi atau umum. Cukup jalan kaki kira-kira 10 menit lewat jalan tikus sampailah di kantor. Jika melalui jalan raya maka butuh waktu 15-20 menit jika tidak macet, kalau macet butuh waktu 30 menitan.

"Karamel, kau sudah baik-baik saja? Aku dengar kau sakit,"

"Aku sudah baik-baik saja," jawab Karamel berbohong. Dia pun duduk di kursinya, kemudian seseorang yang tidak dia kenal lewat bersama sekretaris atasannya.

Mata keduanya bertatapan sejenak sebelum orang itu memalingkan wajahnya dan fokus ke jalan.

"Siapa orang itu?" pikir Karamel.

"Kau tidak masuk waktu itu, dia CEO baru kita."

"Apa!" Karamel membelalakkan matanya.

"Dia anak boss yang baru pulang dari sekolah luar negeri."

"Ka-kalau begitu boss yang dulu?!"

"Boss sekarang lagi liburan bersama sang istri, katanya Honeymoon lagi. Orang tua itu memang bebas sekali," ucap rekan kerjanya memang akrab dengan atasan mereka. Karena beliau adalah orang yang baik dan pengertian pada bawahannya.

Mereka tidak tahu karakter baru CEO sekarang yang lebih muda ini.

"Kalau Boss lama tidak ada, aku harus bagaimana?!" Karamel mengutuk di dalam dirinya. Sebab bosnya yang dulu sudah mengetahui Karamel bahwa ia seorang Omaga yang berpura-pura jadi Beta.

"Apa aku harus berhenti bekerja?" gumam Karamel.

"Kenapa?" tanya teman kerjanya. Karamel jadi salah tingkah karena mengucapkan isi pikirannya.

Kalau sebulan cuti seminggu maka akan jadi pertanyaan CEO barunya.

CEO lama pasti tidak mengatakan apapun padanya.

Karamel jadi bingung sendiri, dia harus melakukan apa.

"Karamel, apa laporannya sudah selesai?"

"Sudah selesai Sekretaris Helena!"

"Kalau begitu berikan pada Presiden Justin, dia berada di ruangannya. Kalau ada yang tidak dipahami presiden, kau harus menjelaskan padanya."

"A-aku mengerti."

Karamel pun mengambil berkas yang baru saja dia print dan berjalan ke kantor yang ditempati Justin.

Dia menghela nafas panjang sejenak sebelum mengetuk pintu.

"Masuk," ucap suara di dalam yang dikenali Karamel.

Dia pun masuk dan melihat pria muda berkarisma.

"Ada keperluan apa? Dimana sekretaris Helena?"

"A ... Aku Karamel, kepala sales di sini," ucap Karamel sedikit gugup.

"Berikan berkasnya." nada otoritas Justin dan Karamel pun berjalan mendekat memberikan berkasnya. Saat Karamel memberikan berkasnya, Justin mencium aroma yang pernah dia hirup sebelumnya.

"Kau boleh keluar, kalau ada apa-apa aku akan memanggilmu," pesannya suruh dia keluar.

"Ba ... baik," ucap Karamel buru-buru pergi.

Saat sudah keluar dari ruangan Justin. Karamel bergumam was-was. "Dia tidak mengenaliku kan? Aku yakin dia alpha sebelumnya!"

Puk!

Tepukan pada bahu Karamel membuatnya terkesiap kaget.

"Sudah kau berikan berkasnya?" tanya Sekretaris Helena yang baru tiba.

"Sudah!" jawab Karamel, Sekretaris Helena pun masuk ke dalam kantor Justin.

Saat sudah ditinggal. Karamel menggigit bibir bawahnya. "Kuharap dia tidak tahu identitasku!" doanya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Aroma yang Memikat   14. Rindu tapi Enggan

    "Apa presiden akan marah kalau mengetahui hal ini?" gumamnya baru mengirimkan surat pengunduran diri lewat post, besok baru akan diterima oleh kantor dan tidak tahu akan dibaca atau tidak. Palingan hanya akan jadi tumpukan sampah. Yang pasti Karamel sudah mengirimkan surat itu, dibaca atau tidak sudah bukan urusannya lagi.Dia tidak lagi berencana kembali ke sana, jadi dia tidak peduli lagi.Karamel pun melewati stand es krim. Dia tiba-tiba jadi pengen …"Jangan bilang kau ingin makan itu?!" tanyanya sambil mengusap perutnya."Ibu akan membelikan padamu!" ucapnya segera membeli es krim."Tolong es krim coklat strawberrynya!" pesannya dan segera dibuat karena tidak ada yang mengantri.Karamel begitu senang menerima es krim dan memakannya tanpa pikir panjang.Dia mencoba melupakan semua kejadian ini dan terus melangkah maju. Dia tidak akan berpikir negatif atau apa pun lagi. Dia sudah mengambil keputusan."Aku harus positi

  • Aroma yang Memikat   13. Perut Membesar

    Karamel menemui Arsel di cafenya, dia menangis setelah melihat Arsel."Ada apa Karamel? Kenapa kau menangis?""Aku hanya rindu dengan tempat ini!" jawabnya. Tapi Arsel tidak percaya padanya,"Kalau kau tidak mau cerita tidak apa-apa, kau bisa datang kapan saja kemari.""Terima kasih," ucap Karamel. Dia menyuguhkan susu coklat panas untuk Karamel,"Minumlah selagi hangat, kau akan merasa baikan," ucap Arsel. Dia pun duduk diam di cafe dan tidak melakukan apa pun.Rekan kerja Karamel sebelumnya juga penasaran dan bertanya pada Arsel, tapi Arsel sendiri tidak tahu masalahnya. Karamel tidak bicara sepatah katapun, setelah menangis dia hanya duduk diam.Lalu kemudian dia menghela napas."Apa sudah baikan?" tanya Arsel. Karamel tersenyum padanya seperti biasa."Aku sudah merasa baikan.""Kau tidak ada masalah dengan atasanmu bukan?" tanyanya tepat sasaran."Tidak ada!" jawabnya sambil tertawa kecil."Baikl

  • Aroma yang Memikat   12. Permintaan Maaf Presiden

    Besoknya saat dia ke kantor, Sekretaris Helena sudah ada. "Sekretaris Helena, di mana presiden?" "Presiden sedang ke luar kota." "Kau tidak ikut?" "Aku tidak bisa ikut, adikku sedang hamil muda. Jadi tidak bisa kutinggalkan, kau tahu morning sick-nya omega hamil bagaimana? Jadi tidak bisa kutinggalkan!" jawabnya khawatir. "Woah ... Selamat kalau begitu, Sekretaris Helena." "Terima kasih, dan kenapa kau mencari presiden?" "Tidak ada, maaf mengganggu waktumu!" jawab Karamel akhirnya. "Tidak apa-apa, kau terlihat pucat? Kau baik-baik saja?" tanyanya pada Karamel. "Aku baik-baik saja, hanya kurang tidur." "Jangan memaksakan diri, kalau sakit katakan padaku. Aku akan memberitahu presiden." "Aku mengerti," ucapnya dan kembali duduk ke kursinya. Sepulang dari kantor, dia tidur karena lelah dan sibuk di kantornya seharian ini. Di kantor dia harus bolak balik toilet karena mual, walau begi

  • Aroma yang Memikat   11. Testpack

    Seminggu kemudian Karamel bertemu dengan Justin lagi. "Kenapa kau tidak membalas pesanku?" "Aku sudah tidur!" jawab Karamel. "Sudah tidur?" "Tentu saja, lagian kau mengirim pesan begitu malam!" balas Karamel. Padahal mereka sedang makan siang tapi Karamel tidak nafsu sama sekali. "Aku ingin menjelaskan padamu, bahwa wanita yang bersamaku itu … " "Mantanmu. Aku tahu, kau tidak perlu menjelaskannya!" potong Karamel. "Darimana kau tahu dia mantanku? Apa karena kau melihat kami berciuman? Lalu kau pikir kami …" "Presiden, kalau sudah selesai makan kita pergi. Aku masih banyak tugas." Karamel pun berjalan pergi tanpa menunggu Justin. Dia benar-benar tidak enak badan. "Karamel! Dengarkanku dulu! Aku sama dia tidak ada hubungan apa-apa! dia hanya datang liburan, dia juga ada teman lainnya! Kami tidak berdua!" Dia menahan kepergian Karamel. "Aku berkata jujur padamu, percaya padak

  • Aroma yang Memikat   10. Dasar Orang Ketiga

    "Ah ... Ng ... Ah," desah Karamel. Justin belum melakukan pergerakan maju mundur itu, hanya memasukkannya membuat Karamel sudah merintih. Perlahan feromon Karamel dapat dicium Justin. "Apa kau sesuka itu dengan milikku?" tanya Justin karena dia bisa merasakan milik bawah Karamel yang terus menyedotnya masuk. "Pre-presiden ... Cepat gerakkan," pinta Karamel akhirnya sudah tidak sabaran. "Baik! Dengan senang hati!" Justin tentu saja tidak lagi menunggu, dorongan kuat ke dalam dan tarikan keluar perlahan membuat Karamel merintih nikmat. "Ahhhhhh ... be-besar! Aku merasa penuh ...," jerit Karamel mengalungkan tangannya ke leher Justin. Justin kemudian mengangkat satu kaki lainnya dan membuat Karamel bersandar di dinding. Tarikan dan dorongan dilakukan semakin cepat karena tubuh Karamel sudah berada di tangannya. Dia terus menekan pinggul Karamel dan menaik turunkannya agar kepemilikannya bisa mencapai daerah terdalam Karamel. "Ahhh

  • Aroma yang Memikat   9. Hanya Merasa Ditinggal

    Karamel terbangun saat pagi, kepalanya sangat pusing dan belum bisa berpikir apa-apa. Setelah benar-benar sadar, dia pun menangis dan menyentuh lehernya."Aku ... melakukannya dengan Alpha lain ...."Tangisnya karena diingatannya hanya sampai Alpha lain masuk ke dalam pussynya.Dia menangis histeris karena sudah menjadi mate Alpha lain.Pikirannya jadi kacau, seluruh tubuhnya juga sakit penuh gigitan gigi.Dia masih bisa merasakan cairan hangat di pussynya dan akhirnya dia berlari masuk ke dalam kamar mandi.Mengorek sendiri cairan kentalnya untuk keluar sambil menangis. Dia tidak peduli darah atau pun luka di lubangnya, yang pasti dia akan mengeluarkan cairan kental Alpha lain.Dia menangis dan duduk lesu di guyur shower."Presiden ...."Panggilnya sedih karena bukan Justin yang menjadi matenya, melainkan Alpha yang tidak dia kenali.Setelah kejadian ini, dia baru menyadari perasaannya pada Justin.Dia mul

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status