Share

Aroma yang Memikat
Aroma yang Memikat
Author: RisingOne

1. Karamel

SEBELUMNYA MARI KITA MENGENALI DULU ISTILAH YANG AKAN CUKUP BANYAK DIJUMPAI SAAT MEMBACA.

Alpha : Memiliki kedudukan tertinggi, dominan dan dapat membuahi omega serta alat vitalnya memiliki kemapuan khusus untuk Knotting, menghasilkan banyak sperma(Contohnya Knotting itu, seperti anjing bersatu dengan pasangannya.) Jadi sangat cepat mendapatkan keturunan.

Beta : Beta menduduki posisi ke dua di bawah Alpha, bisa juga membuahi Omega. Namun juga sesekali bisa digunakan sebagai kedudukan Omega.

Omega : Tidak ada yang tidak tahu Omega itu adalah kasta terendah yang berharga dan sangat langka serta susah ditemukan! Biasanya ketika mereka IN HEAT! Omega juga mempunyai kemampuan khusus yaitu bisa melubrikasi dirinya sebelum MATING! 

IN HEAT :  Saat di mana hasratnya menjadi-jadi ingin melakukan sex sampai berada di luar kontrol, ini akan terjadi kira-kira semingguan. Kayak kucing  betina ngerayu kucing jantan. Gitohh!

Mating : Poses penyatuan/perkawinan sekaligus untuk menandai satu sama lain sebagai pasangan atau MATE.

Mate : Biasanya disebut pasangan sudah jadi atau resmi. Misalkan Alpha/Beta menjadikan seorang Omega Mate-nya, maka aroma omega tersebut akan tercampur dengan aroma pasangannya sehingga Omega-nya tidak akan didekati Alpha/Beta lain.

Feromon : Aroma khas yang dihasilkan masing-masing Individu. Aromanya akan menjadi lebih kuat saat-saat tertentu misal ketika ALPHA/BETA/OMEGA sedang mengalami fase In Heat.

Sekian penjelasannya. Cuss lanjut baca bagian pertama sekaligus prolognya.

"Kara ... kau hari ini pakai parfum?"

Tanya rekan kerja Karamel—biasa dipanggil Kara—ketika mereka berpapasan. Karamel melihat tanggal dan menyadari bahwa fase Heat-nya akan segera datang. Jadi kini dia menyebarkan aroma yang sangat memikat.

Karamel membulatkan matanya. Bisa-bisanya ia melupakan hal penting seperti ini. "Gawat! Aku tidak boleh ketahuan kalau aku Omega!" teriak batin Karamel.

Karamel hanya menyengir pada rekan kerjanya itu sembari berdalih, "Aku coba parfum baru, apa aromanya tidak enak dicium?"

"Hmm tidak, kupikir aromanya sangat enak dicium," jawab rekan kerjanya sambil mengendus aroma tubuh Karamel.

Karamel menjauh. Ia tidak boleh diketahui bahwa ia seorang omega. "Maaf, aku permisi!"  Karamel buru-buru pergi,

Sembari berlari cepat, Karamel berbatin, "Walau dia Beta, tetap saja gawat kalau sampai ketahuan!"

 Karamel segera mengambil obat di tas dan ke toilet. Dia melakukan injeksi sendiri agar aroma tubuhnya tidak tercium, tapi dia sudah dalam keadaan In Heat. Dia bernafas tidak teratur dan bagian pangkal pahanya dengan sendiri mengeluarkan cairan.

"Gawat ... hah ... Aku butuh ALPHA ... hah," gumam Karamel mulai hilang kontrol.

BAM!

Terdengar suara keras dari luar pintu toilet Karamel.

"Siapa di dalam! Hah ... Apa kau OMEGA? Hah ...." pekik salah satu Alpha yang mulai terpengaruh aroma bau Omega. 

"Cepat tenangkan Feromonmu! Kalau tidak semua Alpha akan kemari jika mencium aroma ini!" pekiknya lagi tapi Karamel tidak bisa menghilangkan feromonnya karena injeksinya tidak bekerja saat ini, dia butuh beberapa saat. Dia butuh Alpha untuk membuatnya tenang, dia butuh bercinta.

Itulah kesengsaraan Omega jika dalam HEAT.

"A-apa kau Alpha?" tanya Karamel dengan nafas menderu.

"Cepat pergi dari sini sebelum yang lain datang!" pesan dari luar dan orang itu segera pergi dari kamar mandi. Dia menutup hidungnya dan menahan diri untuk tidak hilang kendali dan menabrak masuk ke dalam toilet yang ditempati Karamel. Dia sendiri melakukan injeksi diri agar feromonnya juga tenang dan tidak meluak seperti Omega.

Karamel pun keluar dari toilet dan segera pergi dari kantor karena dia merasa sedikit membaik, mungkin injeksinya baru bekerja.

Dia pun mengurung diri di dalam kamarnya selama seminggu hingga keadaannya kembali normal.

Sebelumnya dia memberitahu kepada atasannya bahwa dia akan cuti seminggu dan atasannya mengizinkan, karena dia tahu identitas Karamel sebenarnya. Dia memperkerjakan Karamel karena Karamel memang bisa diandalkan dan memiliki kemampuan diatas yang lain. Tapi karena di kantor lebih dominan Alpha dan beta jadi Karamel harus pura-pura menjadi Beta agar dirinya tidak menjadi target.

Karamel pun bersiap-siap ke kantor, dia sengaja mencari tempat tinggal yang dekat kantornya jadi tidak perlu kendaraan pribadi atau umum. Cukup jalan kaki kira-kira 10 menit lewat jalan tikus sampailah di kantor. Jika melalui jalan raya maka butuh waktu 15-20 menit jika tidak macet, kalau macet butuh waktu 30 menitan.

"Karamel, kau sudah baik-baik saja? Aku dengar kau sakit,"

"Aku sudah baik-baik saja," jawab Karamel berbohong. Dia pun duduk di kursinya, kemudian seseorang yang tidak dia kenal lewat bersama sekretaris atasannya.

Mata keduanya bertatapan sejenak sebelum orang itu memalingkan wajahnya dan fokus ke jalan.

"Siapa orang itu?" pikir Karamel.

"Kau tidak masuk waktu itu, dia CEO baru kita."

"Apa!" Karamel membelalakkan matanya.

"Dia anak boss yang baru pulang dari sekolah luar negeri."

"Ka-kalau begitu boss yang dulu?!"

"Boss sekarang lagi liburan bersama sang istri, katanya Honeymoon lagi. Orang tua itu memang bebas sekali," ucap rekan kerjanya memang akrab dengan atasan mereka. Karena beliau adalah orang yang baik dan pengertian pada bawahannya.

Mereka tidak tahu karakter baru CEO sekarang yang lebih muda ini.

"Kalau Boss lama tidak ada, aku harus bagaimana?!" Karamel mengutuk di dalam dirinya. Sebab bosnya yang dulu sudah mengetahui Karamel bahwa ia seorang Omaga yang berpura-pura jadi Beta.

"Apa aku harus berhenti bekerja?" gumam Karamel.

"Kenapa?" tanya teman kerjanya. Karamel jadi salah tingkah karena mengucapkan isi pikirannya.

Kalau sebulan cuti seminggu maka akan jadi pertanyaan CEO barunya.

CEO lama pasti tidak mengatakan apapun padanya.

Karamel jadi bingung sendiri, dia harus melakukan apa.

"Karamel, apa laporannya sudah selesai?"

"Sudah selesai Sekretaris Helena!"

"Kalau begitu berikan pada Presiden Justin, dia berada di ruangannya. Kalau ada yang tidak dipahami presiden, kau harus menjelaskan padanya."

"A-aku mengerti."

Karamel pun mengambil berkas yang baru saja dia print dan berjalan ke kantor yang ditempati Justin.

Dia menghela nafas panjang sejenak sebelum mengetuk pintu.

"Masuk," ucap suara di dalam yang dikenali Karamel.

Dia pun masuk dan melihat pria muda berkarisma.

"Ada keperluan apa? Dimana sekretaris Helena?"

"A ... Aku Karamel, kepala sales di sini," ucap Karamel sedikit gugup.

"Berikan berkasnya." nada otoritas Justin dan Karamel pun berjalan mendekat memberikan berkasnya. Saat Karamel memberikan berkasnya, Justin mencium aroma yang pernah dia hirup sebelumnya.

"Kau boleh keluar, kalau ada apa-apa aku akan memanggilmu," pesannya suruh dia keluar.

"Ba ... baik," ucap Karamel buru-buru pergi.

Saat sudah keluar dari ruangan Justin. Karamel bergumam was-was. "Dia tidak mengenaliku kan? Aku yakin dia alpha sebelumnya!"

Puk!

Tepukan pada bahu Karamel membuatnya terkesiap kaget.

"Sudah kau berikan berkasnya?" tanya Sekretaris Helena yang baru tiba.

"Sudah!" jawab Karamel, Sekretaris Helena pun masuk ke dalam kantor Justin.

Saat sudah ditinggal. Karamel menggigit bibir bawahnya. "Kuharap dia tidak tahu identitasku!" doanya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status