Share

BAB 18 Bertemu Rival Masa Lalu

"Angga?"

"Masih inget kah? Gue pikir lo udah lupa sama gue," celetuk lelaki bertubuh jangkung itu. Angga menatap lekat Zeta, hingga membuat sang empu mengalihkan pandangannya karena merasa tak nyaman.

"Lah? Cuma Zeta doang nih, yang lo sapa?" sahut Sofia tiba-tiba. Membuat atensi Angga teralihkan. "Loh? Sofia, kan? Lo di sini juga?" tanya Angga keheranan.

Plak!

"Duh! Kenapa gue dipukul sih?!"

"Gue udah dari tadi di sini, Ngga! Lo pikir gue patung pancoran?!" sentak Sofia.

Angga menggaruk tengkuknya. "Hehe ... sorry."

"Iya deh iya ... cuma Zeta yang paling mencolok di mata lo," sahut Sofia. Sontak Zeta menyenggol lengan Sofia dengan kasar. "Jangan ngomong sembarangan kaya gitu, Sof!" bisik Zeta dengan geram.

Tiba-tiba tidak ada lagi yang bersuara, suasananya menjadi sangat canggung. Sampai anak-anak yang akhirnya memecah keheningan orang-orang dewasa itu.

"Kamu siapa namanya?" tanya seorang anak perempuan yang sedari tadi telapak tangan kecilnya digenggam erat oleh Angga.

Aziel yang m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status