Share

112. Rania tahu

"Sayang, kau kenapa? Ah, sial! Kaki sialan!" maki Renan sambil mencoba mengangkat kakinya untuk turun ke bawah. Nihil, dia tidak bisa, kakinya semakin kebas dan mati rasa.

"Hoek! Ughh! Hoek!" Rania memuntahkan seluruh isi perutnya yang terasa begitu mual.

"Kenapa disaat seperti ini aku tidak bisa apa-apa! Sialan! Kaki sialan! Cih!" Renan memukul sofanya dengan kuat. Kepalanya menoleh ke belakang untuk memperhatikan istrinya yang masih setia di wastafel. "Rania, kau kenapa?"

Brsss!

Aliran air terbuka dan Rania berkumur untuk mengembalikan netral asam pada mulutnya.

"Tidak apa-apa. Perutku mual, sepertinya kemarin salah makan." Rania mengambil tisu dan mengusap wajahnya yang basah. Setelah itu, dia berjalan ke arah Renan lagi sambil membawa satu gelas air hangat untuk dirinya dan satu gelas teh lemon untuk suaminya.

"Maafkan aku, kakiku …," ungkap Renan yang penuh dengan rasa penyesalan mendalam. Rania terkekeh kecil menanggapi ungkapan suaminya, begitu polos dan manis.

"Apanya y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status