Short
Ayah yang Salah Untuk Anakku

Ayah yang Salah Untuk Anakku

Oleh:  Fira AdraTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
9Bab
2.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Anakku tidak sengaja menjatuhkan air panas pada tangan kekasih suamiku. Namun, suamiku malah langsung memotong setengah telapak tangannya sebagai hukuman. Saking kesakitan, pandangan anakku jadi kabur dan tidak sengaja terjatuh ke dalam danau. Noda darah langsung mewarnai permukaan danau. Aku memeluk tubuh anakku, menangis histeris, lalu segera menelepon suamiku untuk meminta bantuan. Namun, dia hanya merespons dengan dingin, "Cuma telapak tangan yang putus, tinggal disambung saja. Kalau nggak diberi pelajaran, dia hanya akan semakin berani menindas orang!" Karena penanganan yang terlambat, anakku tenggelam dan tak bisa diselamatkan. Dia akhirnya meninggal di danau itu. Namun saat suamiku melihat jasadnya, dia seakan-akan tak percaya. "Hanya karena kehilangan setengah telapak tangan ... kenapa bisa mati?"

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Putraku yang nakal dan menggemaskan itu kini tubuhnya telah memucat dan bahkan membengkak. Darah dari setengah telapak tangannya yang terputus telah membeku dan tidak bisa pulih lagi. Semua orang menasihatiku untuk menangis jika merasa sedih.

Namun, aku tidak menangis. Sebaliknya, aku mengurus segala keperluan untuk anakku dan mengantarnya ke dalam peti mati yang dingin dengan tenang.

Pada saat ini, telepon dari Shawn masuk.

"Salep untuk luka bakarnya belum dibeli? Sepertinya dia bukan cuma kejam, tapi juga bodoh! Beli satu barang saja sampai selama ini. Christine itu pelukis. Kalau sampai nggak bisa melukis lagi nanti, apa kalian bisa tanggung jawab?"

Nada bicaranya terdengar jengkel dan tidak merasa bersalah sama sekali terhadap putra kami. Aku diam saja, tapi kesabarannya sudah habis, "Cepat bawa dia ke sini! Suruh dia berlutut di depan Christine dan minta maaf! Ini nggak bisa dibiarkan begitu saja!"

Tanganku perlahan-lahan menyentuh telapak tangan anakku yang telah terputus setengah. Kemudian, aku menutup peti matinya, lalu berbalik dan pergi mencari Shawn.

Di dalam vila yang besar dan kosong itu, Shawn sedang mengoleskan salep luka bakar pada Christine. Wajahnya yang biasanya dingin menunjukkan kelembutan yang belum pernah kulihat sebelumnya. Di atas meja makan persegi di belakang mereka, terlihat sebuah piring baja tahan karat.

Di atas piring itu, tergeletak setengah telapak tangan anakku. Telapak tangan yang diperintahkan oleh ayahnya sendiri untuk dipotong.

Kakiku langsung lemas dan hampir saja aku jatuh. Namun, aku berhasil meraih setengah telapak tangan itu dan mendekapnya di dadaku. Di detik berikutnya, suara Shawn terdengar marah, "Mana Zayn? Jangan kira kamu bisa melindunginya hanya karena kamu ada di sini! Memangnya kamu kira kamu siapa!"

Aku tidak menggubrisnya, tapi dia malah maju dan mencengkeram lenganku. Tenaganya sangat kuat hingga membuatku terdorong dan menghantam tembok yang dingin dan keras. Rasa sakit yang tiba-tiba itu membuatku langsung berkeringat dingin. Perutku terasa sakit dan semakin menusuk.

Namun, aku tetap memegang erat setengah telapak tangan itu dan berkata dengan dingin, "Dia nggak bisa datang."

Tatapan Shawn menjadi muram. Dia mengangkat tangan dan mendorongku, sehingga setengah telapak tangan anakku terjatuh di lantai.

"Kayla, kamu sengaja mau cari masalah sama aku ya?"

Dia mengadang di hadapanku dan menuding, "Kuberi tahu ya, kamu harus suruh anakmu untuk datang minta maaf sama Christine! Pikirkan baik-baik, telapak tangan yang putus itu masih bisa disambung lewat operasi. Tapi kalau dia nggak minta maaf dan waktu operasinya terlewat, dia akan cacat seumur hidup!"

Amarah langsung meluap dalam hatiku. Aku menatap pria di hadapanku ini dengan tatapan menyedihkan. Sambil mengatupkan bibir, aku tertawa pelan. Betapa konyolnya semua ini.

Anak yang akan menjadi cacat karena ulahnya sendiri ini adalah anak kandung Shawn.

"Sudahlah." Christine akhirnya bersuara sambil menarik pergelangan tangan Shawn. "Kak Shawn, ini cuma luka bakar kecil. Nggak separah itu kok. Jangan pertaruhkan masa depan anak kecil demi masalah begini ...."

Christine yang pengertian malah semakin memicu kemarahan Shawn. Wajahnya menjadi gelap, dan dia membentak dengan keras, "Di mana sebenarnya Zayn? Suruh dia keluar sekarang juga!"

"Sudah kubilang ...." Dengan ekspresi datar, aku berkata, "Dia nggak bisa datang lagi."

"Kamu ...!"

"Dia sudah meninggal," ucapku sepatah demi sepatah sambil memelototinya.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
AKBAR FAJAR PRATAMA
duuh baru baca sampai bab 5 .langsung berhenti gak bisa baca lagi ..padahal seru banget . gak bisa di tuker koin bonus ...
2024-11-27 22:43:23
0
9 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status