Share

Bertengkar

****

"Akhirnya kamu kembali, Hel. Mama dan Mariah sangat merindukanmu." Wulan tak mampu lagi membendung air matanya saat berada dalam pelukan putranya.

"Mas," sapa Mariah.

Alih-alih Helmi membalas sapaan Mariah, wajahnya malah mencelos ke sembarang arah, menghindari tatapan Mariah.

"Istrimu sudah lama menunggu kepulanganmu. Kamu dari mana saja, Hel?" tanya Wulan kemudian.

"Maaf, aku tidak mau membahas masalah itu sekarang, permisi." Helmi melewati Mariah begitu saja. Ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan Galuh yang sampai saat ini masih belum sadar juga.

Sepeninggalnya Helmi, Mariah tampak menangis. Buliran air bening tumpah begitu saja ketika sikaf Helmi yang begitu dingin terhadap dirinya.

"Ma, aku salah apa? Kenapa Mas Helmi berubah dingin seperti ini?" tanya Mariah pada Wulan.

"Kamu sabar dulu, Mar! Mama mohon beri dia waktu sampai dia mau berbicara dengan sendirinya."

Mariah hanya sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status