Home / Romansa / BENIH MAFIA MUDA / Chapter 01 Berita Mengejutkan

Share

BENIH MAFIA MUDA
BENIH MAFIA MUDA
Author: Bang JM

Chapter 01 Berita Mengejutkan

Author: Bang JM
last update Last Updated: 2023-06-13 02:59:32

Novel by Bang JM (Jenar Moksa)

BENIH MAFIA MUDA

---------------------------

Chapter 01 Berita Mengejutkan!

----

Ting!

Ketika layar handphone menyala seorang pria berkulit putih, bermata sipit itu langsung menoleh , lalu buru-buru menyambar. Pria tersebut bernama Jack Lee, dan langsung menggeser layar handphone yang tadi tergeletak begitu saja di atas ranjangnya.

[Bos Jack. Rupanya benar dugaanmu. Aku melihat pacarmu memasuki clab] Membaca pesan masuk barusan, Jack terlihat langsung mengurutkan dahinya.

Kemudian pria bermata sipit, dan masih mengenakan setelan jas rapih itu mengetik pesan balasan, [Paman Ming. Pastikan kamu tidak salah orang]

Jack menatap geram ke arah luar jendela sebuah apartemen di sudut kota China , tempatnya berdiri sekarang. Sembari menunggu pesan balasan dari Paman Ming.

Tidak lama berselang pesan balasan dari Paman Ming pun masuk, [Tidak Bos Jack. Mana mungkin aku salah. Dia memakai gaun hadiah darimu]

Membaca pesan tersebut Jack terlihat menelan ludah dengan getir, "Sial! Jalang!" umpat Jack, dipastikannya, bahwasanya Paman Ming tak akan salah , karena waktu itu dirinya membeli gaun tersebut bersama pria kepercayaannya tersebut.

Dengan wajah menahan emosi teramat sangat, Jack mengetik pesan balasan, [Dapatkan dia, Paman Ming! Dan bawa ke Apartemen!]

Paman Ming yang standby pun membalas, [Siap! Kami akan melakukannya untukmu]

Di apartemen, Jack langsung melempar handphone miliknya ke ranjang, "Brengsek!" umpatnya.

Kemudian Jack mengambil botol Whiskey yang ada di sudut meja ranjang tersebut . Lalu melemparkan ke arah dinding kamar . Merasa di khianati Jack benar-benar berada pada puncak kemarahan.

Sementara itu, di parkiran sebuah klab ternama. Paman Ming langsung menyusul perempuan yang sedang diintai. Setelah sebelumnya memberikan perintah kepada anak buahnya, "Ayok! Jangan sampai lolos! Jika kalian tak becus! Rasakan saja Bos Lee murka! Ayo, cepat!"

"Baik! Paman Ming!" jawab mereka serempak, setelah sebelumnya memeriksa pistol yang terselip di pinggang masing-masing.

Meninggalkan Paman Ming yang ada di klub malam. Jack yang masih berada di apartemen terlihat melampiaskan amarahnya.

Prang!

Pyar!

Prang!

"Perempuan brengsek!!"

"Dasar pelacur jalanan!"

Jack benar-benar kebakaran jenggot. Gelas-gelas cantik berkaki panjang botol Whiskey menjadi sasaran kemarahannya. Botol kaca dan gelas itu berhamburan di atas lantai, menjadi sasaran kemarahan Jack, atas dugaannya dan dibenarkan oleh Paman Ming.

"Sepertinya bos besar marah," bisik bodyguard yang ada di luar kamar milik Jack.

Tampak enam orang bodyguard dengan pistol di tangan tersebut tak berani berkutik, hanya menguping dan mengintip, mereka berbarengan melakukan itu, mengintai lewat lubang kunci . Meskipun sangat kecil, tapi enam orang bodyguard itu bisa melihat pemandangan di mana bos mereka menghancurkan seisi kamar tersebut.

Akan tetapi mereka hanya bisa saling tatap. Tanpa berani mengetuk pintu dan bertanya apa penyebabnya.

Sementara itu teriakan dan umpatan terus saja keluar dari mulut Jack. Membuat enam orang bodyguard tersebut terkaget-kaget. Belum pernah Mereka melihatnya , selama mengabdikan diri. Kemarahan anarkis seperti itu, dilakukan oleh Jack, berhadapan dengan lawan geng sekalipun.

Jack memicingkan matanya, "Kamu sudah melampaui batas kesabaranku." Sembari menatap lekat poster perempuan cantik dengan posenya yang aduhai pada dinding kamar itu.

Tak lama berselang, "Lihat saja .... Apa yang terjadi!" ancam Jack, masih menatap poster seorang perempuan cantik itu.

Kemudian Jack memalingkan wajahnya, "Cih! Huuekk .... Dasar! Perempuan rendahan!!" kelakar Jack, tanpa menoleh pada poster tadi.

Kelakar Jack yang terus terulang membuat enam orang di balik pintu sana saling tatap. Tanpa mereka pantau Jack langsung menuju ke arah pintu, dan membuka tuas.

"Aaaakkk!!"

Teriakan itu berasal dari enam orang bodyguard tadi, mereka tak menyadari kala Jack mengarah ke pintu. Ketika daun pintu terbuka otomatis enam orang bodyguard tersebut jatuh saling tumpu.

"Bos!"

"Maafkan kami lancang!"

Enam orang bodyguard tersebut langsung mengarahkan tangan di depan dada, seraya membungkukkan badannya, memohon ampunan dari sang bos.

Akan tetapi Jack tak peduli atas kelancangan mereka, "Ambilkan aku Whiskey atau lainnya! Cepat!!" perintah Jack, tanpa pada bodyguard tersebut, dan langsung melongos meninggalkan kamar.

"Ba-baik, Bos Jack!" jawab bodyguard serempak .

Kemudian bodyguard tersebut pun langsung saling mendahului menuju ke sebuah ruangan tempat di mana tersusun, dan berjajar rapih deretan minuman beralkohol milik bos mereka, dari berbagai merek ternama.

Sesampainya, "Cepat!"

"Cepat!"

"Baik! Asisten Liu!" jawab salah satunya. Dan langsung disambut gerakan cepat oleh lainnya , yang tadi masih berdesakan di depan pintu, saling mendahului untuk berada di depan rak minuman beralkohol.

"Cepatlah!" teriak Asisten Liu lagi, sembari mengawasi didepan pintu.

Salah satu bodyguard langsung menyambar salah satu minuman beralkohol produksi Cina.

"Ini?" tanyanya seraya mengangkat Baijiu merek minuman keras keras tersebut, aromanya menyengat. Dan tentunya sangat memabukkan, dan merupakan minuman keras yang paling banyak dikonsumsi di kota tersebut.

Asisten Liu pun merespon cepat, "Ya!"

Kemudian, "Ayok!" perintah Asisten Liu, setelah melihat botol Baijiu sudah berpindah ke tangan dua orang bodyguard.

Tanpa bicara lagi, para bodyguard pun langsung menuju ke tempat di mana Jack berada. Mereka mengekor dibelakang Asisten Liu yang sudah berjalan dengan langkah penuh.

Tok! Tok!

"Masuk!" titah Jack tanpa menoleh.

Asisten Liu tentunya paham, tak berani masuk tanpa memberikan kode terlebih dahulu atau akan mati diujung peluru.

Asisten Liu pun langsung masuk, diikuti oleh lainnya. Sesampainya ditepi meja, salah seorang pun langsung memberikan botol Baijiu pada Asisten Liu, mempercayakan pria tersebut untuk menaruh dua botol Baijiu di depan Jack. Kemudian salah satunya pun langsung cekatan membukakan tutup botol Baijiu. Sementara asisten Liu pun langsung menyodorkan gelas kosong.

Setelah itu, mereka pun mundur dengan kedua tangan berada di belakang, bersiaga menunggu perintah berikutnya tanpa berani membuka mulut. Mereka sepakat mengunci mulut rapat-rapat , dan larut dalam suasana mencekam ini. Tak terkecuali dengan asisten Liu.

Jack yang terlihat masih geram langsung menyambar botol Baijiu, kemudian meneguknya tanpa menuang pada gelas.

"Asisten Liu! Tambah!" teriak Jack, sembari menggebrak meja dengan begitu kerasnya hingga gelas kosong tadi tercecer dan pecah.

Asisten Liu pun langsung maju, kembali membuka tutup botol tanpa berani menatap mata Jack yang terlihat penuh bara api.

"Bersihkan!" titah asisten Liu pada kawannya, dan dua orang pun sigap maju untuk memungut pecahan gelas tadi. Dan menaruhnya pada wadah sampah kertas yang ada di sudut kaki meja.

Tanpa bicara asisten Liu pun menyodorkan Baijiu, dan Jack langsung menyambar dan menenggaknya hingga tandas.

Kemudian Jack mencengkram erat botol kosong, "Apa yang pantas didapatkan seorang pengkhianat, Asisten Liu?" tanyanya seraya menatap tajam ke arah orang yang lawan bicaranya.

Asisten Liu yang tak tahu menahu perihal apa yang membuat Jack marah pun menjawab sekenanya,, "Di buang ke laut , Bos ! Tanpa perlu menyakiti fisiknya!"

"Beri masukan!" kata Jack, ditujukan pada lima orang lainnya.

Setelah saling tatap salah satunya memberanikan diri menjawab, "Ya. Benar, Bos. Disiksa dulu! Setelah itu diikat, barulah buang di laut!"

"Hahaha!" sambut empat bodyguard lainnya, tapi langsung terdiam ketika mata asisten Liu memelototi mereka .

"Cih! Dasar! Kalian otak tahu! Heh! Cuma bisa mengikuti asisten Liu saja! Bodoh ! Sungguh tidak cerdas!!" omel Jack, seraya menatap tajam satu persatu.

Tak lama berselang, "Mana mungkin aku akan menyiksa perempuan! Goblok!" imbuh Jack, emosi.

'Perempuan??' batin asisten Liu, tanpa berani bertanya.

Tak lama berselang. Tanpa diduga oleh Assiten Liu, Jack sepakat dengannya. Lalu Jack berkelakar, "Hahaha! "

Sesaat kemudian, "Kamu cerdas!" puji Jack untuk pria botak itu, sembari menggenggam botol Baijiu kosong.

Asisten Liu pun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, sembari memutar otak . Dan menerka, siapa perempuan yang dimaksud.

Kemudian, tanpa ada yang menduga. Jack justru melemparkan botol Baijiu kosong ke depan. Dan aksinya itu nyaris saja mengenai bodyguard. Tapi untung saja mereka sigap berkelit, hingga botol kosong tersebut menghantam kaca room apartemen.

Namun , lemparan keras tadi tapi tidak lantas membuat kaca jendela itu pecah, karena kaca-kaca di apartemen milik Jack adalah anti peluru. Sehingga botol Baijiu tadi justru mental, berbalik arah dan langsung ditangkap oleh asisten Liu.

Kemudian Asisten Liu meletakkan botol itu dibawah di kaki meja, tempat Jack sudah mengangkat kedua kakinya keatas.

Tak lama berselang, Jack merubah posisi, lalu, "Tambah!!" teriak Jack sembari menghentakkan satu botol Baijiu kosong kedepannya.

"Ba-Baiklah!"

"Cepat ambilkan dua botol lagi!!" titah asisten Liu, setelah menjawab permintaan Jack.

Salah satu bodyguard pun bertanya, "Siap! Berapa botol Asisten Liu?" Sebelum akhirnya pergi.

"Dua botol saja."

Jack yang mendengar pun langsung menyambar, "Empat! Empat botol bawakan padaku!!" tegasnya.

Asisten Liu cuma bisa menelan ludah, lalu memberikan kode pada bawahannya untuk segera melakukan tugas mereka , tentunya sesuai perintah Jack.

Maka lima orang bodyguard pun langsung tunggang langgang menuju ke ruangan tempat yang tadi, dan mereka pun mengambil empat botol lalu kembali dengan segera.

Sesampainya, tanpa bicara mereka langsung memberikan botol Baijiu pada asisten Liu. Dan pria berkepala plontos itu pun langsung cekatan membukakan tutup botol, dan menyodorkan pada Jack yang sudah menunggunya.

Satu botol sudah tandas ditenggak oleh Jack , begitu juga botol berikutnya. Dan kini hanya meninggalkan satu botol saja---- yang masih utuh , tapi sudah dengan tutup terbuka.

Asisten Liu pun akhirnya memberanikan diri bicara, "Bos Jack Lee. Mohon, berhentilah meminum. Ingat dengan kesehatan Anda. Anda sudah terlalu banyak menenggak." Dengan sangat hati-hati asisten Liu bicara tadi.

Jack menggeleng, lalu memilin senyuman yang susah diartikan oleh asisten Liu, "Kamu pikir aku akan mati? Kamu takut aku sakit?" tanya Jack pada asisten Liu yang masih berdiri mematung di depannya.

Asisten Liu terlihat kelabakan mencari jawaban atas ucapannya tadi dan mendapatkan tanggapan, "Bukan . E'hem .... Bu---kan begitu. Bukankah Anda ingin memberi hukuman untuk Nona Wang Yihan?"

Jack tersentak, dan membuat asisten Liu buru-buru melanjutkan ucapannya, agar jangan sampai Jack salah tanggap.

"Nah ... Jika begini. Aku khawatir jika Anda akan salah bertindak. Eh, maksudku. Anda salah melempar Nona Wang Yihan," ralat asisten Liu, berharap tebakannya tak salah.

Mendengar itu, Jack langsung berdiri, tapi nyaris saja tersungkur. Namun, Jack buru-buru menopang tubuhnya pada meja.

"Hahaha! Aku masih bisa mengimbangi otak dan tubuhku dengan baik! Aku tidak akan salah memberikan hukuman kali ini padanya!" kelakar Jack, meyakinkan dirinya jika tidak sedang mabuk berat.

Continued .... ✍️ Bang JM

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nia Sin
cerita translate dr novel China kah? ataukah karangan asli Bang JM?
goodnovel comment avatar
Wann Exe
Bagus ceritanya.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • BENIH MAFIA MUDA    39

    Malam semakin larut ketika Jack, Hien, dan putra mereka akhirnya tiba di sebuah vila terpencil di pinggiran kota. Zhou memastikan area aman sebelum mereka masuk. Jack menutup pintu dan berbalik menatap Hien yang masih memeluk anaknya erat. Bocah kecil itu tertidur, wajahnya pucat karena kelelahan dan trauma. "Aku akan menyiapkan kamar," kata Jack pelan, mencoba meredakan ketegangan. Hien tidak menjawab. Dia hanya duduk di sofa, masih menggenggam tangan putranya seolah takut kehilangan lagi. Jack menghela napas dan berbalik ke Zhou. "Kita harus memperketat keamanan. Musuh pasti tidak akan tinggal diam." Zhou mengangguk. "Aku akan menyiapkan orang-orang kita di sekitar area ini." Setelah Zhou pergi, Jack berjalan mendekati Hien. Dia ingin berbicara, ingin menjelaskan semuanya, tetapi tatapan penuh kebencian dari perempuan itu membungkamnya. "Jangan mendekat," suara Hien bergetar, tetapi penuh ketegasan. Jack berhenti. "Aku hanya ingin memastikan kalian aman." Hien mena

  • BENIH MAFIA MUDA    39

    Malam semakin larut ketika Jack, Hien, dan putra mereka akhirnya tiba di sebuah vila terpencil di pinggiran kota. Zhou memastikan area aman sebelum mereka masuk. Jack menutup pintu dan berbalik menatap Hien yang masih memeluk anaknya erat. Bocah kecil itu tertidur, wajahnya pucat karena kelelahan dan trauma. "Aku akan menyiapkan kamar," kata Jack pelan, mencoba meredakan ketegangan. Hien tidak menjawab. Dia hanya duduk di sofa, masih menggenggam tangan putranya seolah takut kehilangan lagi. Jack menghela napas dan berbalik ke Zhou. "Kita harus memperketat keamanan. Musuh pasti tidak akan tinggal diam." Zhou mengangguk. "Aku akan menyiapkan orang-orang kita di sekitar area ini." Setelah Zhou pergi, Jack berjalan mendekati Hien. Dia ingin berbicara, ingin menjelaskan semuanya, tetapi tatapan penuh kebencian dari perempuan itu membungkamnya. "Jangan mendekat," suara Hien bergetar, tetapi penuh ketegasan. Jack berhenti. "Aku hanya ingin memastikan kalian aman." Hien menat

  • BENIH MAFIA MUDA    38

    Mobil hitam melaju kencang menembus malam. Di belakang mereka, vila Wang Zhen kini hanya tinggal bayangan, penuh dengan suara sirene dan jeritan. Jack Lee duduk di kursi belakang, menekan luka di bahunya yang terus mengeluarkan darah, tapi matanya tidak lepas dari Hien yang duduk di sampingnya, memeluk putra mereka dengan erat.Hien tidak berbicara sepatah kata pun sejak mereka masuk ke mobil. Wajahnya tegang, matanya penuh kebencian dan ketakutan. Jack tahu, baginya, dia bukan penyelamat—dia masih monster yang menghancurkan hidupnya.“Kita akan pergi ke tempat aman,” kata Jack pelan, mencoba menenangkan suasana.Hien tidak merespons. Dia hanya menatap lurus ke luar jendela, seakan berharap bisa melarikan diri kapan saja.Ming yang mengemudi melirik Jack melalui kaca spion. “Bos, kita punya masalah. Sepertinya ada yang mengikuti kita.”Jack mengangkat kepalanya. “Siapa?”“Dua mobil hitam. Mereka mulai mendekat.”Jack mengumpat pelan. Wang Zhen pasti tidak tinggal diam. Dia pasti sudah

  • BENIH MAFIA MUDA    37

    Suara deru mesin mobil terdengar menggema di sepanjang jalanan sepi menuju vila Wang Zhen. Jack Lee duduk di kursi belakang, matanya menatap lurus ke depan dengan ekspresi dingin. Di sisinya, Ming dan Zhou menunggu perintah."Begitu kita masuk, cari Hien dan anakku. Jangan biarkan mereka dibawa pergi," perintah Jack.Ming mengangguk. "Mengerti, Bos."Jack menghela napas pelan. Pikirannya terus dipenuhi bayangan Hien. Jika saja ia tidak membuat kesalahan lima tahun lalu, mungkin semuanya akan berbeda. Tapi sekarang, dia tidak bisa lagi mundur.---Di Vila Wang ZhenHien berdiri di tepi ranjang, membenahi selimut putranya yang tertidur lelap. Dadanya terasa sesak melihat wajah kecil itu yang begitu mirip dengan Jack Lee.“Apa aku benar-benar harus pergi?” gumamnya dalam hati.Di luar, Wang Zhen tengah berbicara dengan seseorang di telepon. Ekspresinya serius."Pastikan pesawatnya siap dalam satu jam," katanya. "Aku tidak ingin ada kesalahan. Jack Lee bisa datang kapan saja."Setelah men

  • BENIH MAFIA MUDA    36

    Jack Lee menatap langit-langit kamar yang asing baginya. Wajah Hien dan anak mereka terus berputar dalam pikirannya. Ia ingin melihat mereka, ingin memastikan mereka baik-baik saja. Namun, tubuhnya masih lemah, dan ibunya tidak akan membiarkannya pergi begitu saja."Di mana mereka sekarang?" tanya Jack, suaranya parau karena kelelahan.Nyonya Xien menghela napas panjang, lalu menatap putranya dengan sorot tajam. "Mereka aman. Itu yang perlu kau tahu."Jack mengerutkan kening, lalu mencoba bangkit. "Ibu, aku harus menemui mereka. Aku harus bicara dengan Hien dan—""Untuk apa?" potong Nyonya Xien dengan nada dingin. "Untuk meminta maaf? Untuk memohon agar dia menerimamu kembali? Jack, kau pikir semudah itu?"Jack mengepalkan tangannya. "Aku sudah melakukan kesalahan besar. Aku ingin memperbaikinya. Aku ingin bertanggung jawab atas anakku."Nyonya Xien tersenyum miring. "Terlambat, Nak. Dia membencimu. Dan sekarang, dia berada dalam perlindungan Wang Zhen."Mata Jack melebar. "Apa?""Iya

  • BENIH MAFIA MUDA    35

    Jack Lee tak punya waktu untuk berpikir panjang. Ledakan di luar semakin mengguncang rumahnya, membuat kaca-kaca jendela pecah dan debu berterbangan di seluruh ruangan. Hien menjerit sambil memeluk erat anak mereka yang ketakutan.Jack menarik tangan Hien dengan kuat. “Ikut aku! Kita harus keluar dari sini sebelum tempat ini hancur!”Hien menolak. “Tidak! Aku tidak bisa ikut denganmu!”Jack menatapnya tajam. “Ini bukan tentang aku atau kamu. Ini tentang anak kita. Kau ingin dia mati di sini?”Hien menggigit bibirnya, hatinya berkecamuk. Ia membenci pria ini, tapi ia tak bisa membiarkan anaknya mati dalam baku tembak mafia.“Baik, tapi jangan sentuh aku,” ucap Hien dingin.Jack menghela napas dan menarik mereka keluar dari kamar.Di luar, Paman Ming sudah menunggu di lorong dengan beberapa anak buah yang tersisa. “Bos, mobil sudah siap. Tapi mereka mengepung dari dua sisi!”Jack menyumpah dalam hati. Wang Zhen benar-benar ingin menghabisinya malam ini.“Bawa mereka lewat jalur belakang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status