Share

BIARKAN DENDAMMU JADI CINTA
BIARKAN DENDAMMU JADI CINTA
Penulis: Tisya Vishaka

Mengajak kompetisi

Kehidupan Katarina Lee sungguh beruntung, terlahir dari keluarga Lee yang kaya dan terpandang, membuat gadis lain kadang merasa iri kepadanya, ditambah dia mempunyai seorang kakak Matteo Lee yang tampan dan sangat perhatian kepada sang adik satu-satunya itu. Belum lagi memiliki sahabat dan kekasih yang begitu mencintainya membuat kehidupan seorang Katarina sungguh sempurna.

Memiliki darah seni seperti ibunya Mona Chou seorang desainer ternama, Katarina mahir dalam merancang pakaian, walaupun masih jauh dengan kemampuan sahabatnya Angela Shin, namun Katarina selalu menjadi yang terbaik setiap mengikuti kompetisi desain pakaian ataupun yang berhubungan dengan mode.

“Katy, gimana perkembangan desainmu?” tanya Angela biasa memanggilku dengan sebutan Katy. Kali ini Katarina mengikuti kompetisi desain pakaian yang diadakan oleh perusahaan France mode yang sudah memiliki cabang perusahaan diberbagai negara, apabila terpilih menjadi desainer terbaik dalam kompetisi ini bukan saja nominal uang yang cukup besar namun akan langsung tanda tangan kontrak untuk direkrut menjadi perancang tetap di perusahaan tersebut.

“Ya begitulah, serasa masih ada yang kurang pas tapi aku masih belum menemukan apa yang kurangnya itu.” Aku ingin bisa jadi yang terbaik maka momen ini tak akan pernah ku sia-siakan, menjadi yang terbaik dari hasil usahaku sendiri supaya aku bisa membuktikan bahwa aku bisa lepas dari bayang-bayang nama ibu. Aku sengaja mendaftar dalam kompetisi ini dengan nama samaran, supaya tidak ada yang tahu siapa aku. Ide itu muncul ketika aku sedang berbincang dengan pria pujaan hati ini Aiden Woo.

“ Kamu sendiri gimana, jadi ikutan?” ku tatap sahabatku itu berharap dia juga bisa mengikuti kompetisi ini.

“ Entahlah, aku tak sebaik rancanganmu Katy, mungkin aku hanya akan mendoakan dan jadi penyemangatmu saja, walaupun sudah ada Aiden yang membuatmu lebih bersemangat.” dia tersenyum menggoda. Aku tahu dia gadis yang berbakat, namun dia selalu menghindari apapun yang membuatnya bersaing denganku. Padahal aku tahu prestasi dan keterampilannya melebihi kemampuanku.

Angela Shin merupakan sahabat Katarina sejak SMA tahun ketiga, memiliki hobi yang sama dan menyukai dunia desain mode dan bermimpi menjadi desainer dunia, mereka menjadi sahabat yang tidak dapat dipisahkan. Serasa mempunyai saudara perempuan yang memiliki kegemaran yang sama, maka katarina tak pernah menyembunyikan apapun padanya, semua kehidupannya angela sudah mengetahuinya. Mereka selalu menyempatkan untuk membuat desain pakaian, tas, topi ataupun sepatu bersama. Terkadang hasil karya mereka akan dijual secara online ataupun offline ke distro ataupun butik dan hasilnya mereka bagi sesuai dengan karya siapa yang paling banyak diminati.

“ Angela, aku tahu kau sangat berbakat dalam dunia fashion, aku tak mengapa jika nanti aku kalah darimu, toh kita juga belum tentu menang masih banyak diluaran sana yang mungkin lebih baik dari kita. Kita berjuang sama-sama saja.” ajakku.

Angela menghela nafasnya, seakan berat untuk berkata.

“ kamu tahu Katy, ketika kamu tahu hasil karyamu menang dalam kompetisi?” dia berhenti berkata lalu menatapku tanpa ekspresi, tatapannya dingin penuh amarah yang sepertinya ada amarah yang terpendam sudah lama. Tapi entah tertuju untuk siapakah amarah itu, aku tak dapat mendalami perasaannya itu. Aku hanya bisa menggelengkan kepala ini. “ Tapi pada akhirnya ada hal yang tak pernah terduga terjadi, aku pernah merasakan akibatnya dan .....” kalimatnya tak ia lanjutkan, kulihat dia memejamkan matanya seolah ingin mengatur emosinya yang membuncah tak menentu. Ada sesuatu yang aku tak pahami pada setiap sikapnya yang tak dapat ditebak sejak pertama kali kami bertemu, seolah dia menyembunyikan sesuatu.

“ Maaf Angela, aku tak tahu apa yang kamu rasakan, aku gak tahu apa yang pernah kamu alami. Tapi aku janji akan ada untukmu dalam keadaan apapun.” aku memeluknya untuk menenangkannya.

Angela Shin gadis cantik, berbakat namun misterius, meskipun keluarganya pemilik hotel ternama dibeberapa kota besar dia sangat mandiri. Sejak masuk SMP dia sudah mampu menghasilkan uang dari setiap design pakaian yang dibuatnya. Entah sudah berapa karyanya yang telah dia hasilkan, ide-idenya selalu membuat takjub orang. Namun entah mengapa setiap ada kompetisi yang mengharuskan bersaing denganku dia selalu mengalah tak pernah sekalipun mengikutinya. Begitupun sekarang ketika ada kompetisi ini dia menolak mengikutinya meski sudah ku paksa malahan terus mendorongku untuk mengikutinya.

“ Maaf Katy, aku terlalu terbawa emosi.” Angela melepaskan pelukanku, dia tersenyum manis sambil merapihkan rambut dengan jarinya. “ Katy, suatu saat kamu akan tahu.” aku menatapnya tak mengerti dengan apa yang dia ucapkan. “ Sudah lupakan!!” dia berdiri sambil tertawa.

“ Hei, Apa maksudmu itu? Aku akan tahu apa?” Aku berdiri mengejarnya. Namun dia malah tertawa sambil mengacak-ngacak rambutku.

“Sudah nanti juga kau mengerti, hahahha. Oh iya sampai lupa, bagaimana kondisi nyonya Hong?, keluarganya sudah datang?” tanyanya mengalihkan kepenasaranku. Nyonya Hong wanita usia hampir 80 tahun itu tinggal sendiri di apartemen yang luas tanpa sanak saudara yang menemaninya. Karena apartemen aku dan Aiden berada bersebelahan dengan beliau, kami selalu berkunjung menemuinya, namun kemarin pagi dia ditemukan pingsan di ruang depan ketika pekerja yang biasa mengurus rumahnya datang.

“Syukurlah sudah mendingan, keluarganya juga sudah pada datang, aku sudah janji mau menengok ke rumah sakit bersama Aiden nanti sore, kamu mau ikut?”

“Kayaknya kalau nanti sore aku gak bisa. Sudah ada janji sama orang yang mau lihat hasil rancangan kemarin.”

“Oia, semoga sukses ya, aku yakin karyamu tak ada tandingannya pasti mereka suka.”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status