Share

Bagian 136

Semburan api yang kuat melenyapkan panah-panah api para penyihir dari menara sihir. Pangeran Sallac memeluk erat Lady Neenash dan menatap tajam lawan. Dia tiba-tiba mengumpulkan manna, lalu melesatkan panah api yang sangat banyak jumlahnya.

Para penyihir dari menara sihir tercengang. Meskipun dalam wujud berbeda, mereka segera dapat mengenali Pangeran Sallac. Tak ada yang bisa menyamai kedahsyatan sihir sang pemilik menara. Mereka berusaha melindungi diri.

"Argggh!"

Erangan menyayat bersahutan. Tak peduli muridnya, Pangeran Sallac tidak akan mengampuni siapa pun yang menyakiti Lady Neenash. Sementara itu, para penyihir dari menara tidak lagi melakukan serangan balasan. Mereka meringkuk memberi penghormatan kepada pemimpinya.

"Hei, apa yang kalian lakukan!" seru Duke Thalennant dengan emosi bergejolak. "Kalian sudah dibayar mahal!"

"Kami akan kembalikan uang kalian," sahut salah seorang penyihir. "Kami tak akan melawan pemilik menara sihir."

Duke Thalennant terkesiap. Sekarang, dia m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status