Sayangnya, Muklis sepertinya tidak mendengar kata-katanya. Wajah pria tua itu tampak begitu kesakitan.Tonjolan di punggungnya bergerak hebat, seakan-akan ada gumpalan daging yang merayap. Terlihat sangat menakutkan.Diikuti suara 'plop', tonjolan di punggung Muklis pecah dan nanah mulai keluar.Nanah yang beracun segera mengikis pakaiannya dan kulit di sekitarnya, berasap dan penuh lubang.Adegan horor mengerikan itu bagaikan asam sulfat yang dituangkan ke kulit manusia.Alice terkejut dan bertanya, "Kakek Muklis, kamu kenapa?"Muklis mengangkat satu tangannya sambil berteriak, "Jangan ke sini. Jangan dekati aku. Kalau nggak, kamu akan mati!"Muklis mengeluarkan dua pil dari tubuhnya, lalu dengan cepat memasukkannya ke dalam mulutnya sambil mengunci beberapa titik akupunktur utama di tubuhnya.Muklis mendengus marah. "Nak, kamu beruntung sekali hari ini. Kelak, aku pasti akan membiarkanmu mati!"Pria tua itu langsung melompat dari meja VIP dan seketika menghilang di tengah kerumunan.
Sambil berbicara, tubuh Muklis yang mungil itu berhasil meringkuk dan menyelinap di antara telapak tangan Nathan.Muklis mengambil kesempatan itu dan bersiap mendaratkan pukulan di dada Nathan.Buk!Sayangnya, telapak tangan Nathan bisa dengan mudah menahan serangan itu.Bersamaan dengan itu, dengan jentikan kecil tangan kanannya, dua jarum perak yang sudah terjepit di antara jari telunjuk dan jari tengah Nathan, langsung diluncurkan ke arah depan.Jarum perak menembus tubuh Muklis dengan kecepatan yang hampir tidak terlihat oleh kasat mata.Yang lebih kebetulan lagi, jarum itu tepat menusuk punggung Muklis, yang mana bagian bungkuknya berada.Muklis yang sempat mundur sepuluh meter itu kembali berdiri stabil. Dia masih belum menyadari bahaya yang mengancamnya dan berkata dengan senyum sinis, "Nak, kamu sudah terkena Telapak Tangan Beracun-ku. Beberapa jam lagi, racunnya akan bereaksi dan kamu akan mati!"Nathan mengangkat tangannya. Benar saja, ada bayangan hitam samar di telapak tang
Melihat Muklis menyerang dengan kejam, bahkan ada niat membunuh yang terpancar dari matanya, Seno dan lainnya langsung terpana.Muklis terlalu kuat. Hanya berdiri jauh dan merasakan auranya saja sudah cukup membuat orang merinding."Sepertinya Nathan bakal berakhir di hari pembukaan kliniknya.""Aku benar-benar nggak mengerti. Mengapa dia berani sombong seperti itu? Apa dia nggak takut kehilangan nyawanya?""Pria tua bungkuk ini sangat menakutkan. Kalau aku jadi Nathan, aku pasti akan berlutut dan memohon ampun!"Berbagai diskusi hangat terdengar di mana-mana.Banyak orang tidak mengerti mengapa Nathan berani menantang Muklis.Tokoh-tokoh besar yang duduk di meja VIP saja tidak mengatakan apa-apa.Tokoh kecil sepertinya malah maju dan memamerkan kekuatanmu, bukankah itu namanya cari mati sendiri?Tamara mencibir. "Dia masih suka pamer seperti biasa. Kali ini, dia bakal dapat pelajaran berharga. Aku rasa, kepala pelayan Keluarga Sebastian kami bahkan bisa menghajar bajingan bodoh ini de
'Apa yang terjadi barusan?''Bagaimana bocah ini bisa menggoyahkan Teknik Penstabil Fondasi-ku?'Jangan tertipu dengan perawakannya yang pendek dan juga berat badannya yang tidak sampai 50 kg.Kekuatan bela diri yang dia praktikkan telah sampai tahap di mana dirinya sudah setenang gunung dan sekuat guntur.Ditambah lagi, Teknik Penstabil Fondasi telah diaktifkan. Jangankan didorong seseorang, Muklis juga tidak akan goyah sedikit pun meski tertabrak truk!Ini pasti hanya kebetulan saja.Muklis tidak begitu memikirkan hal itu. Bukankah hanya seorang pecundang kecil saja? Mana mungkin bocah seperti itu bisa mengguncangnya.Kalau begitu, yang tersisa hanyalah satu kemungkinan, yaitu kebetulan.Nathan langsung menghampiri Jasper. Alice juga tidak menghentikannya. Dia berkata dengan nada menghina, "Nathan, kamu bahkan nggak bisa mengurus dirimu sendiri, sekarang kamu masih peduli sama pecundang ini?"Nathan mengeluarkan sebuah pil dan memasukkannya ke mulut Jasper.Dia memeriksa tangan Jaspe
"Apa yang dilakukan Nathan ini? Apa dia nggak takut mati?""Beraninya dia membela Jasper? Sepertinya dia sudah bosan hidup.""Padahal Alice si wanita gila itu datang buat menghancurkan papan nama klinik, tapi Nathan malah nggak bersembunyi dan berani keluar. Bocah itu benar-benar keras kepala!"Beberapa hadirin yang menyaksikan adegan itu mulai mengkritik penampilan Nathan.Bahkan, beberapa orang dari pasukan bawah tanah, yang tidak mengenal Nathan, menganggap aksi Nathan sama saja dengan mencari mati."Tuan Nathan, biar aku yang turun tangan saja," kata Arjun.Nayana juga berkata dengan nada dingin, "Kamu nggak perlu bertindak. Biar aku dan Arjun yang menghadapi Senior ini saja."Nathan melengkungkan bibirnya dan berkata, "Senior apaan. Hanya si bungkuk bau tanah saja. Kalian nggak perlu gugup seperti itu.""Jangan ikut campur lagi. Biar aku saja!"Arjun dan Nayana langsung tertegun.Si bungkuk bau tanah?Tuan Nathan, kamu berani menyebut Muklis seperti itu?Walau kamu sangat hebat, t
Liya hanya mendengus dingin dan tidak menanggapinya lagi.Jika Nathan berani maju sekarang, dia pasti akan dipukul setengah mati oleh Muklis!"Nggak ada seorang pun di dunia bela diri Beluno yang berani maju? Kalian semua hanya sekelompok pengecut!""Kalau begitu, Tuan Jasper, aku akan mengebirimu lebih dulu. Biar kamu coba bagaimana rasanya melihat keturunanmu menjadi abu!"Alice mengangkat kakinya dan bersiap menginjak selangkangan Jasper.Kesadaran Jasper hampir kabur, tetapi dia masih berteriak, "Bunuh aku kalau kamu hebat. Kalau kamu nggak membunuhku, cepat atau lambat, aku pasti akan menghabisimu."Wajah Seno berubah muram. Jika dia tidak mengambil tindakan, Jasper pasti akan mati.Hanya saja, kekuatannya tidak selevel dengan Muklis. Percuma saja dia mengambil tindakan sekarang.Apalagi, murid-murid dari Perguruan Bela Diri Jenawi. Kekuatan mereka juga jauh lebih rendah.Jika salah satu dari mereka maju, Muklis pasti akan menghabisi mereka dengan satu tamparan!"Alice, sudah cuku