Share

Bab 3

Bisakah aku berhenti

berharap

untuk

sesuatu yang terkadang

tidak

pasti.

Dan Bisakah

sekali

ini saja kau

berhenti

memberikan

sebuah

harapan yang dimana

nantinya akan sangat

menyakitkan

jika

sampai

hancur San.



Kalau memang harus jalan ini yang kita pilih maka.

Mari berpisah. Agar kita tidak saling menyakiti satu sama lain nantinya dan tak akan membenci jika sudah berpisah.

 

Liyra Pov.

 

Terkadang aku begitu lelah tapi ketika melihat tatapan matanya itu meruntuhkan segalanya karena di saat ia menatapku aku pun tak sanggup berbicara apa apa dan mengungkapkan apa yang ada di dalam hatiku entah sihir apa yang ia pakai sampai mulutku sangat sulit untuk mengeluarkan kata-kata jadi ketika ada di hadapannya aku hanya dapat diam seperti patung.

Maafkan aku .

" Kakak. "Panggil Daniel padaku saat kami sedang duduk berdua di kamarku .

" Hemp. "Jawabku.

" Tadi aku melihatnya. "Ucapnya

Aku pun menoleh kearahnya. Dan kemudian dia menatapku

" Aku melihatnya ia bersama seorang wanita. "

Aku hanya terdiam .

" Mungkin kau salah orang. " Ucapku menatap datar ke depan.

" Mana mungkin aku salah, dia datang ke caffe tempat ku bekerja. "

" Kau bekerja ???."Tanyaku padanya dengan tatapan terkejutku.

" Hmmm ."Jawabnya

" Sejak kapan, dan kenapa kau bekerja ???. Bukan kah aku menyuruhmu untuk fokus pada kuliah mu, kalau kau bekerja hanya untuk membiayai kuliah mu, jangan khawatir karena aku yang akan menanggung semuanya kau mengerti ?. Mulai besok berhentilah bekerja kau hanya harus fokus pada kuliah mu Daniel tak usah memikirkan biaya dan hal lainnya kau hanya harus fokus pada pendidikanmu itu." Ucapku menatapnya kulihat ia menatapku juga.

" Kalau Kakak menghawatirkan kuliahku yang akan terbengkalai dengan pekerjaan tidak usah khawatir, pemilik caffe itu punya Andreas dan dia tau kalau aku sedang kuliah dia mengatur jadwal ku dengan sangat baik agar kuliah ku tidak terganggu, dan kalau Kakak bertanya kenapa aku bekerja alasannya ialah karena aku tidak mau merepotkan kalian terus aku juga ingin mencari uang sendiri dengan hasil keringatku bukan hanya meminta terus pada kalian aku tak ingin terus memerus tidak dewasa dan terus bergantung pada kalian."Ucapnya.

Aku menatapnya dan kemudian mengusap kepalanya dengan sayang.

" Baiklah aku tidak akan melarang tapi jangan terlalu lelah hmmm, kau mengerti jika kau menyerah berhentilah aku dan ayah masih bisa membiayai mu. "Ucapku

Kulihat ia hanya mengangguk dan kemudian tersenyum

" Hemp. "Jawabnya.

 

Pov.

@Liyra Commpany .

" Liyra. "

Panggil seseorang padaku. Aku menatap datar padanya.

" Jika kau punya sopan santun ketuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke ruanganku, ulangi keluar kembali lalu ketuk pintu itu terlebih dahulu Nona Shin." Ucapku kembali bergelut dengan pekerjaan .

" Apa." Ucapnya menatapku. Aku kembali menatapnya .

" Keluar dan masuk lagi jika kau sudah mengetuk pintu dan aku menyuruh mu untuk masuk, batu kau bolrh masuk mengerti nonna Shin??."

" Haish kau sungguh merepotkan, sudah berlagak seperti bos sekarang hmmm. " Ucapnya dan kembali keluar ruangan.

Aku hanya tersenyum hiburan tersendiri bukan untukku?????.

 

Tok tok

 

" Ya masuk."Ucapku

" Apa kau puas nonna direktur."ucapnya dengan kesal dan mendelik tajam padaku

" Heemp itu lebih baik. " ucapku tersenyum , ada apa ???. "Tanyaku.

" Kau tau perusahaan Dicole Corp ??."Tanyanya padaku.

" Perusahaan apa kau bilang tadi ???."

" Entah aku tidak begitu terlalu tau juga tapi yang aku pernah dengar perusahaan itu bergerak di bidang distributor pakaian dan alat berat aku tidak tau jenis apa saja tapi perusahaan itu sedang dalam masa penurunan 3 tahun berturut-turut."Ucap Shin padaku.

" Siapa pemilik perusahaan tersebut."

" Brian Jo."Jawabnya padaku

" Brion Jo ???. "Tanyaku aku seperti tak asing dengan nama tersebut siapa ya fikirku.

" Ya hanya pemilik dia bukan pemegang, dia hanya pemilik perusahaan karena ceo sebenarnya adalah Direktur Mira. "Aku menatapnya .

" Kau yakin?. "Tanyaku padanya.

" Ya apa ada masalah."Ucapku

" Ah tidak, lalu untuk apa kau menanyakan itu padaku."Ucapku untuk menghilangkan kekagetanku.

" Ah ya aku lupa, ini dia mengajukan kontrak kerja sama dengan kita " Ucapnya dan memberikan sebuah proposal padaku.

Aku menatapnya datar dan mangambil proposal tersebut.

" Kapan dia datang ??."Tanyaku saat sedang membuka proposal itu.

" Kemarin saat kau sedang keluar, kau tau dia sangat angkuh bahkan tersenyum saja tidak, dia datang ingin langsung bertemu denganmu lalu aku bilang kau sedang tidak di ruangan, dia juga meminta nomor pribadi mu padaku tapi aku bilang itu privasi karena kalau urusan pekerjaan maka telepon saja ke kantor."Ucapnya.

Aku menatapnya tersenyum

" Lalu kapan ia ingin kembali bertemu ??."Tanyaku lagi

" Siang ini ia akan datang."Jawabnya

" Baiklah. "Ucapku 

" Kalau begitu aku akan kembali bekerja. " Ucapnya dan kemudian keluar dari Ruanganku.

Mira mau apa dia mengajukan kontrak padaku ????? Fikirku.

Terlihat seorang wanita dengan anggun memasuki kantor milik keluarga kang.

@Mira.

 

Dia berjalan menuju resepsionis. Wow kantor ini sangat memukau, tak kusangka wanita itu bisa sukses mendirikan perusahaan ini.

" Permisi apa aku bisa bertemu dengan Liyra ??."

Tanyaku pada wanita yang ada di balik meja resepsionist. Dan kulihat ia menatapku .

" Maaf ada yang bisa kami bantu ??."Tanyanya padaku.

" Aku ingin bertemu dengan Liyra bisakah kau beritahu dia."Ucapku.

" Apa anda sudah membuat janji sebelumnya nonna dengan Direktur kami, kalau belum kami tidak bisa mengizinkan anda masuk sembarangan ke sini, mohon maaf sebelumnya."

" Telfon saja dia dan bilang kalau perwakilan dari perusahaan Dicole Corp Company sudah datang."Ucap ku dengan kesal.

" Baiklah, Nonna silangkan duduk kami akan menghubungi direktur."

Pov.

@Liyra.

Aku memeriksa beberapa laporan masuk benar benar menguras fikiran.

Kring kring

" Halo."

" Selamat siang Nyonya."

" Ya, Jina ada apa ???. "

" Nyonya ada seseorang yang ingin bertemu."Ucap sekertarisku 

" Siapa ???."

" Resepsionist bilang ia perwakilan dari Dicole Comppany dan ia ingin bertemu dengan anda. "

" Oh ia tamuku antar ia keruanganku."Jawabku 

" Baik." Jawabnya.

Permainan apa yang akan ia lakukan .

Pov.

@Mira.

Aku menunggu sampai resepsionist itu selesai menelepon haisssss lama dan aku sangat benci menungggu, kalau bukan karena terpaksa aku tidak akan mau datang kesini. Dan kulihat resepsionis itu menghampiriku

" Ibu Direktur mengizinkan anda untuk bertemu mari saya antar."Ucapnya ketika menghampiriku.

Aku mengikutinya sampai menuju ruangannya yang berada di lantai 20 aku akui kantor ini sangat mewah dan bagus ,siapa yang tidak tau keluarga terpandang Hwang company perusahaan paling maju dan siapa yang akan menolak bekerja sama dengan mereka termasuk aku.

Kami sampai di lantai 20 dan mulai berjalan menuju ruangannya.

Kami menghampiri sekretarisnya .

" Nonna Jina."Panggil resepsionit tadi pada sekertarisnya.

" Ya, oh inha. "Ucapnya lalu berdiri dari kursinya.

" Saya mengantarkan tamu Ibu Direktur yang sudah membuat janji."Ucapnya

" Baik terimakasih kau bisa kembali kebawah, aku yang akan mengantarkannya ke dalam ???."Ucapnya.

" Baik Nonna kalau begitj saya permisi."Ucap resepsionist itu.

Sekertarisnya pun mengantarkanku menuju pintu yang bertuliskan Nonna direktur Liyra.

 

Pov.

@Liyra.

Aku mendengar ketukan pintu.

" Masuk."Ucapku. Dan aku melihatnya sosok Mira wanita yang menjadi pengganggu hubunganku dengan Sandrevano.

" Nyonya tamunya sudah datang."Ucap Jina padaku.

" Baik ,terimakasih Jina kau boleh kembali."Ucapku tersenyum padanya.

" Baik saya permisi." ucapanya membungkuk dan keluar dari ruanganku dan menyisakan aku dengannya .

" Lama tidak bertemu Mira. " Ucapku berdiri dan menjabat tangannya.

" Ya lama tidak bertemu Liyra."Balasnya

" Silahkan duduk. " Ucapku

" Terimakasih ." Ucapnya dan kemudian duduk berhadapan denganku .

" Kau ingin minum sesuatu ???. "

" Ah tidak terimakasih."

" Baiklah, apakah benar kau ingin mengajukan Kontrak kerjasama dengan kami ????." Ucapku menatapnya.

" Ya karena kami tau perusahaanmu adalah perusahaan paling maju di negara ini dan sudah memiliki cabang di setiap daerah dan beberapa cabang di negara lain juga jadi aku memutuskan untuk melakukan kerjasama. "Ucapnya.

" Lalu ???."Tanyaku.

" Maka dari itu kedatanganku ke sini ingin mengajukan Proposal tentang perusahaan kami dan siapa tau anda bisa mempertimbangkannya." Ucapnya masih tetap tersenyum. Aku menatapnya .

" Kau yakin ingin mengajukan Kontrak kerjasama pada perusahaan kami ?????." Ucapku dengan tatapan datar.

" Ya aku yakin."Jawabnya

" Kau benar benar yakin ???."Tanyaku sekali lagi untuk memastikan.

" Ya aku sangat yakin karena aku melihat beberapa perusahaan yang bekerjasama dengan perusahaan mu menjadi meningkat dengan pesat." Ucapnya dengan mantap

" Baik kalau itu keinginanmu, berapa saham yang akan kau tanam ???."Tanyaku.

" 17%."Jawabnya.

" 17%?. " Ucapku dengan tatapan tidak percaya.

" Ya. "

" Anda tau bahwa setiap investor yang bekerjasama dengan perusahaan kami paling kecil menanamkan saham sebesar 35%."Ucapku.

Kulihat ia menatapku dengan pandangan tidak mengerti. Aku menghela nafasku perlahan lalu kembali menatapnya.

" Nonna Mira saya akan menjelaskan beberapa point yang harus di lakukan para investor jika mau bekerja sama dengan perusahaan kami, dengarkan baik-baik karena aku tidak akan mengulangi. Yang pertama jika kita melakukan kerjasama saham 35% paling sedikit harus ia tanam dan yang ke dua kita melakukan perjanjian di atas kertas hitam dan putih dan di saksikan pihak tertentu agar tidak ada kerugian di berbagai pihak dan yang ketiga kami selalu memberi jangka waktu yaitu 6 bulan untuk membantu perusahaan tersebut menjadi meningkat jika memang tidak bisa saham yang ia tanam menjadi milik perusahaan kami begitu perjanjian nya, jadi aku akan bertanya padamu sekali lagi apa kau tetap yakin untuk bergabung?. "Tanyaku.

Kulihat ia hanya diam .

" Tapi jika kami tidak berhasil bukankah itu sama saja kalian merugikan kami." Ucapnya menatapku .

" Kurasa tidak, karena saham itu adalah modal awal untuk perusahaan kalian sendiri jadi apa yang harus di salahkan, bukankah anda juga mengetahui bahwa setiap kerjasama memang seperti itu."Ucapku

Diam itulah yang ia lakukan.

" Kalau begitu begini saja bacalah ini dan rembukanlah dengan karyawan dan kepala tinggi di kantor Anda, jika setuju Anda bisa datang lagi kesini dan kita akan mulai bekerja sama bagaimana Nonna Mira???."Ucapku padanya setelah memberikan sebuah proposal.

" Baiklah. "Jawabnya setelah menerima proposal ku.

" Ada lagi yang ingin Anda bicarakan ???."

" Tidak." Ucapnya menatapku dengan tersenyum sedikit

Hahhhhhhhhh ingin bermain-main rupanya Nonna ??????????. 

Aku menatapnya dalam .

" Ah kalau begitu baiklah sampai bertemu lagi dan aku harap kita dapat bekerja sama. " Ucapku berdiri dan menjabat tangannya .

Kulihat ia juga berdiri dan menyambut uluran tanganku.

"Ya, kalau begitu saya permisi." Ucapnya dan berjalan ke arah pintu .

" Nonna Mira." Panggilku padanya.

" Ya."

"Ini kartu namaku kalau kau setuju bisa menghubungiku di nomor yang tertera di situ."

" Ya terimakasih." Ucapnya kemudian pergi .

Setelah kepergiannya aku kembali duduk di kursi ku dan memandang walpaper di handphoneku yang memasangkan wajah Sandrevano.

Wanita seperti itu kah San yang kau harapkan, yang hanya mementingkan uang semata ??????. Bahkan aku bisa menilainya walaupun tak begitu mengenalinya. Seleramu bahkan sangat sangar rendah ia bahkan berada jauh di bawahku hanya mengandalkan cantik fisik buat apa ???

" Shin keruanganku sekarang."Ucapku di telefon.

Shin mengetuk pintu lalu masuk keruanganku. Aku menatapnya ia terkesan menunjukan raut wajah penasarannya karena wanita tadi.

" Duduklah." Ucapku ia duduk tepat di sofa ruanganku aku memandangnya sejenak.

" Kau ingin tau Mira wanita yang mengusikku dengan Sandrevano???."Ucapku.

Ia masih menatapku lalu tak lama menganggukan kepalanya.

" Wanita yang baru saja datang tadi ialah pengganggu dalam hubunhanku dengan Sandrevano." Ucapku.

Ia melotot padaku dengan syok.

" Apa." Ucapnya 

" Ya ia lah Mira."

Tbc..

 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status