Share

Bab 4

Terkadang aku berusaha untuk mengerti tapi tetap tidak bisa, dan terkadang aku ingin melupakan semuanya tapi rasanya sangat sulit.

Dan terkadang aku ingin melepaskan 

rasa cinta ini............ Tapi entah mengapa itu 

sungguh berat untukku  maka dari itu mengertilah San.

Jika aku bertanya padamu apakah kau tau karma ?????? maka jawablah pertanyaanku jika seandainya kau tau jawabannya

Jika tidak aku yang akan memberitahukanmu tentang apa itu karma.

Karma adalah sebuah balasan yang kau dapat atas apa yang pernah kau perbuat entah itu di dunia ataupun di akhirat. Ingatlah itu bahwa Tuhan pun tak pernah tidur dan akan selalu memperhatikan perbuatan buruk ataupun baikmu di dunia ini. Jadi takutkan padanya.

Aku tak apa apa San dan akan selalu baik baik saja walaupun dalam hati ini sungguh sangat sakit menatapmu dengannya pergi bersama. Dan selalu meluangkan waktu bersama tanpa memikirkan perasaanku ini.

Karena fokusmu gaya untuknya seorang bahkan angkutan ada sedikitpun kau ingat.

 

..........

@Liyra.

 

" San." Panggilku padanya.

" Hemp." jawabnya kemudian menatapku dengan lembut.

" Bolehkah aku bertanya sesuatu padamu???." ucapku padanya

" Katakanlah." ucapnya menatapku.

" Jika nanti sudah tidak ada lagi terdapat kecocokan di antara kita, dan diantara hubungan yang kita jalin saat ini bisakah kita berpisah secara baik-baik ????." Ucapku menatapnya tepat di matanya.

" Tidak aku tak ingin membahas ini jadi aku mohon hentikan Liy." Ucapnya menatapku tajam

" Baiklah." jawabku pasrah

Bisakah aku mengatakan nya bahwa aku sudah sangat ingin sekali menyerah pada semua ini, karena hatiku sudah sangat lelah terus memaafkannya yang berulang kali melakukan kesalahan di belakangku dan bersikap seolah olah tak melakukannya  ??????Ia bahkan seperti sosok aktor yang sedang berakting di depan kamera sungguh sangat hebat bukan.

 

Pov.

@Restauran Gyun.

Andreas.

" Daniel."

" Ya."

" Bagaimana kabar Kakakmu ??."Tanyaku pada Daniel.

Kulihat ia berhenti mengelap meja kemudian menatapku.

" Entahlah."Jawabnya yang membuatku bingung.

" Apa ada masalah ???. "Tanyaku.

" Aku hanya bingung dengan kisah percintaannya."Jawabnya.

" Ada apa memangnya. "Ucapku masih dengan terus memandang ke arahnya.

Ia menatapku lalu kembali mengelap meja.

Aku mencintai nya kakak dari Daniel memang aneh kedengarannya tapi karena kami berteman cukup lama aku jadi begitu sangat menyukainya tapi apakah pernah ia menatapku sebagai seorang pria bukan sebagai sahabat maka jawabannya tidak kurasa maka biarlah ku simpan rasa ini dan cukup aku yang tau sendiri karena orang lain tak perlu tau.

Liyra nama yang indah untukku, wanita paling cantik, anggun dan memukau yang selalu berhasil membuat jantungku berdebar ketika melihatnya dan menatap matanya.

Bertahun tahun lamanya kupendam rasa cintaku padanya, aku mencoba mendekatinya memang berhasil tapi bukan sebagai pria yang ia cintai tapi hanya sebagai sahabat yang baik dan mau mendengarkan setiap keluh kesah nya.

Aku selalu berdoa di setiap menit dan detik hidupku agar aku dapat melihatmu dan menatapmu walaupun hanya dari jauh tak masalah asalkan bisa melihatmu bahagia aku senang walaupun hatiku sakit aku akan coba tahan sekuat tenaga karena aku selalu berfikir jika kau jodohku maka kita akan bersatu suatu saat nanti. Mungkin.

Tapi satu yang harus selalu kau tau bahwa selama ini aku mencintaimu dengan tulus bukan tanpa sebab tertentu.

Aku hanya berharap jika nanti ia menyakitimu.Aku mohon datanglah padaku, menangislah di pelukanku karena aku siap menjadi sandaran untukmu.

Karena aku memcintaimu Liyra.

" Kak. " panggil seseorang padaku

" Ah ya." Ucapku tersadar dari lamunanku

" Kau melamun." Ucapnya dan kemudian duduk di depanku .

" Tidak hanya sedang memikirkan sesuatu."

" Kak, bisakah kau membantuku untuk bisa melepaskan Liyra dari pria itu ????."Ucapnya yang membuatku menatapnya.

"Memangnya kenapa?."Tanyaku.

" Pria itu bernama Sandrevano cinta pertama kakaku dan berhasil menjadi pria pertama juga yang menyakitinya dengan menjalin hubung dengan wanita lain di belakangnya. "Ucap Daniel padaku.

Kulihat ia hanya memandang kearah ku dengan sendu.

" Bagaimana kau tau?."Tanyaku.

Ia menghela nafas sesaat lalu kembali berucap.

" Aku memergokinya beberapa kali."Jawabnya.

" Apa Liyra tau akan hal ini ?."Tanyaku

Ia menganggukan kepalanya padaku. Aku menatap kosong ke arahnya. 

" Ia tau tapi ia diam saja maka aku mohon bantulah aku agar ia dapat terlepas dari pria berengsek itu karena saat ini fikirannya hanya sedang tersesat sekarang, dan hatinya sedang gusar kau tau selama ini aku selalu bangga memiliki sosok kakak seperti dirinya terlihat kuat di luar tapi rapuh di dalam tapi juga tak pernah ingin orang lain mengasihaninya ,tidak pernah mengeluh terhadap masalah yang di hadapi dan ia selalu berkata kepadaku mau masalah itu besar sampai kecil sedikitpun kita harus hadapi jangan lari ataupun menghindar karena masalah itu tidak akan pernah selesai jika kita tidak mencoba untuk menyelesaikannya sendiri, dia juga selalu mengajariku untuk selalu mensyukuri atas apa yang di berikan oleh Tuhan dan jangan pernah selalu mengeluh akan hal apapun nikmatilah hidup ini, karena hidup hanya sekali jangan pernah di sia siakan."Ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca aku tau Daniel begitu menyayangi Liyra aku pun begitu tapi apa aku bisa.

" Dia sosok yang sempurna." Ucapku menepuk punggungnya

" Ya."Jawabnya

" Siapa nama pria itu ???."

Tanyaku padanya.

" Sandrevano dia ceo dari Swant Company perusahaan expor impor."Jawabnya.

Kau akan menyesal sudah mempermainkan perasaan wanita yang kucintai ucapku dalam hati sambil mengepalkan tanganku yang berada di atas meja.

Pov.

@Liyra.

Aku kembali bertemu dengannya karena ia mengajakku untuk makan siang bersama.

Aku sengaja memperlambat laju mobilku karena aku ingin ia merasakan apa yang aku rasakan bahwa menunggu itu sangat tidak enak.

Aku sampai 20 menit lebih lambat.

@Fuji restoran.

Aku melihatnya sudah duduk dan memesan makanan, aku mendekatinya lalu duduk di hadapannya.

" San apa kau sudah lama menunggu ??."Tanyaku saat sudah duduk dihadapannya. Ia menatapku lalu tersenyum .

" Tidak, kau pasti sangat sibuk aku mengerti tak apa." Ucapnya lagi.

" Maafkan aku." Ucapku menatapnya

" Tidak apa apa, ayo makan aku sudah memesankan makan siang untukmu."Ucapnya

" San kau tau ini begitu sangat kebetulan sekali kurasa karena Mira kemarin datang menemuiku, kebetulan sekali bukan???."Ucapku

Kulihat ia berhenti dan menatapku dengan expresi terkejut.

" Oh benarkah, untuk apa ia datang ke kantormu. " Ucapnya dan kembali menormalkan mimik wajahnya, aku bahkan memperhatikanmu dengan detail San saat kau merubah gelagatmu jika aku menyebutkan nama wanita itu.

" Ia mengajukan kontrak kerja sama dengan perusahaan ku."Jawabku masih menatapnya. Ia menatapku kembali .

" Lalu kau menerimanya ???."

" Entahlah aku masih mempertimbangkanya karena aku menangkap masih ada keraguaan padanya jadi aku memutuskan menunda dulu sampai ia benar benar siap melakukan kerjasama denganku." Ucapku berusaha terlihat santai .

" Kalau kau tak ingin maka tolak saja itu lebih mudah dari pada kau harus memaksakan karena kasihan."

Ucapnya tanpa menatapku

Ya menolak dan kau akan tenang agar kebohonganmu tak ku ketahui nantinya. Licik sekali kalian berdua fikirku .

" Kalau di tolak aku merasa bersalah karena dia sangat ingin bekerja sama dengan perusahaan kami, yang ku tau perusahaannya juga sedang goyah."Ucapku dengan acuh.

Hanya diam .

" Tak apa apa jangan fikirkan perasaan orang lain tapi fikirkan saja tentang dirimu sendiri ia pasti bisa menyelesaikan permasalahan yang ada pada dirinya sendiri Liy." Ucapnya tersenyum padaku .

Aku membalas senyumannya.

Memang benar untuk apa perduli tapi alasanku adalah karena aku tidak ingin seperti mu San yang tidak pernah mau memikirkan perasaan ku dan keegoisanmu yang membuatku semakin membenci dirimu secara perlahan.

" Bolehkah aku menjadi seperti itu San ??."

Tanyaku padanya.

" Maksudmu ??."

" Tidak pernah memikirkan perasaan orang lain seperti yang barusan kau katakan, boleh kah aku menjadi orang seperti itu ??."Tanyaku lagi padanya.

" Tentu saja boleh, maka mulai sekarang kau tidak usah memikirkan perasaan orang lain cukup hanya fikir kan perasaan mu sendiri." Ucapnya menatapku dengan senyuman .

Aku menatapnya kemudian tersenyum

" Baiklah, ayo lanjutkan makannya."ucapku

Jangan pernah menyesal San jika mulai detik ini aku pun juga tak akan memikirkan perasaanmu karena mulai detik ini aku hanya akan memikirkan perasaan ku sendiri, jadi jangan pernah menyesal karena semua ini juga atas perintahmu yang keluar dari mulut mu sendiri.

Jika kau bisa maka aku pun harus melakukan hal yang sama bukan ????.

Pov.........................

-TBC-

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status