Share

BAB 6. Kebahagiaan Ibu

Bab 6

Kubasuh wajah agar terlihat segar sebelum bertemu ibu di kamarnya. Wajahku terkejut sekaligus bahagia ketika melihat ibu sudah bisa duduk. Ibu tersenyum dan memanggilku agar segera mendekat.

Meskipun tersenyum lembut, terlihat jelas jika ibu merasakan sakit. Wajahnya yang pucat sekaligus lemah begitu jelas di mataku.

Seketika itu juga hatiku teriris. Betapa tidak, baru saja aku kehilangan sosok ayah, sekarang ibu pun sakit dan harus di rawat.

“Ris, makan dulu. Aku bawakan nasi goreng dari kantin.” ternyata Dayat yang berbicara.

Kuamati dirinya yang baru saja masuk. Benar saja, dua bungkus makanan sudah berada di tangan Dayat.

“Terima kasih,” ucapku sambil tersenyum membalas kebaikan Dayat.

“Nah, gitu dong. Kalau senyum cantiknya nambah.” Gombalannya seketika membuatku salah tingkah. Hal itu dilihat oleh ibu, hingga kudengar suara ibu terkekeh..

“Gombal,” jawabku sambil mulai membuka bungkusan nasi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status