Share

Part 43

“Ayo, silakan masuk, Rania. Sini Farasnya biar Tante gendong. Kangen Jiddah nggak ketemu Faras tiga hari!” Dengan senyum terus terkembang ibunya Kak Hamzah mengambil Safaras dari gendonganku dan membawanya masuk ke dalam ruang keluarga.

Ragu. Aku berjalan mengekor di belakang Kak Hamzah, duduk di sebelah Tante Nafsiah yang sedang asyik menimang-nimang Faras layaknya cucu sendiri.

Tidak lama kemudian Om Beni pulang dari kantor. Aku menunduk malu saat ayah Kak Hamzah menatapku, merasa tidak percaya diri bertamu di rumah ini karena dulu pernah menolak Kak Hamzah ketika masih gadis. Sekarang, ah, aku tidak tahu ataukah harus menerima dia atau menolaknya kembali.

“Kapan kamu akan menghalalkan Rania, Zah?” Aku terkesiap mendengar pertanyaan Om Beni kepada anaknya. Terbuat dari apa hati keluarga ini, sehingga mau menerimaku dengan kedua tangan terbuka. Padahal statusku saat ini adalah seorang janda beranak satu.

“Kan enak kalau begini. Pulang kerja ada cucu menyambut, rasanya capek di badan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Emi Jakk Yee
saya suka saya suka, lanjut yhor...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status