Home / Romansa / Bercinta Dalam Mobil / Bab 7. Perjamuan Makan di Hotel

Share

Bab 7. Perjamuan Makan di Hotel

last update Huling Na-update: 2025-08-02 07:12:35

“Bagaimana Sis menurutmu Firzan?” tanya Mili yang kini beristirahat satu kamar dengan Angela.

“Dia itu sangat sempurna, aku tidak pernah melihat lelaki setampan itu seumur hidupku. Wajahnya itu lho benar-benar ngangenin dan sudah pasti ingin memiliki,” ujar Angela yang sedang berbaring dengan santai. 

“Aku rela meninggalkan suamiku dan semua kekayaannya asalkan Firzan menjadi milikku, hidup sederhana pun tidak apa asal dia selalu bersamaku, pasti bahagia rasanya memiliki lelaki seganteng itu,” ungkap Mili sambil memandang foto Firzan di handphone-nya yang dia ambil secara diam-diam.

“Ehm, walaupun aku bukanlah good person, tapi aku percaya kok, Mil, kalau cinta sejati itu bukan dari harta atau paras rupa. Harta bisa berkurang, ketampanan juga bisa pudar saat tua nanti. Betul begitu enggak, Sis?” ungkap Angela.

“Iya juga sih. Makanya sebelum hartanya habis dan wajahnya belum keriput, kita nikmati dulu sepuasnya, Sis... hahaha...”

“Susah ya, ngomong sama playgirl, enggak akan nyambung, di otaknya cuma ada urusan selangkangan laki-laki.”

“ Di otak siapa, Sis?” tegas Mili.

“Di otak kamu!” Angela menunjuk ke arah Mili.

“Otak siapa lagi?” tegas Mili lagi.

“Otak aku juga, hehehe...” Angela keluar sifat aslinya yang gokil bergoyang-goyang sambil menunjuk otaknya sendiri.

“Di otak siapa lagi, Sis?” terakhir tegas Mili

“Di otak mamah mudaaaa...” ucap Angela dan Mili secara bersama-sama, kemudian keduanya tertawa-tawa seperti orang kerasukan jin.

“Jadi siapa saja yang akan datang, Mil?” tanya Angela saat tawa mereka sudah tak lagi terdengar.

“Selain Salsa dan Nanda, ada juga 4 anggota mamih rumpi yang mau datang, jadi semuanya 10 orang, cukuplah ya?”

“Aku enggak sabar nih, menunggu detik-detik mereka melihat berondong kita, aku yakin bakal ada yang ilernya langsung ngeces... hahaha...” ucap Mili kembali tertawa lagi memegang perutnya yang mulai mulas karena kebanyakan tertawa.

“Asli mamih rumpi bakal rame dan enggak terkontrol mulutnya ya, Sis, apalagi kalau melihat Firzan. Asli, kalau waktu itu enggak ada Ray, sebenarnya pertama melihat Firzan di sauna, hatiku langsung meleleh, pengin terus memeluknya dan mencium bibirnya yang merah menggoda itu,” ungkap Angela.

“Sama kayak aku, Sis! Tahu enggak waktu pertama melihat Firzan, aku langsung enggak sadar sama apa yang aku lakukan, kayak orang dihipnotis gitu, Sis. Aku sedang menuang teh ke dalam gelas, terus saat tiba-tiba dia sudah ada di depanku, aku langsung hilang fokus, teh yang aku tuang malah meleber kemana-mana, segitunya lho Sis auranya Firzan,” Mili mengenang kejadian pagi itu.

“Aku rasa, Firzan itu memang titisan nabi Yusuf deh,” tambah Angela.

Lalu Mili dan Angela pun mempunyai ide, untuk mengerjai teman-temannya yang akan datang dinner pada malam ini. Apa kira-kira reaksi mamah muda dan mamih rumpi nanti saat tiba-tiba Firzan muncul di hadapan mereka?  

Satu persatu anggota club mamah muda telah berkumpul, suasana resto yang tadi sepi mendadak riuh dengan celoteh mereka. Malam ini ruangan VIP resto hotel itu memang telah dibooking oleh Mili dan tertutup untuk pengunjung lain, hingga mereka bebas berteriak sekalipun tanpa takut mengganggu pengunjung lain.

Di ruangan resto bergaya modern Asia Pasifik itu tempat duduk dan meja single itu ditata membentuk huruf U, di atas meja telah tersedia piring makan berbentuk bundar dan lebar, di sisinya juga tersedia tisu dan alat makan, serta water goblet berisi air mineral.

“Kok tempat duduknya dipisah-pisah begini, kayak mau meeting aja sih,” protes Salsa yang memilih duduk di tengah.

“Udah duduk aja, Sis, nanti juga kamu tahu bakal ada kejutan,” ucap Angela.

“Kejutan?”

“Iya, Sis, pokoknya aku berani jamin, malam ini bakal jadi malam yang tidak akan terlupakan, hehehe...”

“Apaan sih, Mili, kita udah biasa kali ketemu cowok berotot kayak gitu,” celetuk Nanda yang sedari tadi masih sibuk dengan kaca make-upnya untuk memastikan dandanannya telah tampil sempurna.

“Lihat aja deh nanti, yang ini pasti beda,” ucap Mili membuat penasaran.

“Jangan-jangan dia mau bikin show binaraga ya di depan kita?” terka Salsa sambil mengerutkan keningnya.

“Ditunggu aja kali ya, enggak usah ribut-ribut!” potong Angela.

Satu persatu anggota mamih rumpi juga datang, walaupun usia mereka lebih senior dari mamah muda, namun penampilan mereka tak kalah menarik, masih terlihat aura kecantikannya. Salah satu anggota mamih rumpi adalah teman Angela, sesuai namanya, para wanita mamih rumpi doyan semua lelaki, berondong sampai tua-tua keladi mereka masih mau menikmatinya. 

Selain doyan selangkangan laki-laki, mamih rumpi juga doyannya ngegosip, jadi tidak heran kalau ngumpul bareng mereka siapkan telinga untuk mendengar mereka mengomentari urusan orang lain. Bagi Angela dan anggota club mamah muda itu oke-oke saja selagi tidak ngegosipin mereka…

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 122. Beda Cinta Dan Nafsu

    Chantika hanya tersenyum melihat Firzan merem-melek menikmati sensasi sentuhannya yang kembali mengelus-elus lagi bulu dada Firzan yang halus. Merasa gemas melihat jenggot Firzan yang baru tumbuh beberapa helai, tangan Chantika pun tak luput mengelus-elus dagu Firzan, memainkan lembar-lembar jenggotnya yang pendek dan tipis itu. Kumis tipis Firzan pun tak ketinggalan diraba-rabanya dan juga kedua alisnya tak. Firzan yang masih memejamkan mata tidak lagi merasakan lagi sentuhan tangan Chantika di wajahnya, tapi tiba-tiba dia merasakan bibirnya disentuh benda lembut yang basah. Saat Firzan membuka mata, mata Chantika berada begitu dekat di atasnya, dan sentuhan benda lembut itu perlahan mulai melumat bibirnya. “Thank you, Sayang...” ucap Firzan saat Chantika menghentikan ciumannya, Chantika hanya menutup mulutnya dan duduk membelakangi Firzan karena malu. Firzan pun beranjak dari tidurnya lalu duduk di tepi ranjang bersebelahan dengan Chantika, lalu menarik bahu Chantika agar kepalany

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 121. Kejutan yang Sudah Diketahui

    Setelah makan malam Chantika naik ke atas, Firzan bilang dia menunggunya di ruang depan untuk melanjutkan ngobrol, seperti biasa di kursi yang kayunya penuh ukiran. Saat Chantika turun, Firzan heran melihat dia mengenakan jaket dan leging berwarna hitam sambil menenteng tas tangan berukuran kecil.“Mau kemana?” tanya Firzan setelah Chantika berdiri di hadapannya.“Mau ke tempat teman, ayo antar...” pinta Chantika sambil menarik lengan Firzan. “Sudah bilang sama Nenek?” tanya Firzan, Chantika mengiyakan.“Aku kekenyangan, malas bergerak,” ujar Firzan saat sudah berdiri di hadapan Chantika.“Kalau habis makan, jangan tidur-tiduran, nanti bikin gemuk,” ucap Chantika mencubit perut Firzan yang volumenya bertambah karena banyak makan lauk yang dibuat Nek Las, kemudian dia menggandeng Firzan keluar rumah.Di tembalangChantika memberitahu kalau temannya indekos di Tembalang, tidak jauh dari kosan Firzan. Saat Chantika menunjukkan jalan lurus setelah perempatan, tentu saja Firzan langsung

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 120. Meraba Bulu Dada Firzan

    Firzan menghapus bercak air di matanya, dia tidak mau kelihatan cengeng di mata Chantika, karena sebenarnya dia memiliki hati yang mellow dan gampang tersentuh. Walaupun dia sudah tahu rahasia yang direncanakan Chantika, dia akan berpura-pura tak tahu semuanya.“Hayo, lagi ngelamunin apa?” tiba-tiba Chantika datang mengejutkan Firzan yang sedang duduk bersandar di kursi dengan tatapan ke langit-langit ruangan.“Aduh, bikin kaget aja, sih?” ucap Firzan lalu menarik lengan Chantika hingga rambutnya yang basah menyentuh wajah Firzan.“Aku suka wangi shampo-mu, urang-aring, kan?” tanya Firzan sambil menerka bau yang menguar dari rambut Chantika yang baru saja keramas. “Iya, sejak kecil aku gak pernah ganti shampo, mencium baunya aku akan selalu merasa dekat dengan mamaku, karena sejak kecil pun Mama memakai shampo yang sama,” jelas Chantika.“Itu artinya kamu orang yang setia, dan tidak mudah melupakan masa lalu,” ucap Firzan sambil memain-mainkan rambut Chantika yang bersandar di dadany

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 119. Rahasia yang Membuat Firzan Menangis

    Menjelang sore Firzan bermaksud menjemput Chantika pulang dari Kantor, tapi Chantika lebih dulu mengirimi pesan tidak perlu menjemputnya karena balik kerja dia ada keperluan mendadak yang akan diantar oleh Lintar. Mengapa harus diantar Lintar, mengapa bukan sama aku aja, batin Firzan saat membaca pesan whatsapp dari Chantika.“Chantika mau pergi ke mana ya, Nek?” tanya Firzan kepada Nek Las yang mulai masak untuk makan malam.“Enggak bilang tuh sama Nenek. Kenapa, bosan ya seharian di rumah?” tanya Nek Las.“Iya juga sih, Nek, cuma kalau berpergian, aku kan bisa antar, nggak harus ngerepotin Lintar,” jelas Firzan.“Kalau Nak Firzan memang pengin keluar, bisa tolong Nenek ke supermarket untuk membeli beberapa keperluan dapur, itu juga kalau Nak Firzan enggak malu, ganteng-ganteng kok beli minyak goreng... hehehe...” ucap Nek Las sambil tertawa.“Enggak apa-apa, Nek, aku mau, tapi dibuatkan daftar belanjanya ya, Nek, aku takut ada yang lupa,” ucap Firzan lalu mencatat yang akan dibeli

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 118. Suami yang Bertemu Selingkuhan Istri

    Setelah puas saling berciuman, Anthony mengaku kangen dengan masakan istrinya, maka untuk menyenangkan hati suaminya yang baru kembali setelah lama berpisah, Angela pun dengan senang hati akan memasak makanan kesukaan suaminya yang tidak bisa didapat di luar negeri, yaitu sambal tempe dan ikan asin. “Aku tinggal sebentar ke supermarket di bawah ya, atau kamu mau ikut?” tanya Angela yang sudah menenteng tas tangannya dengan berpakaian seadanya tanpa harus berdandan.“Aku di rumah saja, masih kangen nih sama suasana rumah,” jawab Anthony sambil memamerkan senyumnya kepada Angela.Saat Angela pergi, ternyata Anthony sudah merencanakan sesuatu untuk melihat-lihat seisi ruang di apartemennya dengan penuh kecurigaan. Anthony mengakui kalau dirinya tidak setia saat tinggal di luar negeri, dan dia juga merasakan kalau Angela melakukan hal yang sama. Keanehan pertama waktu dia datang, melihat ada beberapa pasang sepatu pria (lebih dari dua pasang) di rak sepatu sedangkan tadi hanya ada 2 ora

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 117. Dilema Pilot Ketika Pulang ke Rumah

    Angela tentu saja kaget, bercampur cemas saat mengetahui Anthony tiba-tiba sudah berada di dalam kamar, saat ia keluar dari kamar mandi. “Sayang..., kamu pulang?” ucap Angela melihat suaminya sudah duduk di tepi ranjang, sambil melepaskan seragamnya.“I miss you, Honey...” ucap Anthony langsung memeluk Angela yang masih terbalut handuk putih, lalu mereka berciuman. Tapi bukan hanya untuk melepas rindu, melainkan Anthony menciumi Angela dengan sepenuh hasratnya yang sudah lama terpendam.“Angela...” ucap Mili tiba-tiba masuk ke dalam kamar membuat Angela dan Anthoy menghentikan aksinya, “Uppss.. Sorry...!” desis Mili kaget melihat Angela bersama suaminya. “Hai, Mili... kamu ada di sini juga?” tanya Anthony yang memang sudah mengenal Mili sebagai kawan baik Angela sejak mereka belum menikah.“I-iya... aku bersama personal trainerku, kebetulan aku ikut fitness, dan hari ini baru pulang nge-gym aku mampir ke sini, sampai numpang mandi segala. Sekalian aku bawa personal trainerku dan te

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status