Home / Romansa / Bercinta Dalam Mobil / Bab 8. Banana Games

Share

Bab 8. Banana Games

last update Huling Na-update: 2025-08-03 06:34:49

Di dalam kamar hotel Ray sudah berpakaian rapi dan lengkap terlebih dahulu, sementara Firzan masih mengenakan kaos dalam dan celana boxer hitam. 

Hurry up, Firzan! Angela sudah menyuruh kita bersiap-siap,” ucap Ray sambil mematut dirinya di cermin.

“Aku takut nervous di depan teman-teman Mili,” ucap Firzan yang masih berdiam diri duduk di tepi ranjang. 

Rilex, Bro! Anggap saja mereka itu penggemarmu, kamu kan sudah biasa menghadapi orang-orang yang ingin kenalan atau sekadar minta selfie dengan kamu. Just have Fun!”

“Oke lah, I’ll try my best...”

Firzan segera membuka lemari dan mengenakan pakaian yang hari ini dibelikan Mili kemudian seperti Ray, dia pun mematut di depan cermin.

Trust to me, Firzan! you’re very handsome guy, and you just need a more conffidence to make you be a perfect man!”

Thank you, Bro...” uca Firzan melakukan tos tinju kepada Ray di samping kirinya.

Di depan cermin Firzan menarik napas lalu mengembuskannya untuk memompa semangat. Dia setuju dengan ucapan Ray, bahwa dirinya harus memupuk lebih banyak lagi rasa percaya diri atas apa yang diucapkan orang-orang di sekelilingnya bahwa dia itu memang seorang lelaki rupawan. 

Di ruang VIP restoran saat acara dinner dimulai, seluruh anggota club mamah muda dan mamih rumpi sudah duduk di tempat duduknya masing-masing, mereka mulai menikmati beberapa menu pembuka seperti sup krim, pastel, kroket, chicken salad, dan beberapa camilan lainnya. 

Meskipun sambil makan, suara wanita-wanita haus hiburan dan kesenangan ini tetap ramai terdengar. Sebentar bicara-sebentar tertawa, mebuat suasana ruangan itu penuh kehangatan. 

“Mana nih, berondong dari Bali-nya, Sis?” ujar Vira, salah satu anggota mamih rumpi kepada Angela.

“Iya, bentar lagi masuk kok,” ucap Angela.

Angela memang sudah memberitahu Ray, agar dia sendiri yang terlebih dahulu masuk ke dalam VIP room restoran. Firzan diminta menunggu giliran di dalam kamar.

Hai ladies...” ucap Ray sejurus setelah pintu VIP terbuka, dia benderi sebentar memandang ke arah para wanita yang sudah menantinya dengan memamerkan senyumnya yang manis.

“Woowww...”  hampir semua wanita di depannya bergumam.

Big guy...”

“Macho...”

“Mau dong ototnya...”

Tangan-tangan wanita di depannya melambai-lambai agar Ray mau menghampiri mereka. Ray berjalan dengan tenang menghampiri satu-satu wanita yang sedang histeris itu.

Hi, my name Ray!” ucap Ray saat pertama kali menghampiri Vira yang duduk paling kiri di bagian depan. Vira menjulurkan tangan kepada Ray, dan Ray menyambut uluran tangannya lalu mencium tangan wanita berkulit putih dan berambut keriting itu.

“Boleh lihat six-packnya dong...” pinta Vira tanpa malu-malu mengelus-elus perut Ray.

With pleasure,” ucap Ray tidak keberatan.

Ray mulai membuka kancing bajunya satu persatu, hingga dibalik hem berwarna putih itu tampaklah kaos oblong putih yang menutup bagian dalam tubuhnya. 

You can open it now,” ucap Ray kepada Vira, wanita yang lain malah teriak histeris. Tanpa ragu-ragu Vira mengangkat kaos dalam Ray ke atas maka tersembulah otot perut di tubuh Ray, yang tercetak begitu menggoda para wanita yang melihatnya.

Wow, nice...” ucap Vira sambil mengelus-elus perut six-pack Ray membuat yang lain iri.

Ray pun berjalan bergiliran mendekati satu persatu wanita di hadapannya. Bermacam-macam keinginan mereka yang harus Ray layani, selain memegang otot Ray ada juga wanita yang menyuruh Ray memegang bagian depan dadanya yang bulat.

“Aku juga punya otot nih, tapi hanya two-pack aja, kamu mau melihatnya kan?” ucap Pricilia sambil mendekatkan dadanya ke tubuh Ray.

Oh my good, it’s look hot...,” ucap Ray sambil memandang ke arah dua benda bulat itu menempel di perut six-packnya. “Can i grab it!” pinta Ray.

“Silakan, dengan senang hati... hahaha...” ucap Pricilia. Ray pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu, dia lantas menyentuh dengan lembut dada Pricilia yang menggunakan bra berwarna pink. Semua berteriak histeris melihatnya, menambah suasana di ruangan private itu semakin panas.

Teman-teman mereka yang lain pun tak mau kalah, ada yang minta digendong, bahkan ada yang minta di-slap bagian bokongnya dengan tangan berotot Ray.

Terakhir, Ray menghampiri meja Angela yang duduk di meja paling depan sebelah kanan, tanpa berkata apa-apa Angela langsung mengajak Ray berciuman, saling memagut bibir masing-masing.

“Huhhhh...” semua yang melihat berteriak sambil bertepuk tangan.

Kini giliran Ray memberikan games sensual kepada mereka, dua wanita yang terpilih akan menerima reward bisa bersenang-senang dengan Ray di kamar hotel.

Permainannya gampang,  di tangan Ray sudah ada buah pisang, peserta yang mampu menghabiskan sebuah pisang dalam waktu tercepat dia akan jadi pemenangnya. Syaratnya Ray yang mememasukan pisang itu ke dalam mulut peserta yang berposisi mendongakan wajah ke atas, hingga buah itu habis tertelan.

Pricilia maju pertama kali ingin mencoba. Di depan Ray dia mendongakan wajahnya, Ray memasukan buah pisang masak yang telah dikupas kulitnya ke dalam mulut Pricilia secera perlahan-lahan dari unjung hingga pangkal buah itu masuk seluruhnya ke bagian mulut dan pangkal tenggorokan Pricilia. Baru saja Ray melepas pegangannya di ujungnya pisang, Pricilia tiba-tiba tersendak mengeluarkan buah itu dari mulutnya hingga jatuh ke lantai.

Failed!” ucap Ray, “Good try!” tambahnya.

Wanita lain dengan semangat ingin bermain, memasukan buah pisang ke dalam mulutnya, agar bisa bobo seranjang dengan Ray.

“Anggaplah kita sedang memasukan pisangnya Ray ke mulut kita ya, Sis, hehehe...” ucap Vira dengan mesum kepada Nanda...

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 122. Beda Cinta Dan Nafsu

    Chantika hanya tersenyum melihat Firzan merem-melek menikmati sensasi sentuhannya yang kembali mengelus-elus lagi bulu dada Firzan yang halus. Merasa gemas melihat jenggot Firzan yang baru tumbuh beberapa helai, tangan Chantika pun tak luput mengelus-elus dagu Firzan, memainkan lembar-lembar jenggotnya yang pendek dan tipis itu. Kumis tipis Firzan pun tak ketinggalan diraba-rabanya dan juga kedua alisnya tak. Firzan yang masih memejamkan mata tidak lagi merasakan lagi sentuhan tangan Chantika di wajahnya, tapi tiba-tiba dia merasakan bibirnya disentuh benda lembut yang basah. Saat Firzan membuka mata, mata Chantika berada begitu dekat di atasnya, dan sentuhan benda lembut itu perlahan mulai melumat bibirnya. “Thank you, Sayang...” ucap Firzan saat Chantika menghentikan ciumannya, Chantika hanya menutup mulutnya dan duduk membelakangi Firzan karena malu. Firzan pun beranjak dari tidurnya lalu duduk di tepi ranjang bersebelahan dengan Chantika, lalu menarik bahu Chantika agar kepalany

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 121. Kejutan yang Sudah Diketahui

    Setelah makan malam Chantika naik ke atas, Firzan bilang dia menunggunya di ruang depan untuk melanjutkan ngobrol, seperti biasa di kursi yang kayunya penuh ukiran. Saat Chantika turun, Firzan heran melihat dia mengenakan jaket dan leging berwarna hitam sambil menenteng tas tangan berukuran kecil.“Mau kemana?” tanya Firzan setelah Chantika berdiri di hadapannya.“Mau ke tempat teman, ayo antar...” pinta Chantika sambil menarik lengan Firzan. “Sudah bilang sama Nenek?” tanya Firzan, Chantika mengiyakan.“Aku kekenyangan, malas bergerak,” ujar Firzan saat sudah berdiri di hadapan Chantika.“Kalau habis makan, jangan tidur-tiduran, nanti bikin gemuk,” ucap Chantika mencubit perut Firzan yang volumenya bertambah karena banyak makan lauk yang dibuat Nek Las, kemudian dia menggandeng Firzan keluar rumah.Di tembalangChantika memberitahu kalau temannya indekos di Tembalang, tidak jauh dari kosan Firzan. Saat Chantika menunjukkan jalan lurus setelah perempatan, tentu saja Firzan langsung

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 120. Meraba Bulu Dada Firzan

    Firzan menghapus bercak air di matanya, dia tidak mau kelihatan cengeng di mata Chantika, karena sebenarnya dia memiliki hati yang mellow dan gampang tersentuh. Walaupun dia sudah tahu rahasia yang direncanakan Chantika, dia akan berpura-pura tak tahu semuanya.“Hayo, lagi ngelamunin apa?” tiba-tiba Chantika datang mengejutkan Firzan yang sedang duduk bersandar di kursi dengan tatapan ke langit-langit ruangan.“Aduh, bikin kaget aja, sih?” ucap Firzan lalu menarik lengan Chantika hingga rambutnya yang basah menyentuh wajah Firzan.“Aku suka wangi shampo-mu, urang-aring, kan?” tanya Firzan sambil menerka bau yang menguar dari rambut Chantika yang baru saja keramas. “Iya, sejak kecil aku gak pernah ganti shampo, mencium baunya aku akan selalu merasa dekat dengan mamaku, karena sejak kecil pun Mama memakai shampo yang sama,” jelas Chantika.“Itu artinya kamu orang yang setia, dan tidak mudah melupakan masa lalu,” ucap Firzan sambil memain-mainkan rambut Chantika yang bersandar di dadany

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 119. Rahasia yang Membuat Firzan Menangis

    Menjelang sore Firzan bermaksud menjemput Chantika pulang dari Kantor, tapi Chantika lebih dulu mengirimi pesan tidak perlu menjemputnya karena balik kerja dia ada keperluan mendadak yang akan diantar oleh Lintar. Mengapa harus diantar Lintar, mengapa bukan sama aku aja, batin Firzan saat membaca pesan whatsapp dari Chantika.“Chantika mau pergi ke mana ya, Nek?” tanya Firzan kepada Nek Las yang mulai masak untuk makan malam.“Enggak bilang tuh sama Nenek. Kenapa, bosan ya seharian di rumah?” tanya Nek Las.“Iya juga sih, Nek, cuma kalau berpergian, aku kan bisa antar, nggak harus ngerepotin Lintar,” jelas Firzan.“Kalau Nak Firzan memang pengin keluar, bisa tolong Nenek ke supermarket untuk membeli beberapa keperluan dapur, itu juga kalau Nak Firzan enggak malu, ganteng-ganteng kok beli minyak goreng... hehehe...” ucap Nek Las sambil tertawa.“Enggak apa-apa, Nek, aku mau, tapi dibuatkan daftar belanjanya ya, Nek, aku takut ada yang lupa,” ucap Firzan lalu mencatat yang akan dibeli

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 118. Suami yang Bertemu Selingkuhan Istri

    Setelah puas saling berciuman, Anthony mengaku kangen dengan masakan istrinya, maka untuk menyenangkan hati suaminya yang baru kembali setelah lama berpisah, Angela pun dengan senang hati akan memasak makanan kesukaan suaminya yang tidak bisa didapat di luar negeri, yaitu sambal tempe dan ikan asin. “Aku tinggal sebentar ke supermarket di bawah ya, atau kamu mau ikut?” tanya Angela yang sudah menenteng tas tangannya dengan berpakaian seadanya tanpa harus berdandan.“Aku di rumah saja, masih kangen nih sama suasana rumah,” jawab Anthony sambil memamerkan senyumnya kepada Angela.Saat Angela pergi, ternyata Anthony sudah merencanakan sesuatu untuk melihat-lihat seisi ruang di apartemennya dengan penuh kecurigaan. Anthony mengakui kalau dirinya tidak setia saat tinggal di luar negeri, dan dia juga merasakan kalau Angela melakukan hal yang sama. Keanehan pertama waktu dia datang, melihat ada beberapa pasang sepatu pria (lebih dari dua pasang) di rak sepatu sedangkan tadi hanya ada 2 ora

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 117. Dilema Pilot Ketika Pulang ke Rumah

    Angela tentu saja kaget, bercampur cemas saat mengetahui Anthony tiba-tiba sudah berada di dalam kamar, saat ia keluar dari kamar mandi. “Sayang..., kamu pulang?” ucap Angela melihat suaminya sudah duduk di tepi ranjang, sambil melepaskan seragamnya.“I miss you, Honey...” ucap Anthony langsung memeluk Angela yang masih terbalut handuk putih, lalu mereka berciuman. Tapi bukan hanya untuk melepas rindu, melainkan Anthony menciumi Angela dengan sepenuh hasratnya yang sudah lama terpendam.“Angela...” ucap Mili tiba-tiba masuk ke dalam kamar membuat Angela dan Anthoy menghentikan aksinya, “Uppss.. Sorry...!” desis Mili kaget melihat Angela bersama suaminya. “Hai, Mili... kamu ada di sini juga?” tanya Anthony yang memang sudah mengenal Mili sebagai kawan baik Angela sejak mereka belum menikah.“I-iya... aku bersama personal trainerku, kebetulan aku ikut fitness, dan hari ini baru pulang nge-gym aku mampir ke sini, sampai numpang mandi segala. Sekalian aku bawa personal trainerku dan te

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status