Share

Bab 9. Mendadak Baik

“Aku bau badan,” ucap Arash sembari mulai turun dari ranjang.

Suhu tubuhnya sudah turun setelah istirahat semalaman. Akan tetapi, hidungnya mengeluarkan cairan bening, sering bersin, dan terbatuk ringan.

“Syukurlah karena ini hanya flu. Aku tidak akan memaafkan diriku bila harus berlama-lama terbaring lemah di atas kasur,” ujar Arash yang kini berniat mandi.

Kamar mandi di kos-kosan Arash adalah kamar mandi berbagi. Sehingga, dia harus antri. Dan, antriannya panjang sekali. Di jeda waktu setengah jam menunggu, tubuh Arash hangat lagi. Kepalanya juga terasa pening.

“Hari ini ada kuis dari dosen. Kalau aku tidak masuk, aku harus menyusul sendirian,” batin Arash penuh pertimbangan.

Tiba-tiba saja ada yang menyodorkan tas kresek tepat di depan wajah Arash. Tidak hanya itu, kening Arash pun disentuh olehnya.

“Kamu masih sakit. Lebih baik izin dulu kuliahnya. Ini ada titipan dari temanmu yang semalam,” ujar tetangga kamar kos Arash yang semalam mengantar titipan obat dan vitamin.

“Terima ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status