Share

Bab 14. Adu Ganteng

Malam begitu cepat menyapa, menyisakan banyak kisah di sepanjang hari yang terasa lelah. Arash tidak tertidur. Dia tengah mengecek jadwal mata kuliah untuk besok. Sempat terbersit dalam hatinya untuk urung izin kuliah lagi, tapi tiba-tiba niatan itu berganti karena teringat dengan kesehatan diri.

“Andai ibu tau kalau aku sakit, pasti dia akan memaksaku untuk rawat inap di rumah sakit meski hanya flu. Ibu tidak boleh tahu,” ucap Arash lirih ketika teringat ucapan sang ibu.

Bu Lestari, saat ini beliau hanya memiliki Arash sebagai orang terdekat dan satu-satunya yang begitu dipedulikan. Itu sebabnya dia giat bekerja demi mendapat banyak uang guna membantu kebutuhan kuliah Arash.

Akan tetapi, yang Arash butuhkan bukan hanya uang, melainkan juga kasih sayang. Bahkan, Arash sering merasa kesepian.

“Aku harus bagaimana? Aku sayang ayahku meski dia bukan ayah kandungku. Melihat sikap Tante Kristal yang seperti itu, aku jadi tidak yakin kalau ayah bisa bahagia. Masih lebih baik ketika bersama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status