Share

07. Sabtu Diteror Jeff

07 | Sabtu Diteror Jeff

"Sumpah gak jelas arek iki!" [¹] celetuk Jenggala saat melihat sahabatnya, Jeff terkikik sendiri dan berguling-guling di lantai usai menelepon di balkon.

Melvin yang membawa makanan ringan berupa kripik-kripik itu juga ikut memandang Jeff yang masih bertindak tidak jelas di rumahnya. Kakinya otomatis menendang-nendang perut Jeff. "Cuk, obatmu entek ta?"

Jeff otomatis segera bangun dan menunjukkan raut cool. Sok ganteng, sok keren di hadapan Jenggala dan Melvin yang masih memandanginya dengan tatapan judgy. "Lila mana? Kangen anakmu, papi mertua!"

Melvin buru-buru ingin melempar keripik-keripik yang tengah ia bawa ke wajah Jeff. "Tak akan kuizinkan anakku kau pinang ya bangsat!"

Lila, anak pertama Melvin dan Mira itu sering dijadikan rebutan oleh Jeff dan Jenggala yang jomlo itu. Gadis itu memiliki kulit putih seperti Mira dan mata bundar seperti Melvin. Cantik dan menggemaskan. Jeff dan Jenggala jadi ingin mempersunting Lila yang seringnya membuat Melvin darah tinggi ingin menabok dua sahabatnya itu.

"Canda, papi!" ucap Jeff menirukan bagaimana Mira, istri Melvin, memanggil suaminya itu. "Lila sama si Mira mana, Mel?"

"Jangan panggil aku Mel!" Melvin menghela napas seraya meletakkan keripik di meja. Buru-buru Jenggala segera menyomotnya. "Bojoku nak omah mertuo. Kangen Lila jarene."[³]

"Oalah, pantes ae kon ngajak main ps nak omah. Suami kesepian, cuk!" sahut Jenggala kemudian fokus lagi pada gim daringnya. "Heh, ojok mengalihkan pembicaraan awakmu, Jeff! Guyu koyok wong edan iku mau lhapo?" [⁴]

Melvin memicing, menatap Jeff penuh kecurigaan.

Jeff cuma nyengir salah tingkah.

"Ini pasti soal mainanmu itu kan, Jeff?" tanya Melvin mulai penasaran. "Penasaran aku mainan barumu! Kenalin po'o!"

Jenggala yang juga mulai kepo langsung meletakkan gawainya. "Iya, ih Jeff Oppa kenalin dong yeoja barunya!" Pemuda itu berseru disertai aegyo dan gaya imut idola KPop yang akhir-akhir ini ia tonton. Sedikit demi sedikit Jeff menjelma jadi fanboy yang gaya berbicaranya disisipi bahasa Korea.

Jeff buru-buru menarik bibir Jenggala, alih-alih imut seperti Lisa BLACKPINK, Jenggala malah terdengar seperti banci keselek garpu. "Anjir, jijik bangsat! Koyok banci kaleng."

"Nugu? Aku?" Jenggala mengecimus. "Ganteng anjir! Ini niruin Sana TWICE. Gak ONCE gak lakik!"

Kini giliran Melvin yang menonyor kepala Jenggala. "Gak usah alay," tegurnya. "Jadi, mainan baru Pak CEO siapa nih?"

Jeff memasang wajah jumawa yang membuat Jenggala dan Melvin ingin menampol sekarang juga. "Ada, bro! Pokoknya bikin kaget!"

"Tai!" maki Jenggala. "Awas ae kalo aku dating sama Miyabi. Gak tak kandani, kon!" [⁵]

"Ngimpi kono sampe kesampluk kapal mabur!" [⁶] tegur Melvin super kesal.

"Santai, rek! Nanti kalau udah tiba waktunya bakalan aku kenalin ke kalian." Jeff menyeringai seperti tokoh utama dalam drama kriminal Korea.

Jeff tentu tidak akan membicarakan siapa mainan barunya atau ia akan diledek habis-habisan bermain dengan mahasiswi. Lagipula, Jeff belum resmi mengundang Liv dalam permainannya. Ia hanya baru memberi teaser permainan pada gadis itu dengan menggoda dan mengerjai Liv akhir-akhir ini.

Hah, Jeff jadi ingin bermain dengan Liv. Haruskah sekarang ia mengajak gadis itu bertandang ke apartemennya untuk bersenang-senang. Jeff rasa menghabiskan waktu dengan dua sahabatnya ini tidak keren. Jeff sudah menghabiskan satu pekan penuh bersama si suami takut istri dan si nolep itu. Haruskah akhir pekannya dihabiskan lagi dengan dua makhluk berbatang?

Oh tentu saja tidak.

Jeff harus menghabiskan waktu dengan yang membuat mata segar seperti kecantikan Livia Ayudia Carissa misalnya.

Ah, Jeff rasa ia harus mengusili gadis itu. Jeff lantas menuju balkon lagi, mengundang rasa penasaran Melvin dan Jenggala.

"Nak endi, cuk?"

Jeff hanya melambaikan tangan, "Posesip banget, Pak!" jawab Jeff seraya menunggu panggilannya terhubung.

[Apa lagi, njing?]

Hah, suara Livia yang memaki terdengar sexy. Jeff suka.

***

"Dasar kambing, kuda, anjing!"

Liv memaki saat melihat nama Jeffares Titisan Anjing terpampang di layar ponselnya. Liv stress berat menghadapi kelakuan Jeff yang tidak pernah membuat hidupnya tenang.

Akhir pekan Liv serasa di neraka lantaran teror yang dilayangkan CEO rese itu. Bagaimana tidak, hampir setiap jam Jeffares menghubunginya, Liv yang ingin menonton series Netflix dan tidur dengan tenang tidak bisa ia lakukan.

Liv bisa menerima jika telepon Jeff itu penting. Tapi panggilan Jeff sangat tidak penting. Ia selalu menayakan hal-hal random yang membuat Liv menjatuhkan rahang seperti apakah siput yang bercerai akan rebutan cangkang alias harta gono gini.

Bahkan pertanyaan tidak jelas yang membuat Liv mempertanyakan bagaimana Jeff bisa menjadi CEO start up gaming karena kekeooan terhadap siapa nama anak Elon Musk atau seperti;

[Kamu tim martabak telor atau terang bulan]

What the fuck, dude!

Liv ingin membanting Jeff. Sungguh! Gadis itu ingin memblokir nomer Jeff tapi CEO gila itu mengancam akan menyebarkan foto Liv ke Jenggala dan Melvin. Hah, tentu niat memblokir nomer dan Jeff dari kehidupannya tertunda setidaknya sampai Jeff tidak punya foto panas dirinya.

"Apa lagi, njing?" ketus Liv yang dibalas tawa renyah Jeff. Senang sekali mendengar Liv memaki dan meledakkan emosi.

[Santai dong, cantik! Galak amat kayak istrinya Melvin] Jeff menyahut.

"Saya gak peduli, Mas Jeff!" Liv mengacak rambutnya frustasi, kesal, hilang arah dan kendali dalam hidup. "Please, jangan menyiksa saya lagi! Ya Tuhan!"

Lagi-lagi Jeff tertawa dan Liv semakin merasa tersakiti. [Justru itu tujuan saya, Liv. Kalau kamu kesal saya makin senang]

Seperti biasa Liv ingin mengirim santet ke tubuh Jeff. Paku dan pecahan kaca itu akan merobek-robek perut roti sobek milik Jeff. Mampus, biar cewek-cewek gak jerit-jerit lagi! "Terserah! Dasar psycho! Udah saya tutup ya!"

[Wait, tunggu Liv! Masa ditelpon CEO ganteng kok buru-buru ditutup sih? Cewek lain kalo aku telpon malah pengen lama-lama loh]

"Bodo amat, anying!" maki Liv lagi. "Terus apa? Mau nyiksa saya apa lagi Mas Jeff?"

Nada kesal Liv membuat Jeff semakin ingin mengerjai gadis itu. [Whahaha, saya suka semangat kamu, Liv]

Liv merotasikan kedua netranya, "Efisiensi waktu Mas Jeff! Jangan bertele-tele!"

[Chill, Liv. Kamu selalu gupuh!] [⁷] ujar Jeff. [Aku cuma minta kamu dateng ke rumah saya. Tolong beliin aku sesuatu dong. Listnya aku kirim via chat aja ya]

"Emang saya babunya Mas Jeff? Beli lewat toko online aja lah. Hidup di jaman apa sih?"

Jeff tertawa lagi. Membuat Liv yakin jika gigi Jeff sudah mengering sekarang. [Nurut aja, Liv]

Liv auto kicep.

———

[¹] sumpah, gak jelas anak ini.

[²] obatmu habis ya?

[³] istriku di rumah mertua, kangen lila katanya.

[⁴] Jangan mengalihkan pembicaraan kamu, Jeff. Ketawa kayak orang gila tadi kenapa?

[⁵] Awas aja kalau aku kencan dengan Miyabu, gak akan aku bilangin kamu!

[⁶] Mimpi sana sampai ketabrak pesawat terbang.

[⁷] Terburu-buru

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status