Home / Urban / Bertanggung Jawablah, Bos Arogan! / MALU MENGAKUI TAPI ... SANGAT BERGAIRAH (?)

Share

MALU MENGAKUI TAPI ... SANGAT BERGAIRAH (?)

Author: Ema Ryosa
last update Huling Na-update: 2025-03-22 23:58:19

Samantha mendongak dan terkejut!

Dia sedang menatap wajah suaminya versi lebih muda dan lebih ceria.

Mereka berdua saling menatap tanpa suara, akhirnya Samantha yang terlebih dahulu bersuara.

"Kau begitu mirip! Kalian bak pinang di belah dua, kau pasti saudaranya........ suamiku," gumam Samantha tanpa sadar.

Pria muda dan ceria itu tersenyum lebih lebar kemudian sambil mengangkat keningnya dia menjawab pertanyaan Samantha.

"Yah, aku memang saudaranya... suamimu!"

Dia menekankan kata terakhir sambil perlahan membalikkan tubuhnya memandang wajah Chase.

Samantha sadar kalau dia tidak dengan sengaja telah menyuarakan apa yang ada di pikirannya.

'astagaaa...kenapa juga bibir ini pakai nyebut tentang suami segala! Padahal jelas jelas dia tidak menganggap ku sebagai istri, buktinya dia malu menunjukkanku pada orang-orang di dunianya!' Samantha geram dengan dirinya sendiri yang refleknya akhir-akhir ini seakan Chase adalah benar-benar suaminya, dia sering
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   MULAI BERGESER...

    LIMA BULAN KEMUDIAN."Kau jadi pulang jam berapa?" tanya Chase pada istrinya."Aku...flight terakhir.""Kenapa?""Tidak dapat tiket yang lebih awal.""Aku bisa kirim pesawatku.""Thank you, aku sudah dapat ticket." "Jangan lupa besok hari ulang tahun Daddy, semua berkumpul." "Pasti, aku akan datang, aku ingat waktu kita tinggal satu bulan bukan?" "Bukan itu maksudku!" 'aku hanya ingin kau pulang,' batin Chase. Yah, setelah tiga bulan menikah mereka pindah ke Indonesia, kebetulan Chase harus mengawasi pembukaan Kantor Cabang terbesar juga karena sebagian besar pria klan Navarell ada di Indonesia. Hanya saja yang makin membuat Chase gusar adalah setiap dua minggu sekali Samantha akan terbang meninggalkan Indonesia, dan kalau dahulu dia pulang Minggu siang maka kini Samantha baru sampai Minggu malam...malam menjelang pagi! Seperti Minggu ini, Samantha belum tiba padahal hari sudah akan berganti.Chase terlelap di sofa dengan TV masih menyala. Tiba-tiba Chase merasa ada yang mem

    Huling Na-update : 2025-03-22
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   HOT AND SMOOTH 1, FINALLY...THE FIRST TIME

    Chase memaksa otaknya yang kabur untuk berpikir, tadinya dia melepaskan Samantha karena ada yang mengganggu pikirannya. Akan tetapi walau berusaha keras tetap saja bayangan kenikmatan bibir Samantha lebih mendominasi dan membuatnya enggan memikirkan yang lain. Akhirnya Chase menyerah dan kembali memeluk Samantha. Mereka berciuman dengan dahaga yang dalam untuk ke sekian kalinya. Hingga akhirnya dengan terengah-engah Chase menegakkan tubuhnya, sambil bertolak pinggang mengatur nafas... Chase memandang Samantha yang seperti biasa menunduk tidak mau menatap mata Chase.Jarang sekali Samantha mau lama-lama menatap mata Chase. Biasa itu adalah bahasa tubuh orang yang tidak percaya diri, akan tetapi Chase yakin Samantha bukan orang yang tidak percaya diri.Hanya orang dengan kepercayaan diri yang tinggi yang berani menyemprot Chase, hanya orang yang yakin dengan diri sendiri yang berani membanting telepon setelah berteriak PARAH!Dia akan mencari tahu. Tidak mungkin Samantha menghind

    Huling Na-update : 2025-03-23
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   HOT AND SMOOTH 2 : BERKALI-KALI PUAS DAN BAHAGIA

    Pinggang yang dipeluknya begitu langsing, tanpa lemak sedikitpun! Tadinya dia sibuk dengan dada istrinya yang memang besar dan berat di tangannya hingga dia kurang memperhatikan yang lain. 'Tapi kenapa istrinya menyembunyikan tubuh indahnya di bawah pakaian berlapis yang menyembunyikan bentuk tubuh indahnya?'Chase merenung sambil memeluk tubuh Samantha lebih erat. Gairahnya bangkit kembali! Chase terkejut.Dengan posisi memeluk Samantha dari belakang tangan Chase bebas bermain di area dada Samantha yang menggiurkan.Chase dengan sengaja melakukannya bukan hanya karena rasa penasaran yang besar akan tetapi lebih karena gairah besar yang kembali bangkit.Setelah yakin Samantha telah sadar sepenuhnya Chase langsung mendorong 'masuk' dan kembali mereka bersatu. Perasaan bersatu yang sangat nikmat itu kembali menguasai panca indra Chase.Entah berapa lama mereka terhubung, hingga akhirnya untuk kali kedua mereka menyongsong kepuasan yang lu

    Huling Na-update : 2025-03-23
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   KETAGIHAN

    Samantha terbangun dalam pelukan Chase. Awalnya Samantha merasa bingung lalu kenangan percintaan kilat yang membutuhkan waktu nyaris satu jam memenuhi otaknya. Mengingat itu wajah Samantha seketika terasa panas! Betapa mereka berdua begitu liar...mereka hanya suami istri yang menikah dengan perjanjian bukan pernikahan berlandaskan cinta abadi yang tak lekang oleh waktu. Astagaaaaa....Samantha merasa sangat malu dengan dirinya yang sangat ketagihan dengan percintaan gaya Chase yang memabukkan. 'memangnya tahu gaya percintaan yang lain,' Samantha meledek dirinya sendiri. Setelah memantapkan hati Samantha segera bergeser perlahan dan akan membalikkan badannya saat tangan kekar merengkuhnya dan menariknya kembali."Mau kemana?" Suara maskulin nan seksi berbisik di pelipisnya. "Mau lihat Tristan.""Sudah aku titipkan suster.""Arnold sendirian.""Sudah aku suruh pulang." "Mau siap-siap, katanya ke ulang tahun Daddy? Sudah 'aku' suruh bu

    Huling Na-update : 2025-03-24
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   NIKMATNYA SAMPAI KE TULANG

    Chase merasa ada yang meremas perutnya. Samantha membahas tentang perpisahan padahal Chase....tidak menginginkannya, mungkin nanti tapi tidak sekarang. Sebelum mereka bercinta pun dia sudah merasa nyaman bersama Samantha dan Tristan.Beberapa bulan terakhir rutinitasnya telah bergeser. Bisnis bukan lagi satu-satunya urusan yang menduduki peringkat pertama. Ada Samantha dan Tristan di sana. Apalagi setelah mereka bercinta, percintaan sepanjang malam, kembali Chase merasa ada ribuan kupu-kupu bertabrakan di perutnya. "Terserah kau. Cepatlah bersiap waktu kita sudah tidak banyak."Lalu Chase beranjak menuju ke kamarnya, dia akan segera mandi dan bermain tendang bola sembari menunggu waktu nya mereka berangkat.Chase masuk kamar dan melihat kamarnya yang masih berantakan, yah pasti kacau balau karena dia meninggalkan kamarnya pasca mereka bercinta gila-gilaan dan baru kembali sekarang.Chase segera mandi lalu mengeringkan badannya di samping tempat tidur sambil melihat ponselnya ya

    Huling Na-update : 2025-03-25
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   DESTINIY

    Darah perawan? Virgin?!Marah dan gusar adalah dua hal yang mirip tapi tidak sama. Hanya saja saat ini Chase merasakan keduanya tumpang tindih menyerang Chase dari segala sisi. Makin teringat akan hal itu makin gencarlah Chase mencari istrinya untuk meminta penjelasan, setelah semua ruangan tidak ada barulah Chase teringat satu kamar yang sudah disulap menjadi ruang kerja Samantha. Sebenarnya bukan ruang kerja karena isinya masih lengkap hanya di tambah satu set sofa dan meja kerja lengkap dengan komputernya. Chase segera menuju ke kamar itu dan mengetuk dua kali lalu langsung membuka handle pintu tanpa menunggu jawaban. Chase terdiam menatap dua orang yang sedang berkonsentrasi melihat ke layar komputer. Chase melihat orang yang bersama istrinya... Arnold? Again?Kalau Chase terkejut lalu berubah menjadi kesal tidak demikian halnya dengan Arnold yang dalam dua kali pertemuan dengan Chase tak bisa menahan air liurnya. Walau pun bukan

    Huling Na-update : 2025-03-26
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   HATI YANG MENDAMBA

    Chase tidak tahu harus berkomentar apa, dia menangkap bahwa Samantha menahan kesedihannya."Kalian dekat?" "Seperti saudara," jawab Samantha lirih. "Karena itu kau membawa Tristan bersamamu?" tanya Chase."Sebelum meninggal dia berpesan agar aku memberi nama anaknya Tristan Navarell, aku menyetujuinya. Lalu dia kembali meminta agar aku membawa anaknya kepada ayahnya karena anaknya harus mendapatkan semua hak sama seperti yang didapat oleh keturunan klan Navarell yang lain, aku menolak permintaannya yang terakhir!""Why?" "Karena aku bisa menghidupi kami bertiga, aku katakan akan menjaga anaknya seperti layaknya anakku sendiri." "Tidak ada alasan lain?" Samantha memandang Chase, sekilas...hanya sekilas akan tetapi Chase bisa membaca perdebatan di sana. "Ada, aku tidak percaya pada pria yang dengan gampangnya tidur dengan wanita lain yang sama sekali tidak dikenalnya, tidak kenal sebelum dan sesudah mereka bercinta...parah kan?""Kau bi

    Huling Na-update : 2025-03-27
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   AKULAH PRIA PERTAMA BAGI DIA

    Suasana pesta begitu megah, begitu meriah dan begitu HANGAT dengan kehadiran para keluarga besar, kerabat juga handai taulan dan teman-teman dekat.Walau telah memiliki cucu akan tetapi nampak ayah dan ibu Chase tetap awet muda dengan kecantikan alami Indonesia ditambah dengan keramahannya menyapa para tamu hingga membuat mereka semua merasa sangat senang bisa menghadiri acara ulang tahun itu. Sang Nyonya rumah terlihat seperti sedang menantikan seseorang. "Nunggu siapa, Mam?" "Aku sedang nunggu anak laki-lakimu." "Anak laki-laki kita, kan jumlahnya ada tiga, jadi yang mana ya!" Sang nyonya rumah tersenyum lebar."Anak laki-laki sulung yang persis ayahnya." "Namanya juga darah dagingku," gumam ayah Chase.Saat itulah mata Ibunda Chase tertumbuk pada sosok jangkung yang sedang berjalan ke arahnya sambil menggendong seorang anak batita, diikuti istri lembut yang berjalan tanpa suara.Samantha tetap memakai baju yang kedodoran, kacama

    Huling Na-update : 2025-03-28

Pinakabagong kabanata

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   COMPLICATED

    "Mom?" "Hai, Sayang." Mereka saling berpelukan, lalu Chase mempersilahkan ibunya masuk, sebaliknya Chase turun dari teras menuju mobil ibunya. Chase membuka pintu..lKosong... Chase terdiam dalam posisi kepala tertunduk sambil memegang pintu dalam waktu yang cukup lama. Lalu dia berbalik dan kembali masuk ke dalam rumah dan duduk di hadapan ibunya. Sambil menangkupkan kedua tangannya, Chase bertanya. "Samantha yang mengirim Mom ke sini?" Nampak raut keheranan di wajah ibunda Chase. "Mom, Samantha pasti marah karena kejadian kemarin, sampai dia mengirim Mom ke sini." Tidak terdengar jawaban apapun dari ibunya membuat Chase menegakkan badannya dan memandang ibundanya. "Betul kan, Mom?" Ibunda Chase menggelengkan kepala perlahan. Chase mengernyit melihat gelengan ibunya. "Istriku tidak pergi menemui, Mom?" tanya Chase dengan kecemasan yang kental mewarnai suaranya. Siapapun pasti bisa menangkap nada saya

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   PENYESALAN YANG DALAM

    Deg!Samantha kebingungan, nge-blank...'Aku yakin banget kan menuju rumah Mama, tadi aku punya alasan masuk akal, kenapa sekarang jadi nggak ada?' Samantha menarik nafas panjang...lalu ingat. "Oh, kan Samantha baru pulang dari Aussie, Ma." "Oh iya, Mama sampai lupa, ini langsung dari bandara ya, maklum Mama udah tua, Sam." Samantha diam saja, tidak membenarkan kalimat ibu mertuanya. "Maafkan Sam, Ma.' batin Samantha, dia merasa bersalah karena tidak bercerita secara utuh tentang apa yang terjadi. "Ma, Sam jemput Tristan dulu ya." "Yukkk.." Sedang mereka berjalan menuju kamar Tristan, Samantha mendadak teringat sesuatu. "Oh ya Ma, boleh Samantha titip ini, Ma?" Ibu mertuanya berbalik dan menatap apa yang Samantha pegang.Jam tangan! "Ini jam tangan siapa?" "Ini jam tangan ayahnya Tristan, Mam. Sejauh ini kami belum berhasil menemukan siapa pemilik jam tangan ini, jadi boleh titip dulu di Mama, mungkin Mama punya cara lain untuk menemukan siapa pemilik jam tangan ini, Ma."

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   PRECIOUS

    Lebih baik dia akhiri sampai di sini saja paling tidak dia masih bisa pergi dengan kepala tegak tidak sampai hancur habis-habisan walau kenyataannya jauh di dalam hatinya kesedihannya begitu nyata menikam jantungnya menimbulkan kerusakan luka yang dalam. Samantha berdiri di samping Chase. "Chase..." Chase memandangnya dengan sorot yang tidak menampilkan apa yang ada di hatinya. Datar.... Samantha berusaha menebak apa yang sedang Chase pikirkan. Marah? Sedih? Kecewa? Benci? Dia bingung yang dia tahu hanyalah Chase tidak bereaksi atas semua pengakuan dan penjelasannya yang disertai permintaan maaf. Samantha memberanikan diri berjinjit lalu menempelkan bibirnya ke bibir suaminya. Dingin! Bibir Chase sangat dingin. Samantha perlahan bermain dengan bibir Chase, seakan ingin menghantar kehangatan. Selang berapa lama, Samantha berhenti mencium walau tidak.mundur. "Aku ingin meminta maaf, aku ingin kau tahu bahwa kau...berharga bagiku." Chase meneg

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   PENOLAKAN

    "Apa yang nggak bisa terus?" "Ngomongnya." Terdengar helaan nafas lega dari sisi Chase. "Baguslah, harusnya memang bukan waktunya ngomong!" "Chaseeee." Teriakan Samantha tak bertahan lama karena dengan segera bibirnya mendapat serangan dari sang suami pura-pura. Tak berapa Chase menarik bibirnya dengan tubuh masih melekat. "Aku sudah kasih waktu lima menit, bahkan Dewa pun tidak akan tahan menunggu lama-lama dengan tubuh saling melekat begini, bicaralah dengan cepat, Sam." "Aku bukan mau bicara, aku mau mengakui sesuatu, aku ingin mengatakan bahwa selama ini aku telah.... kamu.........aku."Chase menegakkan badannya karena mendengar kalimat istrinya yang kacau balau kenapa Samantha sampai sebegitu nervous nya?"Hai santai, katakan ada apa?" Samantha segera melepaskan tangan Chase dari pinggangnya lalu dengan perlahan mundur. Saat kakinya menyentuh dinding, Samantha tahu itu sudah jarak terjauh yang bisa diupayakannya.

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   DUSTA...HARUS BERAKHIR

    "Sam..why? Kau sana rindunya deng..." Chase tidak melanjutkan kalimatnya sebagai gantinya dia mengacak-acak rambutnya. "Mungkin mulut kita berkata lain tapi tubuh kita lebih jujur dalam meneriakkan kerinduannya," kata Chase dengan wajah tersiksa. Samantha pun yakin ekspresinya tidak lebih baik dari Chase. Dia sampai ingin menangis saat merasa tubuhnya terpisah dari tubuh Chase.Akan tetapi dia tidak mungkin membiarkan keadaan kembali keluar dari jalur yang direncanakan, sudah terlalu lama dia menyembunyikan sebuah DUSTA. Malam ini semua harus berakhir....Berakhir bahagia? Berakhir duka?Dia hanya bisa menunggu..."Chase, ada yang harus kita bicarakan." Chase memandang Samantha dengan wajah suntuk. "Kau tahu kalimat itu yang paling dibenci seorang pria? Kalimat 'kita harus bicara' mengindikasikan ada sesuatu yang tidak beres!" "Memang ada yang tidak beres." Mereka berdua termenung sejenak. "Kalau tentang apa ya

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   RENCANA PENGAKUAN 2

    Chase sibuk mempersiapkan malam spesial menyambut kedatangan istri tersayang.Sesorean Chase merasa seperti remaja yang baru jatuh cinta, rasanya ingin waktu cepat berlalu tapi juga ingin waktu berhenti...Plin plan kan? 'mungkin beginilah yang namanya jatuh cinta, irasional, nggak masuk akal,' Chase sibuk bermonolog dengan diri sendiri. Chase sudah mengatur makan malam romantis tapi tetap di rumah saja, dia sudah terlalu rindu dengan Samantha, kalau mereka makan di luar bakalan panjang waktu perjalanan pulang perginya, lagian dia membutuhkan istrinya sendirian tanpa ada orang lain tanpa ada interupsi apapun! Agar mereka bisa bercakap-cakap sepuasnya, sejujurnya, akan dicurahkannya isi hatinya lalu dia akan memulai rayuan, mengerahkan segenap kemampuan mautnya, kalau Samantha belum bisa mencintainya minimal mereka telah terhubung dengan sangat kuat secara fisik. Chase setelah berpakaian lengkap yaitu setelan formal untuk makan malam dan dia juga telah

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   MALAM PENENTUAN

    Arnold mengusap wajahnya mendengar pertanyaan tajam dari Samantha. "Kurang 10 menit lagi kau tampil, bersiaplah." Arnold menerangkan dengan wajah serius. "Kau tahu, kau harus menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi hingga kau bertingkah seperti pelindungku." Kembali mereka saling berpandangan, lalu Arnold memalingkan kepala sambil mengumpat."Lima menit lagi, Tha." Samantha mengangkat dagunya. "Aku tidak akan tampil sebelum kau bilang apa yang sebenarnya terjadi!" "Tha.." "Say it!" "Tha.." "Oh oke, kalau mau bermain lambat...silahkan, mari kita lihat siapa yang pegang bola saat ini." Samantha pun memilih kursi tunggal lalu duduk dengan santai, walau pun rasa gemuruh di dadanya tak juga mereda. "Ok, wajahmu muncul di surat kabar pagi ini, dan kini waktumu harus tampil." "Apa judul beritaku?" tanya Samantha yang reflek berdiri. Samantha bertahan ditempatnya walau pun Arnold berusaha mendorong dia untuk maju. "Nold? Apa judulnya?" Nampak Arnold ingin menendang se

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   LEBIH DARI PANTAS!

    Chase bersiap untuk pulang saat kembali ponselnya berdering. GRANDPA! 'Semoga ini tidak ada hubungannya dengan berita hari ini.' "Halo Grandpa?" "Aku tidak membesarkan mu untuk jadi pria kebanyakan, aku mendidik mu agar suatu hari kau bisa jadi pria pelindung keluarga besar mu dan keluarga kecilmu sendiri." "Grandpa_" "Kalau saja dari awal kau bilang terus terang, Grandpa akan cari cara lain untuk membesarkan cicit grandpa dan ibunya, Grandpa tadinya yakin kau mampu melihat jauh ke dalam hati wanita yang kalian bilang BUKAN WANITA YANG PANTAS untukmu! Omong kosong darimana itu? Hah?" "Grandpa, kasih kesempatan Chase untuk_" Berkali-kali Chase berusaha menyela akan tetapi Grandpa tidak pernah memberi kesempatan, nampaknya Grandpa begitu emosional sehingga tidak mau mendengarkan siapapun. "Memangnya siapa wanita yang pantas, bawa mereka ke sini, Grandpa akan bandingkan mereka dengan ibu Tri

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   WANITA PALING BERHARGA

    Leda masih juga berdiri di hadapan Chase, hanya saja kali ini Leda mulai gentar. "Kau tuli? Keluar dari rumahku, kau dipecat!"Seketika Leda terbelalak, sepertinya bukan begini yang direncanakannya. "Chase_""Mr Chase Navarell! Dan tidak usah menjelaskan apapun, kau sudah di pecat, keluar sebelum kau menyesal berurusan denganku!" "Kau yang akan menyesal, Chase! Kau yang akan menyesal! Apa kurang ku dibanding istrimu yang lusuh, tidak bisa dandan, kedodoran, hah? Kelebihannya hanya dia melahirkan anakmu! Aku juga bisa, hamili aku, aku akan memberikan keturunan sebanyak yang kau inginkan!" Rentetan kalimatnya Leda tembakkan sambil berjalan mundur karena Chase terus maju dengan sikap mengancam. "Tutup mulutmu wanita gila, jangan pernah menghina istriku." Begitu kalimatnya selesai, Chase langsung teringat masalah yang ada dan sadar bahwa ada kemungkinan Leda terlibat di balik semua yang terjadi. "Kau yang merancang semua ini?" Chase bertanya sambil mendekatkan wajahnya, nampak Le

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status