Share

Pergi Bulan Madu

"Mas, lama banget sih?" keluh Jelita yang sedang menunggu di ruang tunggu melihat sang suami berjalan terburu-buru ke arahnya.

"Iya, tumben perut aku tiba-tiba mules, Yang."

"Cieeeh ... pengen cepet-cepet aja naik pesawat anak Papa nih! Padahal mah cuma nunggu Arman bentaran tapi keselnya udah kayak nunggu setahun, hahaha ...!" Rudi berkali-kali menggoda Jelita, senang sekali membuat putrinya itu kesal.

"Papaa ...!!" teriak Jelita sambil memanyunkan bibirnya.

"Bercanda atuh Neng, gitu aja marah!!" ujar Rudi sambil tersenyum melihat wajah putrinya yang cemberut.

"Tapi kalau cemberut gini tambah cantik, hehehe!" Papa Rudi merayu sang putri agar tak marah lagi.

"Papa ... aaah!" Jelita tersipu malu kini pipinya memerah.

"Hahahaha ...!!" Rudi, Rima dan Arman tergelak bersama.

'Menyenangkan sekali kalau bisa tertawa bersama begini bersama orang-orang yang aku sayangi, melihat mereka tertawa bahagia sekali rasanya!' gumam Jelita dalam hatinya.

'Aku harus bisa membuat mereka selalu bahagia, a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status