Beranda / Urban / Best Friend With Benefits / Best Friend With Benefits Part 114

Share

Best Friend With Benefits Part 114

Penulis: Kristiana0909
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-29 21:50:35

Seminggu setelah kepulangannya ke Indonesia, Shara akhirnya diselimuti rasa bosan. Aktivitasnya hanya berenang, yoga dan nonton TV seharian. Rasanya ia benar-benar membutuhkan pekerjaan untuk membuat otaknya tidak tumpul. Meksipun Adam tidak melarangnya utnuk bekerja, namun Adam tidak mengizinkannya untuk bekerja di kantor lagi yang mengharuskan ia naik turun tangga apalagi menyetir cukup jauh. Sejak tiga hari yang lalu bahkan Shara harus pindah kamar ke kamar tamu yang ada di lantai satu daripada setiap ia bertelepon ria dengan Adam, Adam terus menerus membahas hal ini.

Selama seminggu ini juga Askara selalu menemaninya setiap malam di rumah. Kedua orangtuanya juga sudah dua kali datang menjenguknya, begitupula dengan mertuanya.

Suara bel pintu rumah yang berbunyi membuat Shara segera berdiri dan berjalan ke arah depan. Sebelum membukanya, Shara mengintip dari jendela. Shara terkejut melihat Galen dan Edel ada di teras rumahnya bersama kedua orangtuanya.

Apa Nada sama Juna enggak ker
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Liam
Akhirnya Up lg thor Tambah penasaran deh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 130

    Sudah tiga hari Adam dan Shara berada di Penang, Malaysia. Di hari pertama mereka tiba di Penang ini, Adam langsung mengajak Shara untuk mengunjungi Pantai Batu Ferringhi. Mereka menghabiskan waktu siang sampai sore hari di sana. Selesai itu, mereka kembali ke hotel tempat mereka menginap untuk beristirahat karena pagi harinya mereka harus melakukan medical check up di sebuah rumah sakit yang ada di sini. Jika doorprize pernikahan Angi dan Joe dulu bertabur hadiah mulai dari emas hingga sepeda motor, maka di pernikahan Robert dan Senja ini, hadiahnya adalah medical check up di rumah sakit yang ada di Penang. Bagi Adam hadiah ini cukup membuatnya senang karena toh ia yang paling malas untuk medical check up akhirnya mau tidak mau memeriksakan kondisi kesehatannya. Lagipula mulai saat ini dirinya harus berusaha menjaga kesehatannya karena dirinya memiliki anak yang harus ia dampingi hingga dewasa kelak. Untuk bisa melakukan semua itu, ia harus hidup sehat sejak saat ini. Apalagi umurnya

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 129

    Acara kumpul keluarga serta teman-teman dekat setelah pemberkatan pernikahan Robert berjalan menyenangkan. Acara yang dikemas dengan santai dan banyak hiburan dari live music ini juga menjadi ajang kumpul-kumpul Robert dengan teman-teman sejawatnya. Meskipun Mama dan Papanya hadir kali ini, namun tak semeja dengan mereka pun Shara tetap menikmati acara. Entah kenapa ia merasa bersyukur karena jika ia satu meja dengan orangtuanya, ia seakan menjadi seorang yang tersesat di dalam hutan dan tak tahu arah pulang. Obrolan mereka begitu tidak nyambung karena ia bukan orang medis."Nyet, lo bilang dulu mau nyumbang lagu kalo Robert nikah. Buruan dong. Sudah dipersilahkan sama MC-nya," kata Nada yang satu meja bersama Adam dan Shara."Mau kasih lagu apa? Gue belum latihan piano apalagi suara.""Halah, Mas. Sefals-fals-nya suara lo, itu masih lebih enak didengar daripada suara Mbak Nada. Buruan sana maju," kata Caramel mempersilahkan Adam.Adam berpikir beberapa saat hingga akhirnya ia mencoba

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 128

    Adam menghela napas panjang kala melihat Galen yang sudah duduk di kursi penumpang depan mobil dengan penampilan rapinya. Shara yang melihat kelakuan Adam ini justru tersenyum. Sejak mereka menikah, dirinya tak pernah duduk di kursi penumpang belakang lagi tetapi kondisi kali ini begitu lain. Tidak mungkin ia memangku Marrel di depan dan membiarkan Galen serta Edel duduk di belakang tanpa penjagaan sama sekali. Karena itu pula ia mengutus Galen untuk menemani Adam duduk di depan sedangkan dirinya, Marrel dan Edel ada di kursi penumpang belakang mobil."Pakdhe, ayo kita berangkat," ajak Galen dengan suara penuh semangat."Kenapa kamu enggak di belakang aja sih, Gal? Biar Budhe Shara yang duduk di dekat Pakdhe.""Budhe Shara yang minta aku duduk di sini. Katanya biar aku enggak nangis kalo dinakalin Edel."Adam menutup kedua matanya sekejap lalu membukanya lagi. Memang dua keponakannya ini selain bisa akur juga tidak kalah sering menjadi musuh dan Galen adalah pihak yang selalu menangis

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 127

    Matahari pagi ini cukup hangat menyapa rumah keluarga Raharja. Tidak hanya hangatnya sinar matahari di luar rumah namun juga hangatnya perasaan mereka semua karena salah satu orang terdekat mereka akan melepas masa lajangnya hari ini. Ya, hari ini adalah hari pemberkatan Robert dan Senja di gereja. Mengingat Adam dan Shara memiliki bayi, maka mereka hanya akan menghadiri acara makan-makan setelah pemberkatan ini di salah satu ballroom hotel yang ada di pusat kota.Mengingat Robert adalah salah satu orang yang penting di hidup Nada sejak SMA, maka Nada sudah sibuk sejak kemarin karena ia dan Deva menjadi orang yang bertanggungjawab mengurus tempat acara makan-makan ini sedangkan Salma sibuk membantu di gereja. Memang pernikahan Robert dengan Senja sekarang belum memasuki resepsi karena keluarga Senja yang berada di luar negri belum bisa kembali ke Indonesia sehingga acara itu ditunda terlebih dahulu. Lagipula menurut Robert dirinya baru mulai bekerja kembali di rumah sakit dan sedikit

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 126

    Setelah mundur selama beberapa hari karena kondisi Marrel yang baru diperbolehkan pulang dari rumah saat berusia 7 hari, maka kini di usia Marrel yang ke 14 hari, acara akikah untuknya diselenggarakan. Kali ini Adam dan Shara memilih rumah mereka sebagai tempat berlangsungnya acara akikah. Sejujurnya Shara tidak ikhlas jika rambut Marrel yang hitam lebat dan sedikit gondrong ini harus dicukur habis sampai botak. Selama beberapa hari ia berjuang untuk meyakinkan Adam jika Marrel tidak harus sampai digundul namun hasilnya sia-sia saja. Adam tetap berpikir jika rambut Marrel sebaiknya digundul agar keluarga mereka tidak banyak berkomentar apa-apa. Mau merubah kebiasaan keluarga rasanya Adam sudah malas karena ia pasti akan menerima nasehat dari beberapa tetua keluarganya sampai telinganya pekak. Lagipula nantinya rambut Marrel akan tumbuh kembali. Adam meyakinkan Shara jika hanya sekali ini saja mereka menggundul Marrel. Nantinya terserah Shara jika ingin menggunakan gaya gondrong atau g

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 125

    Isakan tangis Shara tengah malam ini seakan menjadi pisau yang mengiris hati Adam sebagai seorang suami dan ayah baru. Baru tadi pagi mereka berdua merasakan kebahagiaan yang tidak bisa digambarkan dengan apapun juga karena akhirnya setelah dua tahun lebih menjalani biduk rumahtangga, mereka akhrirnya dikaruniai seorang momongan. Tapi hasil tes bilirubin milik Marrel yang keluar beberapa jam lalu dan mengkonfirmasi jika dugaan Nada benar telah membuat rasa bahagia yang tengah mereka jalani berubah menjadi sebuah rasa khawatir. Kenyataan jika orangtua Shara yang menjadi dokter anak untuk menangani cucunya sendiri juga tidak membuat Shara jauh lebih tenang. Shara terus menyalahkan dirinya sendiri saat ini karena keadaan Marrel ini kemungkinan karena kurang minum asi dan golongan darahnya dengan Shara yang berbeda. Marrel bergolongan darah A sama dengan dirinya sedangkan Shara O. Bantuan Ayu, Sonny serta Nada untuk meyakinkan Shara jika tidak ada yang perlu dikhawatirkan nyatanya sampai

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status