EKSEKUSI
Imam dengan cekatan melakukan tugas yang diberikan Andre. Meski ada beberapa karyawan yang bertanya-tanya tentang tujuan kuisioner itu. Maklum, hal seperti itu sangat jarang dilakukan oleh perusahaan. Atau bahkan itu kali pertama. Makanya tidak heran jika ada mempertanyakan. Tapi Imam bisa menanganinya dengan baik. Selebihnya tidak banyak pertanyaan. Bahkan cenderung cuek. Seperti yang diinstruksikan Andre bahwa semua karyawan harus mengisi kuisioner itu, maka kuisioner itu pun mampir ke pantri. Semua orang pantri juga mengisinya. Termasuk Menul.
Tidak lebih dari dua jam, kuisioner itu sudah terkumpul. Maklum, Imam mengultimatum bahwa para karyawan belum boleh pulan
BELUM JUGA KETEMUAndre sangat bersemangat untuk segera mengetahui pemilik notes itu. Makanya, begitu sampai di kamarnya, dia langsung mengeluarkan sampling tulisan karyawan di perusahaannya untuk dicocokkan dengan bentuk tulisan di notes merah jambu itu. Dia sudah tidak sabar. Bayangan bakal bisa segera menuntaskan penasarannya selama ini tergambar jelas di pelupuk matanya.Tidak banyak hal yang bisa membuat Andre sebergairah itu dalam melakukan sesuatu. Apalagi ia tipikal moody, yang melakukan apa-apa tergantung mood. Jika sedang naik, maka ia bisa berjam-jam melakukan. Bahkan berhari-hari. Seperti jika ia sedang muncul pingin mancing maka ia bisa berhari-hari pulang balik ke kolam pemancingan. Bahkan bisa menjelajah sungai. Namun, jika sedang tidak
PRESENTASIHari itu pun tiba. Hari di mana nasib Andre dipertaruhkan, antara tetap lanjut berada di perusahaan, atau meninggalkannya untuk selamanya. Andre sudah siap dengan keduanya. Mau tetap di perusahaan, ia siap. Mau harus keluar, ia lebih siap lagi, karena toh dulu ia bergabung di perusahaan itu bukan karena keingannya, melainkan desakan dari papinya.Inilah saatna Andre memperlihatkan kemampuannya. Konsep sudah Andre persiapkan sebelum dewan direksi masuk dalam ruang rapat. Bahkan malam sebelumnya Andre kembali memberi sentuhan akhir dari konsepnya dengan memberi background tranparansi notes merah jambu di lembar presentasinya. Entah kenapa Andre merasa harus menghadirkan notes yang telah memberinya ide. Bahkan bisa dikatakan delapan puluh
KABAR MENGGETARKANKabar kesuksesan presentasi Andre cepat sekali menyebar. Kasak-kusuk pun beredar seantero kantor. Ada yang mensikapi sinis, ada pula yang menyandarkan harapan besar pada Andre karena dengan kesuksesan itu maka Andre akan mempunyai satu tiket untuk bisa memperlihatkan tajinya.Karena keberhasilan Andre itu, orang-orang yang semula pesimis, mulai ada yang menggantungkan harapan pada Andre. Bisa jadi, sebelumnya mereka apatis, karena lawan Andre adalah Reno. Dan mereka tahu, seperti apa Reno. Dilawan pun akan tetap kalah, karena sejatinya tidak sedikit yang sudah mengetahui tabiat Reno.Jika saja boleh memilih, tentu orang-orang yang mengambang, alias tidak begitu peduli dengan siapa yang bakal jadi pemimpin di perusahaannya, mereka tidak dipimpin Ren
KABAR MENGGETARKANKabar kesuksesan presentasi Andre cepat sekali menyebar. Kasak-kusuk pun beredar seantero kantor. Ada yang mensikapi sinis, ada pula yang menyandarkan harapan besar pada Andre karena dengan kesuksesan itu maka Andre akan mempunyai satu tiket untuk bisa memperlihatkan tajinya.Karena keberhasilan Andre itu, orang-orang yang semula pesimis, mulai ada yang menggantungkan harapan pada Andre. Bisa jadi, sebelumnya mereka apatis, karena lawan Andre adalah Reno. Dan mereka tahu, seperti apa Reno. Dilawan pun akan tetap kalah, karena sejatinya tidak sedikit yang sudah mengetahui tabiat Reno.Jika saja boleh memilih, tentu orang-orang yang mengambang, alias tidak begitu peduli dengan siapa yang bakal jadi pemimpin di perusahaannya, mereka tidak
HARAPAN PAPISatu minggu hampir berlalu. Berarti sudah waktunya rubrik yang bakal diasuh Andre segera dilaunching. Tapi Andre belum juga bisa menemukan pemilik notes merah jambu itu. Meski sudah dibantu oleh Imam, tapi sosok misterius itu tidak kunjung ditemukan. Kalau saja mau terbuka dengan memasang pengumuman, bisa jadi sosok itu akan muncul. Atau paling tidak, orang yang mengenal sosok itu akan memberi tahu keberadaannya. Tapi Andre lebih memilih untuk tidak menyebarkannya pada sembarang orang, karena berarti itu membuat liang kubur untuknya sendiri. Andre mau menemukan sendiri sosok itu dan menawarkan kerja sama.“Gila. Belum pernah aku mendapati sosok serumit ini. Sangat menguras emo
KHAWATIR DIPECAT Menul masih di pantri. Seperti biasanya, setelah dia membereskan pekerjaan, dia akan disibukkan dengan notesnya. Gairah menulis Menul telah kembali. Menul sudah bisa move on dari notes sebelumnya, yang kini entah berada di mana. Menul harus realistis, bahwa yang hilang hanya notes. Ide di kepalanya tidak pernah berhenti muncul, untuk kemudian ia tuangkan dalam tulisan. Hilang semangat, dua tiga hari boleh saja. Namun, jika waktu hanya disibukkan dengan sesuatu yang tidak pasti, apalagi sampai meratapi notes itu, Menul merasa kalah. Toh hanya sebuah notes. Lha, meski yang hilang itu barang ber
NOTES MERAH JAMBU LAGI Andre tiba di kantor sesaat setelah Menul menghilang dari pandangan Dodo. Sebagaimana tujuan utamanya mampir ke kantor hanya untuk mengambil print out dari konsep yang pernah dipresentasikannya, Andre pun bergegas menuju ruang kerjanya. Malam ini Andre ada acara makan malam dengan Arra. Seperti yang sudah dia janjikan, Andre akan memperlihatkan print out dari rubrik yang bakal dia asuh, pada Arra. Andre ingin agar Arra bisa berbangga hati dengan apa yang sudah dicapainya. Meski bagi Arra barang kali tidak begitu penting, namun bagi Andre, ke
RUBRIK PERDANASuasana kantor berjalan seperti biasa. Para karyawan tetap menjalankan aktifitas kesehariannya. Namun tidak bagi Andre. Hari ini adalah hari yang luar biasa baginya, karena hari ini adalah awal dari pembuktian kualitas dirinya. Konsep yang Andre tawarkan disetujui oleh dewan direksi. Berarti sejak hari ini, Andre akan mempunyai kolom sendiri dalam majalah wanita terbitan perusahaan keluarganya yang bisa dia jadikan untuk menuangkan buah pikirannya.Lebih dari itu, rubrik yang bakal dia asuh adalah sebuah jembatan baginya untuk bisa mendapatkan kepercayaan dari sebanyak mungkin orang yang berkaitan langsung dengan perusahaan. Dengan begitu promosi jabatan CEO atau lebih tepatnya pemberian kesempatan untuk pembuktian diri, lebih mantap dia lakoni. Selama ini Andre merasa hanya menjadi boneka atau pelengkap dari pengangkatan Reno menjadi CEO. Dengan kata lain, promosi jabatan yang Andre terima hanya sebuah trik p