Beranda / Romansa / Bidadari tak Sempurna / Reno melamar Rania

Share

Reno melamar Rania

Penulis: Abdul Ghiffari
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-07 20:31:01

Bab 5

Pov Rania

Reno Melamar Rania

"Rania, sebenarnya sejak awal aku bertemu, aku sudah suka sama kamu," kata Reno.

Aku diam, menunduk mendengarkan kata-katanya. Karena sampai saat ini, aku belum ada keinginan untuk berpacaran apalagi menikah. Karena tujuan utamaku adalah membahagiakan kedua orang tua. Aku bingung harus jawab apa kalau tiba-tiba Reno menyampaikan hal yang paling kutakutkan itu.

Belum sempat Reno melanjutkan kata-katanya, pelayan datang memberikan buku menu dan bertanya kepada kami, makanan dan minuman apa yang akan dipesan.

"Permisi, Kak. Silakan dipilih, makanan dan minumannya, " kata sang pelayan.

"Menu spesialnya hari ini apa?" tanya Reno.

"Spesial menu hari ini, fried rice terderloin steak with mozarella sauce kak," ujarnya.

"Rania mau?" tanya Reno padaku.

"Aku ikut kamu saja pesanannya. ‘Kan kamu yang lebih tahu tentang restoran ini Reno," jawabku. Karena aku juga kurang tahu menu apa yang enak di sini. Keluargaku belum pernah makan di restoran semewah ini. Paling kalau ada acara keluarga kami ke restoran yang terjangkau kalangan menengah.

"Fried rice terdeloin steak with mozarella sauce dua dan fruit salad dua," kata Reno pada pelayan itu.

"Kamu mau minum apa Rania?" Reno bertanya lagi padaku.

"Aku ikut kamu juga deh," kataku.

"Oke mas, untuk minumnya vanilla latte dua ya, terima kasih," sambung Reno.

"Baik, Kak. Mohon ditunggu, kami akan segera mempersiapkan pesanannya," jawab pelayan sambil berlalu meninggalkan meja kami.

Aku cuma bisa melongo, kaget juga, banyak banget pesanannya. Mana cukup perutku menghabiskan semua pesanannya. Aduh, bisa malu aku sama Reno kalau makanan yang dipesannya tidak kuhabiskan. Nanti dia kecewa.

"Rania, selamat ya atas kelulusanmu. Kamu mau melanjutkan S2 atau langsung kerja?" tanya Reno.

"Kalau untuk melanjutkan ke S2, mungkin belum Reno, kan kamu tahu sendiri keadaan keluargaku," jawabku sambil menunduk.

"Insyaallah mau langsung kerja Reno," imbuhku.

"Apa sudah melamar kerja? Di mana?" tanya Reno lagi.

"Alhamdulillah sudah melamar kerja Reno, insyaallah minggu depan diberi kabar untuk panggilan wawancara kalau lamaran kerja diterima, ataupun ditolak," jelasku pada Reno.

"Alhamdulillah, semoga diterima, Rania," doa Reno untukku.

"Aamiin, terima kasih, Reno," sambil kutadahkan tangan dan kuaminkan doanya.

Aku berharap beberapa lamaran kerja yang kukirimkan, ada salah satu yang berminat menerimaku sebagai karyawan di perusahaan mereka. Karena aku juga berkeinginan melanjutkan kuliah ke jenjang S2.

Aku benar - benar ingjn membanggakan ayah dan ibuku. Telah berat beban mereka merawat dan membesarku dan kedua kakakku. Apalagi kedua kakakku masih belum bisa membantu ayah dan ibuku dalam hal keuangan.

"Rania," Reno memanggil namaku, sehingga membuyarkan lamunanku.

Aku kaget karena tadi sedang kurang fokus.

"Iya Reno, ada apa?" jawabku, tapi kenapa jantungku berdegup lebih kencang ketika menjawab panggilan Reno.

"Ada yang ingin kusampaikan, Rania.” Tiba-tiba Reno berdiri, lalu bersimpuh di hadapanku dengan satu lutut di lantai.

Jantungku semakin berdegup kencang. Oh Tuhan, jangan sekarang, aku belum siap. Aku harus bagaimana?

Reno memasukkan tangan ke kantong jasnya, dan mengeluarkan suatu kotak merah berbentuk bunga yang lucu dan imut.

"Will you marry me?" ucap Reno sambil menyodorkan kotak merah itu dan membukanya, yang ternyata isinya kalung, gelang dan cincin emas yang bertahtakan permata.

Dalam hatiku menangis.

Aku bingung harus jawab apa. Aku tertegun melihat ini semua. Seperti ada rasa tak percaya, apakah ini mimpi?

Aku tak pernah menyimpan perasaan apapun pada Reno. Karena aku sudah berjanji pada diriku sendiri, ingin membahagiakan kedua orang tuaku dulu.

Aku harus jawab apa?

Apa aku tolak saja? Atau aku minta waktu untuk berpikir?

Namun, jika minta waktu, hanya membuatnya semakin menunggu dan memberi harapan palsu. Pemberi harapan palsu. PHP kalau kata anak jaman now.

Reno berdiri dari tempatnya. Lalu Dia terkekeh.

"Bagus, ‘kan aktingku? Kata Reno sambil tersenyum.

"Apa maksudmu Reno?" Aku semakin bingung dibuatnya.

"Haha, maafkan aku. Itu tadi aku sedang belajar, supaya nanti lancar kalau melamar calon istriku.”

"Hahahaha," aku tertawa miris.

Kena deh aku dikerjai sama Reno. Jahil banget anak ini.

Jarang ketemu, sekali ketemu, dikerjainya habis-habisan aku. Pasti mukaku merah padam sekarang.

Kemudian datang pelayan membawakan minuman kami. Memberikan waktu untukku untuk menghindar dari tatapan Reno yang tampak puas sekali sudah mengerjai aku.

"Permisi, vanila latte," kata mas pelayan.

"Iya mas, makasih," jawabku.

"Ayo diminum, ini minuman favoritku di sini," kata Reno.

"Nanti saja Reno, sekalian saja sambil menunggu makanan datang," jawabku, sambil pura-pura sibuk memainkan gawai.

"Oke deh, aku minum ya," imbuh Reno.

"Iya," jawabku datar.

Jengkel banget melihat kelakuan Reno. Awas ya, jika ada kesempatan pasti akan aku balas, batinku.

Oke sekarang kamu bisa tertawa bahagia, merasa sukses bisa mengerjai aku. Tiada maaf bagimu di lain hari. Hahahaha, aku tertawa lagi dalam hati.

Setelah Reno menyeruput minumannya, datang pelayan  mengantarkan  makanan kami. Kelihatannya enak sekali, kebetulan perutku sudah keroncongan.

"Silakan, Kak. Selamat menikmati hidangan terbaik dari restoran kami," ucap pelayan setelah meletakkan piring di hadapanku dan Reno.

“Ayo dimakan, Ran. Nanti keburu dingin,” kata Reno.

“Oke,” jawabku.

“Kamu sering makan di tempat ini, Ren? Kalau cuma nasi goreng, nasi goreng abang-abang di pinggir jalan banyak yang enak loh. Harganya juga murah meriah. Kita kalau jadi orang tidak boleh boros, harus pandai-pandai mengatur keuangan. Kita tidak akan pernah tahu kebutuhan mendadak di masa yang akan datang,” tuturku panjang lebar.

“Iya, iya, bawel banget sih. Belum jadi istri saja sudah cerewet banget. Bagaimana ya kalau sudah jadi istri, bisa setiap hari aku mendengar omelan tuan putri,” kata Reno sambil tertawa mengejek.

“Siapa juga yang mau menikah sama kamu, jangan berharap deh. Itu tadi aja aku sudah mau menolak, cuma tidak tega rasanya. Hahahaha,” jawabku sambil tertawa lebar.

“Masa sih kamu menolak aku? Tadi kulihat sepertinya wajah kamu bahagia. Makanya cepat aku selesaikan saja dramaku. Supaya tidak berkepanjangan menyakiti hatimu,” jawabnya.

“Hm, sok tahu deh kamu, Reno,” balasku jengkel.

“Gimana makanannya? Enak kan? Oh ya, kamu belum coba saladnya, enak banget loh. Kalau aku lebih suka salad sebagai hidangan penutup, karena rasa buah-buahan yang segar bisa menghilangkan lengket di mulut setelah makan berat,” katanya sambil menyuapkan salad ke dalam mulutnya.

“Kamu aneh banget sih, salad kan hidangan pembuka. Kok dijadikan dessert sih? Kocak banget kamu, lucu,” aku hanya bisa tertawa melihat kelakuan anehnya.

Setelah selesai makan, Reno memanggil pelayan untuk meminta tagihan. Setelah membayar Reno mengajakku pulang sambil membawakan beberapa bungkus makanan.

“Apa ini Reno? Banyak sekali,” tanyaku.

“Untuk keluarga di rumah Ran. Dimakan ya, jangan dibuang, sayang loh!” tuturnya.

“Makasih banyak Reno, semoga rezekimu semakin berlimpah,” doaku untuk Reno.

“Aamiin,” balas Reno.

“Yuk kita pulang,” ajak Reno.

“Kita tunggu Bima dan Disti dulu ya,” kataku.

“Mereka sudah menunggu dari tadi cantik,” goda Reno padaku.

“Genit kamu,” balasku jengkel.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Bidadari tak Sempurna   Bab 22 Siapa pria di ruang ICU?

    Bab 22Siapa di ruang ICU?Gawai Reno berdering ketika sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit. Nama Rania tertera di layar. Reno segera menerima panggilan teleponnya dan hendak menyampaikan pada Rania bahwa dia belum bertemu dengan suaminya—Mas Alif.Rania berniat menyampaikan Bela sungkawa atas kepergian dokter Dewi, Rania juga menanyakan apakah Reno sudah bertemu dengan Mas Arif dan dia juga meminta maaf belum sempat untuk berangkat ke Bali karena Rania baru membaca informasi bahwa dokter Dewi telah meninggal setelah salat subuh tadi.Reno mengatakan bahwa dia belum bertemu dengan Mas Alif.Rania bertanya apakah sebaiknya dia berangkat ke Bali. Kemudian Reno menjelaskan jika ada waktu sebaiknya Rania berangkat ke Bali. Akhirnya dia memutuskan untuk segera memesan tiket dan menyusul berangkat ke Bali.Setelah sampai di rumah sakit, Reno segera mend

  • Bidadari tak Sempurna   Bab 21 Jasad Siapa?

    Bab 21Jasad siapa?Suster membuka perlahan pintu kamar jenazah. Dia menuntun Reno dan Pak Polisi mengikutinya.“Silahkan diperiksa Pak Reno, apakah anda mengenalinya?” kata suster rumah sakit pada Reno.“Baik, Bu,” jawab Reno dengan perasaan yang was-was.Bismillah, aku harus siap apapun yang terjadi batin Reno.Perlahan suster membuka kain yang menutup jenasah tersebut. Hanya dalam hitungan detik, Reno langsunh terkulai lemas. Sekujur tubuhnya seperti mati rasa. Dia ambruk, terduduk di lantai kamar jenasah. Suster segera menutup kembali kain putih yang tadi dibukanya.‘Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un,” Reno mengucapkannya dengan gemetar.Pak Polisi berusaha membimbing Reno untuk berdiri. Akhirnya Reno bisa bangkit lagi, kemudian suster mengarahkan Reno dan Pak Polisi untuk ber

  • Bidadari tak Sempurna   Bab 20 Reno menyelidiki kasus sampai ke rumah sakit

    Bab 20Reno menyelidiki kasus sampai ke rumah sakitReno menuju resepsionis dan menjelaskan semua kejadiannya, setelah sampai di Rumah Sakit.Pihak Rumah Sakit meminta identitas Reno dan mengambil fotonya kemudian dikirim pada polisi yang bertugas menyelidiki tentang kecelakaan ini.Pihak rumah sakit menjelaskan bahwa korban sopir taxi selamat namun sedang dirawat di ruang ICU karena kondisinya yang parah. Dua korban penumpang, yang satu tidak dapat diselamatkan dalam perjalanan menuju rumah sakit, sedangkan satu korban penumpang di ruang ICU juga.Reno berhasil mendapatkan informasi dimana korban ditempatkan.“Anda hendak melihat korban yang di ICU atau yang meninggal? Tanya Pak Polisi pada Reno.“Sebaiknya korban meninggal duluan, Pak,” ujar Reno.Seorang suster dan Pak polisi membawa Reno ke sebua

  • Bidadari tak Sempurna   Bab 19 Satu persatu fakta terungkap

    Bab 19Satu per satu fakta terungkapReno segera meninggalkan rumah setelah ojek yang dipesan datang menghampiri dan segera menuju losmen terdekat, karena dia tak mau boros jika harus menginap di hotel. Sungguh kekecewaan yang muncul di hatinya. Reno tak menyangka ini semua bisa terjadi.Satu-satunya orang yang telah memberinya kepercayaan penuh untuk menjalin hubungan pernikahan, tetapi mengapa malah menyakiti hatinya.Kecewa sudah pasti. Sekarang dia bingung harus bagaimana membuat keputusan. Apakah memberi kesempatan untuk Dokter Dewi memberikan penjelasan dan memaafkan semuanya asal mereka berjanji tidak akan melanjutkan hubungan terlarang mereka, atau berhenti disini saja?Rasanya tak sanggup Reno harus menjalani semuanya. Rania, tiba-tiba dia teringat akan Rania. Apa yang harus dijelaskan padanya? Atau sebaiknya diam saja dan berpura-pura tidak mengetahui peristiwa tragis yang barusan te

  • Bidadari tak Sempurna   Bab 18 Akhirnya bertemu dengan Dokter Dewi dan Mas Alif

    Bab 18Akhirnya bertemu dengan Dokter Dewi dan Mas AlifReno melajukan kendaraannya ke arah bandara. Setelah sampai di parkiran mobil, dia segera menuju ke maskapai penerbangan yang digunakan istrinya dan Mas Alif.“Selamat siang, Pak, ada yang bisa kami bantu?” tanya pegawai maskapai penerbangan tersebut.“Selamat siang, ada beberapa yang ingin saya tanyakan masalah penerbangan pagi ini,” jawab Reno.“Mari, Pak silahkan duduk dulu,” ujar pegawai itu.“Baik, Pak, perkenalkan nama saya Weni, silahkan dijelaskan lagi,” ujarnya.“Jadi begini, tadi pagi istri saya dan kakak saya pergi dengan tujuan ke Bali menggunakan maskapai penerbangan ini. Namun sampai siang ini, mereka tidak bisa saya hubungi. Nomer ponselnya masih belum aktif,” jelas Reno pada Bu weni.&ldq

  • Bidadari tak Sempurna   Bab 17 Rania kebingungan mencari Mas Alif

    Bab 17Rania kebingungan mencari Mas AlifAkhirnya dia berpikiran untuk menghubungi Rania, ketika mencari nama Rania di kontak teleponnya, ternyata ada panggilan masuk pada ponselnya dari Rania maka Reno langsung menggeser tombol hijau yang bergoyang-goyang.[Assalamu’alaikum, Reno, maaf sebelumnya apa saya bisa meminta tolong?]Belum sempat Reno berbicara, rania sudah menyapanya terlebih dahulu.[Wa’alaikumsalam iya, Rania apa yang bisa kubantu?]Reno terdiam sejenak, tidak langsung menceritakan bahwa Dokter Dewi dan Mas Alif tidak bisa dihubungi.[Kamu sekarang berada dimana?][Aku masih di kantor, baru selesai sholat][Maaf sebelumnya, apa Dokter Dewi sudah sampai Bali?]Aku tersentak mendengar pertanyaannya, belum satu pertanyaan aku jawab, dia sudah bertanya lagi.&n

  • Bidadari tak Sempurna   Bab 16 Dokter Dewi dan Mas Alif selingkuh??

    Bab 16 Pov author Lebih baik kucoba mencoba menghubungi Mas Alif, mungkin dia sudah mengaktifkan ponselnya, pikir Reno. “Nomor yang anda tuju sedang berada di luar jangkauan,” jawaban yang sama dengan panggilan pada Dokter Dewi. Reno mencoba lagi memanggil nomer Mas Alif, ternyata masih saja jawaban yang sama yang diterima olehnya. Reno terduduk lemas di kursi kantin, apa yang terjadi pada istrinya dan Mas Alif? Ya Allah semoga mereka berdua baik-baik saja, Reno benar-benar gelisah memikirkan ini semua. Namun bisikan setan mengganggu pikirannya. Apakah mungkin Mas Alif dan Dokter Dewi memiliki hubungan spesial? Pikiran Reno menari-nari, apakah kini mereka sedang berduaan? Sehingga ponsel mereka dibiarkan mati. Mereka berpura-pura bertemu di bandara, padahal sesungguhnya sudah membuat janji untuk pergi bersama dan bebas melakukan apa saja di sana t

  • Bidadari tak Sempurna   Bab 15 Musibah keluarga Reno

    Bab 15 Musibah keluarga Reno Pov author Pernikahan Reno dan Dokter Dewi berjalan dengan lancar, sekitar jam dua sore para tamu sudah mulai pulang dari perhelatan yang sederhana ini tapi tetap sakral. Keluarga besar Reno kembali ke kamar hotel setelah selesai acara di ballroom hotel, kebetulan tempat acara pernikahan dan menginap berdekatan. Karena acara yang mendadak, Reno dan Dokter Dewi untuk sementara masih harus menjalani pernikahan jarak jauh, kalau kata anak jaman now LDR—long distance relationship. Besok Dokter Dewi ijin cuti satu minggu, karena akan menemani Reno ke Malang dan untuk mengadakan tasyakuran sederhana pernikahan mereka yang mengundang tetangga dan rekan kerja Reno. Alhamdulillah Pak Bos Reno ikut ke Bali, jadi dengan mudah Reno mendapatkan ijin untuk mengambil cuti dan keperluan lainnya, bahkan Pak Bos memberi kesempatan pada Reno untuk bulan madu satu minggu di B

  • Bidadari tak Sempurna   Bab 14 Pernikahan Dokter Dewi

    Bab 14Pernikahan Dokter Dewi“Mohon maaf sekali kepada keluarga Reno. Maksud Dewi adalah dia menolak jika acara pertunangan diadakan esok hari. Sebaiknya acara pernikahan segera saja dilangsungkan, tidak perlu acara tunangan. Dewi trauma jika sudah bertunangan dan acara pernikahan ditunda, takut akan terjadi lagi hal yang tidak diinginkan. Jadi begitu maksud Dewi. Maaf atas kesalah pahaman ini. Bagaimana Nak Reno sekeluarga apa berkenan jika acara akad nikah disegerakan saja?” panjang lebar dijelaskan pamannya Dokter Dewi.Dokter Dewi hanya menunduk dan tersipu malu. Dalam hatiku mengucap syukur alhamdulillah, jadi juga acara melamarnya.“Alhamdulillah kalau begitu Pak, ciba kita tanyakan saja kepada Reno. Bagaimana, Nak?” tanya ayah padaku.Aku hanya mengganguk saja. Karena kasihan juga, Dokter Dewi sudah kehilangan ayah dan ibunya serta calon suami. Pasti dia sangat

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status