Share

Bab 44 Wanita Pengganggu

Senja bergeming. Menelan ludah dengan susah payah. Ingin rasanya tidak menatap mata tajam itu. Namun, ia juga tidak bisa menghindarinya. Sudah dipastikan, Langit akan menghadapkan wajah Senja kepadanya. Pria itu paling tidak suka jika sedang bicara dengan Senja, wanita tersebut berpaling.

"Aku harus bagaimana? Hatiku masih ragu untuk menerima dan memaafkan Mas Langit. Sudah terlalu banyak luka yang ia torehkan padaku. Aku haru apa? Menangis? Tidak, tidak. Please, jangan menangis Senja," batin wanita itu yang mulai mengedip-ngedipkan kedua matanya untuk menahan butiran lembut yang terbendung.

"Senja, saya tahu ini tidak mudah. Namun, saya mohon tetaplah di sisiku. Saya tidak akan kuat tanpamu." Lagi, pria itu kembali berkata dan meminta kepada Senja. Binar kesedihan terpancar di kedua bola mata tajamnya.

"Mas ... saya akan tetap di sampingmu, meski saya masih meragukanmu. Namun, saya juga tidak mau salah paham. Mas, jangan sedih lagi, ya. Saya masih menunggu kebenarannya." Senja berkat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status