Bingkisan Daster Bekas Mertua

Bingkisan Daster Bekas Mertua

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-07
Oleh:  Silla DefalineTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.4
13 Peringkat. 13 Ulasan-ulasan
63Bab
222.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Area rumah tangga! Bagaimana jika keuangan rumah tangga dihandle oleh mertua? Dan bagaimana pula apabila seorang suami selalu bertumpu kepada ibu dan saudara-saudarinya, tanpa peduli akan perasaan istri? Akankah seorang istri mampu untuk bertahan? Atau karma tragis akan menimpa para pecundang? Yuk, baca dan ikuti terus novel ini ya. Terimakasih ...

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Bab 1 Pakaian Bekas Ibu Masih Banyak. Buat Apa Beli Yang Baru?

     "Mas, bagaimana kalau Adek beli gamis baru untuk di pakai pas acara pernikahan Cindi Nanti?" 

     Aku mendekati Mas Galih yang sedang duduk santai di teras rumah dan mencoba merayunya.

     "Lho baju lebaran mu kemarin kan masih bagus, Dek?" Mas Galih mengernyitkan dahi. 

     Aku menghela nafas kecewa. ini pertanda buruk. Dari nada suaranya saja terdengar keberatan.

    "Mas, baju lebaran saya kemarin sudah enggak muat lagi. Apalagi di bagian perut. Bisa sesak nafasku,"

     Aku mengelus perut yang sudah membesar. 

     "Enggak gitu juga kali Dek, Mas lihat baju kemarin itu masih cukup besar di badanmu,"

     Lagi-lagi aku kecewa dengan jawabannya.

     "Mas, Mas mau melihat aku sesak nafas di acara pernikahan Cindi?" Aku cemberut.

     Acara resepsi pernikahan Cindi, adik bungsu Mas Galih akan di selenggarakan sepuluh hari lagi. Aku merasa perlu juga sesekali berdandan cantik. Sudah capek rasanya sehari-hari dengan gamis dan daster-daster bekas mertuaku. Daster warisan. Di antara daster-daster itu sudah banyak yang bolong-bolong akibat termakan usia.

     Bukan tidak bersyukur, tapi sebagai istri yang sedang hamil anak pertama, aku kecewa. Ingin rasanya sesekali mencoba mencicipi daster baru, atau gamis baru. Apalagi di acara penting keluarga. 

 

     "Kalau begitu, ya sudahlah, Mas," 

     Dengan gontai aku melangkah masuk. Sebulir tetesan kuning menetes dari sudut. Sebegitu susahkah untuk sekedar membeli selembar gamis? 

     "Dek," sebuah tangan menggenggam jemari ku dari belakang.

     Aku menoleh,

     "Ada apa lagi, Mas?"

     "Adek marah?" Tanyanya.

    Sepatutnya sebagai suami ia tidak perlu bertanya lagi.

     "Tidak." Jawabku.

     Dalam hati aku berkata memang benar aku tidak marah, tapi lebih tepatnya kesal. Kesal dengan sikapnya yang selalu saja tidak mengindahkanku.

     "Dek, nanti aku bicarakan sama ibu. Adek yang sabar dulu ya,"

     Aku menghela nafas. Selalu saja begitu, apa-apa selalu mau bilang sama ibu terlebih dahulu. 

     "Nggak usah, Mas." Jawabku.

     Aku melangkah, namun lagi-lagi mas Galih menahanku.

     "Ya udah jangan marah, Sayang. Mas akan usahakan," ujarnya cepat.

     "Baiklah."

     Aku menjawab tanpa memandang ke mukanya. 

     Terlihat Mas Galih menuju ke lantai atas, ingin menemui ibunya mungkin. Ya selama ini ibu mertuaku yang memegang seluruh kendali kebutuhan rumah. Mulai dari membeli kebutuhan dapur, listrik, air, hingga  pakaian dalam, semuanya ibu mertuaku yang ngatur.

     Sial memang hidupku, kurang lebih sepuluh juta dari gaji Mas galih sebagai anggota pejabat di kantor perusahaan swasta,  bagianku hanya lima ratus ribu sebulan. Selebihnya ibu mertuaku yang pegang. Dengan alasan untuk kebutuhan seisi rumah. 

     "Kiara, tolong rapikan meja makan ya! Sebentar lagi sudah waktunya kita makan malam," teriak ibu mertua dari pucuk tangga di lantai dua.

     Tanpa menjawab aku melangkah ke dapur.

    Ku pandang meja makan yang baru saja di utak-atik sama Angga, suami Mbak Megan kakak sulung Mas Galih yang juga tinggal di rumah ini.

     Aku berusaha menahan kehidupan ini karena anak di perutku. 

     Untuk mengadu pada orang tua, aku tak mempunyai nyali yang cukup. Pernikahanku dan Mas Galih dulu memang menuai ketidaksetujuan Papa.

     Namun karena cintaku sama Mas Galih, akhirnya pernikahan itu tetap terjadi juga.

    Sekarang, untuk menyembunyikan nasibku yang apes, terpaksa aku pura-pura bahagia di depan kedua orang tuaku.

     

     

***

     "Bu," seorang lelaki menghampiri seorang ibu yang berpakaian rapi yang sedang duduk di sofa.

     "Ada apa Galih?" Tanggap wanita itu tanpa mengalihkan pandangannya dari layar pipih di tangan.

     "Mmm, bisa Galih bicara sebentar?" tanya Galih.

     "Ya,"

     "Masih adakah sisa uang Galih di tangan Ibu?" Tanya Galih hati-hati.

     "Kenapa bertanya soal uang, Nak?"

     "Begini, Bu. Aku ingin membelikan Kiara pakaian untuk ia kenakan di acara resepsi pernikahan Cindi nanti," ujar Galih menjelaskan.

     Bu Farah, ibunya Galih meletakkan ponselnya ke atas meja.

     "Galih, pakaian ibu banyak, bagus-bagus lagi. Gamis ibu juga masih selemari penuh yang tidak terpakai. Semuanya pas di tubuh istrimu. Buat apa membeli yang baru kalau yang ada masih lebih dari cukup? Jangan ajari istrimu untuk berboros, Nak! Cari uang itu susah. Apa kau ingin istrimu hidup bergelimang kesenangan, sedangkan kau sendiri yang kesusahan mencari pendapatan"

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Ulasan-ulasanLebih banyak

Cathalina
Cathalina
kerennnnnnnnn
2022-08-17 22:19:09
0
0
Cathalina
Cathalina
bagusssss ceritanya kerennnnnnn syg uda tamat
2022-08-17 22:19:01
0
0
Cimori
Cimori
bagus keren banget
2022-04-03 23:49:44
1
0
Elang
Elang
soul: way back home
2022-03-11 23:58:07
2
0
Alsa damufa
Alsa damufa
aku tidak bisa berkomentar lebih banyak karena cerita ini terlalu bagus untuk diungkapkan dalam kata-kata.
2022-03-11 23:55:30
2
0
63 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status