공유

Bodyguard cantik kesayangan Presdir
Bodyguard cantik kesayangan Presdir
작가: Liazta

1. Harus berani

작가: Liazta
last update 최신 업데이트: 2021-07-25 16:53:50

Tara Aulia gadis cantik yang memiliki tinggi badan 170 cm dengan kilit putih dan hidung yang mancung. Paras cantik gadis itu semakin sempurna dengan  bibir kecil dan juga tipis. 

Gadis cantik itu memberanikan dirinya untuk ke Jakarta. Tiara naik bus dari daerah asalnya menuju ibukota dengan harapan bisa mencapai cita-citanya di kota besar tersebut. Setelah menempuh  perjalanan sekitar 5 jam akhirnya Tiara sampai di ibu kota. Tiara datang ke ibu kota Jakarta dengan bermodal ijazah SMAnya. Gadis Berusia 18 tahun itu baru saja lulus dari sekolah menengah atas. Tiara begitu sangat bingung kemana dirinya akan pergi. Tidak ada tempat tujuan yang akan ditujunya. 

Tiara turun dari dalam bus yang berhenti di terminal. 

Tiara sangat kesal ketika begitu banyak yang menarik-narik tangannya menawarkan jasa mengantarkan ke alamat. Tiara tidak tahu apakah orang itu benar-benar tukang ojek atau tidak karena dari informasi yang didapatnya, begitu banyak penipu yang mengatasnamakan tukang ojek. 

"Maaf Pak saya dijemput,"  ucap Tiara yang berpura-pura sudah ditunggu oleh keluarganya." Tiara berlalu pergi dari pria tersebut.

"Hai dek, sombong kali kau ya," ucap pria yang bertubuh besar itu dengan nada suara yang sangat keras. Pria itu memegang tangan Tiar  dengan sangat kuatnya.  "Jangan sombong kau ya dek, bisa-bisa aku ambil perawan kau," pria itu menatap calon korbannya dengan tatapan  yang sangat mengejek.  

"Tolong lepaskan tangan saya pak. Tangan saya sangat sakit," Keluh Tiara

Pria itu tertawa lepas mendengar ucapan calon korbannya. "Jangan harap kau bisa lepas," ucap pria dengan senyum memiringkan bibirnya.

"Pak saya tidak ingin cari masalah," ucap Tiara yang berusaha menahan emosinya. Tas pakaian yang dipegangnya sudah terjauh ke tanah. Tiara mengeratkan giginya ketika pria itu dengan sengaja menendang tas kain berwarna hitam miliknya.

Pria itu tertawa lepas ketika mendengar apa yang dikatakan oleh gadis yang berwajah polos yang saat ini ditatapnya. "Hebat kali lah kau ngomong ya. Salut pula aku lihatnya." Tangan pria itu dengan sengaja meraba perut Tiara.

Tiara mulai kehilangan kesabarannya ketika melihat sikap pria itu. Tiara Memandang ke sekelilingnya saat ini begitu banyak orang yang berkumpul memandangnya namun tidak ada yang berani untuk membantunya. "Baiklah Pak kita selesaikan saja," ucap Tiara yang menantang pria bertubuh besar itu.

Tiara mengayunkan tendangannya ke belakang tepat di wajah pria yang saat ini berada di belakangnya. 

"Aduh," ucap pria itu memegang hidung dan mulutnya yang bercucuran darah. Pria itu meringis menahan rasa sakitnya.  

"Tadi saya sudah mengatakan tolong lepaskan saya tapi anda sengaja ingin mencari masalah dengan saya," ucap Tiara yang memegang pergelangan tangannya yang terasa sakit bekas dari pegangan tangan pria tersebut.  

Pria itu begitu sangat marah dan juga malu ketika dirinya mendapat perlakuan seperti ini dari seorang gadis muda yang saat ini berada di depannya. Pria itu melayangkan tendangannya ke perut gadis tersebut.  

Dengan gerak cepat Tiara menangkis tendangan lawannya. Tiara mundur beberapa langkah, dan kemudian berlari dan melompat menerjang   dada lawannya.  

Pria itu memegang dadanya yang terasa amat sakit ketika  tendangan gadis itu  tepat  menghantam jantungnya hingga darah segar menyembur dari mulutnya.   Pria bertubuh tinggi dan tegap itu sudah tidak mampu lagi berdiri hingga terjatuh yang besar terjatuh dan terduduk di tanah.

"Maaf Pak saya tidak ingin cari ribut," ucap Tiara. Tiar melihat pria yang bertubuh tinggi dan besar itu tampak marah saat mendengar ucapannya. Tiara mengambil tas pakaian yang tadi sempat terlepas dari tangannya. Tiara pergi meninggalkan pria yang sudah terduduk lemas di lantai tersebut. 

Tiara mempercepat langkah kakinya menuju ke pintu keluar terminal. Tiara tidak menyangka baru saja dirinya sampai di terminal sudah harus mendapatkan permasalahan seperti ini. 

"Abang ojek bisa bantu antarkan saya ucap Tiara yang menepuk pundak pria yang duduk di atas motor. 

Pria itu menolehkan kepalanya dan memandang ke arah gadis yang saat ini berbicara dengannya. Pria itu mengerutkan keningnya ketika mendengar apa yang diucapkan oleh gadis itu.

"Abang ojek apa bisa?" tanya Tiara mengulang kembali kalimatnya.

"Mau kemana?" ucap pria tersebut setelah memperhatikan penampilan gadis di depannya mulai dari atas hingga ke bawah.

"Mau ke Jakarta pusat bang," ucap Tiara yang tersenyum.

"Boleh tapi Jakarta pusat itu luas bisa kasih alamat," ucap pria yang  memakai helm dan juga jaket kulit berwarna hitam.

Tiara tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Terserah aja Bang berhentinya di mana. Tapi kalau bisa di warung makan aja.  Ingat ya bang, warung makannya jangan tempat yang elit karena kebetulan nggak punya duit," ucap Tiara tersenyum malu.

"Untuk bayar ongkos ojek apa ada duit?"  pria tersebut.

"Ada Bang untuk bayar ongkos ada," jawab Tiar yakin.

"Ya sudah naik," ucap pria tersebut.

"Terima kasih Bang tapi tas saya yang  besar ini taruh di depan ya," ucap Tiara yang menunjukkan tas pakaian yang dibawanya. 

"Iya," jawab pria itu yang sedikit menganggukkan kepalanya.

Tiara memberikan tas pakaian yang dibawahnya kepada pria tersebut.

"Ya sudah Kamu pakai helm," dulu ucap pria itu setelah meletakkan tas milik gadis itu di depan. Pria itu menyerahkan helm kepada Tiara. 

"Makasih bang," jawab Tiara yang mengambil helm dari tangan pria itu.  Tiara memakai helm dan kemudian naik keatas motor

"Di Jakarta ini motor untuk dijadiin ojek keren ya bang," ucap Tiara yang memandang motor merah besar milik pria tersebut.

Pria itu sedikit tersenyum dan menganggukkan kepalanya. 

"Di sini juga tukang ojeknya Kenapa ganteng Bang," ucap Tiar yang menilai bahwa pria yang saat ini membawa motor itu berwajah tampan.

Pria itu seakan tidak mampu menahan ketawanya ketika mendengar apa yang diucapkan oleh gadis yang duduk di belakangnya. "Bila motornya tidak bagus takutnya nggak ada yang mau naik. Kalau tukang ojeknya cakep sudah pasti banyak yang naik," ucap pria itu tertawa terkekeh.

"Benar sekali bang . Nama abang siapa?" Tanya Tiara.

"Nama saya Firman," jawab pria tersebut.

"Nama saya Tiara bang. Bang Firman, saya baru nyampe disini dan ini juga pertama kali datang ke sini sendiri. keluarga juga nggak ada," ucap Tiara.

"Kamu berani datang ke sini tanpa memiliki keluarga?" ucap Firman yang mengerutkan keningnya

"Iya Bang, Sebenarnya dulu sering datang ke Jakarta hanya saja ikut cerdas cermat dari sekolah.  Tapi ya tetap aja nggak tahu daerah sini," ucap Tiara menjelaskan.

"Sekarang Ke Jakarta Ngapain?" tanya Firman.

"Sama seperti yang lain, Bang mengadu nasib,"ucap Tiara yang tersenyum.

Firman menganggukkan kepalanya ketika mendengar ucapan gadis yang duduk di belakangnya. "Semoga  saja di sini rezekinya bagus," ucap Firman.

"Amin Bang terima kasih doanya," ucap Tiara yang tersenyum. 

***

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 57

    "Apa dia sudah jalan ke sini?" Faisal memandang Rafael."Iya dad, kita tunggu sebentar." Rafael sedikit tersenyum. Meskipun menu sudah terhindar, namun ia ingin makan siang bersama-sama dengan sahabatnya. Sekalian akan mengenalkan Daddy, dan menceritakan tentang hubungannya dengan sang bodyguard.Tiara memandang ke arah pintu masuk. Jantungnya berdegup cepat saat melihat sosok yang dikenalnya. "Rhoma," panggil Faisal. Rhoma tersenyum dan berjalan ke arah Faisal."Enggak nyangka bisa jumpa di sini. Bagaimana kabar kamu, nak?" Faisal bertanya dengan tersenyum. Rhoma adalah orang yang sangat berjasa dalam hidupnya, karena sudah menyelamatkan nyawa istri dan dirinya sendiri. Faisal pernah berniat untuk menjalin kerjasama membuka coffee shop dengan Rhoma, namun pada akhirnya pemuda itu menolak dengan alasan begitu sibuk takut tidak terhandle lagi."Alhamdulillah baik pak Faisal." Rhoma tersenyum. Rafael kenalin ini Rhoma yang dulu pernah menyelamat Daddy dan mommy saat di serang oleh o

  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 56

    Rafael memandang Tiara dengan tersenyum. pagi ini, gadis itu terlihat sangat cantik dan segar dengan memakai stelan blazer berwarna pink muda dan baju kaos putih di dalamnya. Baru melihat senyum manis Tiara saja, hatinya sudah sangat senang dan berbunga-bunga. Degup jantungnya semakin cepat, ketika tatapan matanya bertemu dengan Rafael. Dengan cepat Tiara mengalihkan pandanganya ke arah yang lain. Ia tidak ingin Elizabeth atau Faizal merasa curiga melihat sikapnya."Ayo Tiara, duduk." Elizabeth menarik tangan gadis Cantik tersebut."Iya Bu," jawab Tiara. Sikap baik Elizabeth yang seperti ini, membuat Tiara semakin merasa bersalah. Bahkan sang majikannya itu meletakkan daging bakar ke dalam piringnya. "Bagaimana kuliahnya semala" tanya Rafael. Meskipun obrolan tentang kegiatan perkuliahan dan seperti apa saat di kampus, sudah dibahas, namun tetap saja Rafael bertanya untuk mencari topik obrolan di meja makan. "Baru permulaan pak jadi masih tahap beradaptasi," jawab Tiara dengan sedi

  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 55

    "Saya juga ingin jalan-jalan di Indonesia, jadi anggap saja saat ini sedang jalan-jalan." Yunaindra kembali membujuk kedua gadis tersebut. Ke dua gadis itu pastinya tidak percaya dan canggung dengan orang yang baru di kenal seperti dirinya."Mengapa kalian sepertinya takut denganku, yakinlah aku ini orang baik dan tidak pemakan manusia." Pria berwajah tampan itu terkekeh. Menghadapi anak kecil, diperlukan kesabaran yang ekstra tinggi dan itulah yang saat ini dilakukannya. Dengan sabar meyakini kedua gadis yang masih berdiri dengan sorot mata penuh keraguan. Yunaindra hanya diam dan memandang kedua gadis yang saling berbisik. "Baiklah tapi saya minta saya diantar pulang duluan ya Om," pinta Zia. Berdua saja di dalam mobil dengan lawan jenis yang baru saja di kenal, tentu membuat Zia tidak nyaman. "Tidak masalah." Pria tampan itu tersenyum lega. Tidak masalah siapa yang diantar lebih dulu, yang penting kedua gadis itu mau diantarkan pulang, sehingga ia tidak merasa bersalah terhada

  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 54

    "Maaf Mr, saya ada pekerjaan untuk besok pagi. Jadi saya harus segera pulang untuk menyelesaikan pekerjaan saya. Apa saya bisa minta tolong untuk mengantarkan teman-teman saya pulang? Namun jika Mr sibuk, tidak apa, saya akan menghubungi taksi." Tiara berkata dengan sedikit berbisik di dekat daun telinga Yunaindra agar perkataannya tidak di dengar oleh kedua temannya."Oh tidak, aku tidak sibuk. Pulanglah, selesaikan perjalanan mu." Pria bermata sedikit sipit itu tersenyum. "Terimakasih Mr." Tiara beranjak dari duduknya. "Tiara mau ke mana?" Tanya Zia."Maaf, aku ada pekerjaan untuk besok pagi. Jadi aku pamit dulu ya. Kalian akan di antar Mr Yuna pulang." Tiara berkata dengan tersenyum. Sebelum kedua temannya berbicara, Tiara sudah pergi lebih dulu. Tiara langsung pergi dan masuk ke dalam mobil. Senyum mengembang di bibir tipisnya saat melihat 40 pesan dari Rafael. [Gimana di kampus?][Ingat ya, jangan pandang-pandang cowok.][Selesai kuliah langsung pulang.][Telpon Abang kalau s

  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 53

    "Tiara ini mobil kamu?" Cila bertanya dengan heboh. Dilihatnya mobil mewah berwarna hitam itu dengan mulut terbuka. Tanpa ada rasa malu, gadis itu mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya dan meminta Zia untuk mengambil gambarnya. Zia hanya patuh mengikuti perintah teman barunya. Ia mengambil gambar Cila dengan berbagai pose. "Cila, ini sudah banyak." Zia mulai lelah. "Satu kali lagi, buat video reels." Pintanya dengan tersenyum.Dengan sangat sabar Zia mengikuti permintaan temannya. "Sudah," ucapnya sambil memberikan ponsel Cila."Tunggu, satu lagi, video tiktok." Cila kembali merayu temannya. Zia menuruti kehendak temannya. Dengan sabar mengambil rekaman video tiktok. Entah sudah berapa kali gadis itu mengambil video tiktok dan menunggu Cila mengupdate dan kemudian mengambil lagi. Yunaindra tersenyum geli melihat Cila yang bertingkah udik. Melihat tingkah gadis-gadis itu, membuatnya hanya tertawa kecil. Namun secara diam-diam Yunaindra ikut serta mengambil video Zia dan Cila. Lumay

  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 51

    Tiara seakan tidak percaya ketika melihat rombongan dosen yang masuk kedalam ruangan dan kemudian duduk di kursi bagian depan yang disediakan khusus untuk dosen yang akan memberikan kata sambutan untuk mereka. "Abang Rhoma," gumamnya" Tiara memandang sosok yang begitu sangat dikenalnya dengan mulut yang sedikit terbuka. Diantara dosen-dosen yang sekarang duduk di depan, pria itu tampak paling muda dan juga paling tampan."Tiara, dosennya ganteng banget ya." Zia mencolok tangan Tiara. "Iya, ganteng banget dan masih muda. Sudah nikah belum ya," jawab teman Tiara bernama Cila. Tiara hanya diam saat mendengar teman-temannya berbicara. Sampai saat ini, ia masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Meskipun terpesona dengan dosen muda yang menjadi pusat perhatian para mahasiswi, namun tetap saja para mahasiswi itu diam dan fokus mendengarkan arahan dari Dekan fakultas mereka."Dosen-dosen yang duduk di depan ini, merupakan ketua jurusan dan koordinator prodi." Pria berkacamata ter

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status