Share

7

Penulis: Dafianii
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-31 17:21:17

Jordan menyematkan cincin di jari manis Karin dan para tamu undangan bertepuk tangan dengan heboh. Setelah itu Karin melakukan hal yang sama, dia menyematkan cincin di jari manis Jordan yang kini telah resmi menjadi suaminya.

Selesai prosesi tukar cincin itu Karin diminta untuk mencium punggung tangan Jordan yang langsung wanita lakukan hingga kini tepuk tangan para tamu undangan semakin terdengar. Kemudian giliran Jordan yang diminta untuk mencium kening Karin.

Saat melakukannya mata Jordan terpejam selama beberapa detik, tapi dia tidak langsung menjauhkan wajahnya. Jordan malah menunduk dan mengatakan sesuatu di depan wajah Karin yang membuat wanita itu menahan sesak dalam dadanya.

"Aku sama sekali tidak pernah mengharapkan pernikahan ini, jadi jangan berharap banyak padaku."

Setelah itu Jordan menjauhkan wajahnya. Kini mereka berdua menghadap ke arah tamu undangan sambil menunjukkan seulas senyuman.

Pernikahan ini bukan hanya Jordan yang tidak mengharapkannya, tapi Karin pun sama. Padahal dulu Karin selalu membuang jauh-jauh Jordan dari tipe pria idamannya, tapi sekarang pria itu malah menjadi suaminya karena suatu kejadian.

Kini Karin akan menghabiskan sisa hidupnya bersama dengan pria yang paling tidak dia sukai.

••••

Jordan menghela nafasnya lega ketika serangkaian acara pernikahan itu selesai. Kini dia telah berada di rumah Papanya bersama dengan Karin dan juga kedua orang tua wanita itu.

Sekarang terlihat Karin yang tengah memeluk kedua orang tuanya. Jordan hanya memperhatikan saja.

"Ayah sama Ibu akan segera pulang," kata Fara, ibu dari Karin.

"Kamu baik-baik sama suami kamu ya?" kata Rudi ayahnya.

Karin mengangguk patuh. Kemudian dia menatap kedua orang tuanya secara bergantian dan memeluk mereka dengan erat.

"Jangan khawatir, mertua kamu juga sudah melunasi hutang-hutang kita, jadi kamu jangan cemas," kata Rudi yang membuat Karin langsung menatap ke arah Mario.

Perkataan itu juga membuat Jordan menatap ke arah Mario. Sedangkan yang di tatap hanya tersenyum saja.

Saat Mario meminta orang suruhannya untuk menemui orang tua Karin di saat yang bersamaan mereka tengah di datangi oleh rentenir yang menagih hutang. Akhirnya Mario membayarkan semua hutang mereka hingga lunas.

"Ayah sama Ibu juga pulang diantar oleh supir Pak Mario," kata Fara.

Karin kini menatap Mario yang sudah menjadi mertuanya itu dengan penuh terimakasih.

Kemudian dia mengantar orang tuanya ke depan bersama dengan Jordan yang dipaksa untuk mengikutinya. Di depan Jordan mencium lagi punggung tangan kedua orang tua Karin dan membantu mereka memasukkan barang-barang ke dalam mobil.

Tadinya Mario meminta mereka untuk menginap, tapi mereka menolak.

Setelah itu Karin menunggu hingga mobil itu menjauh pergi dan menghilang dari pandangannya. Kemudian ketika dia mendongak dan bertemu pandang dengan Jordan pria itu tersenyum meremehkan.

Lalu dia mengatakan hal yang membuat Karin hanya bisa diam sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Jadi, semua ini rencana yang kau dan orang tuamu buat kan? Agar keluargaku membayar semua hutang kalian?" tebak Jordan.

Karin hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan cepat, tapi dia tak memberikan pembelaan karena merasa percuma.

Tapi, Karin tidak pernah memiliki niat seperti itu.

••••

"Hm tenanglah sayang kita bisa melakukannya."

Karin yang belum tertidur dapat mendengar jelas percakapan Jordan di telepon bersama dengan seorang wanita. Kini pria itu tengah berbicara di telepon sambil menikmati sebatang rokok.

Sedangkan Karin tertidur di sofa yang cukup lebar karena Jordan tidak membiarkannya tidur di kasur.

"Tentu saja itu bukan hal yang sulit untuk dilakukan, aku bisa pergi ke apartemen mu dan kita bisa melakukannya di sana kan?" kata Jordan sambil tertawa pelan.

Karin menahan nafasnya ketika mendengar perkataan itu. Sekarang dia akan menghabiskan sisa hidupnya bersama dengan seorang pria yang tidak mencintainya dan hobi bersenang-senang dengan banyak wanita.

"Karin? Kami menikah hanya karena paksaan, aku sama sekali tidak menyukai dia," kata Jordan yang membuat Karin mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Waktu itu aku melakukannya karena untuk bersenang-senang dan penasaran saja, kebetulan dia juga sedang bisa untuk dimanfaatkan, jadi aku tidak mau buang kesempatan," ucap Jordan tanpa dosa.

Pria itu terus berbicara di telepon sambil menyesap rokoknya. Dia tidak sadar bahwa sedari tadi Karin belum tidur dan mendengar semua perkataannya.

"Sayangnya aku malah kena sial dan ketahuan Papa, tapi jangan cemas aku akan datang ke apartemen mu atau kita bisa ke hotel kan sayang?" kata Jordan.

Pria itu memang benar-benar brengsek. Karin hanya bisa mengepalkan tangannya kuat-kuat sambil menahan sakit dan sesak yang dia rasakan.

"Entahlah untuk saat ini aku akan menjalaninya terlebih dahulu, tapi nanti aku akan menceraikannya," ungkap Jordan.

Karin kini berusaha kuat menahan air matanya yang ingin tumpah.

"Lagi pula dia hanya memanfaatkan keluargaku untuk melunasi hutangnya."

'Deg'

Tidak. Karin tidak pernah melakukan hal itu!

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Boss Arogan itu Suamiku   10

    Jordan pulang dengan raut wajah muram. Pria itu terlihat berkali-kali lipat lebih menyeramkan dari hari biasanya. Karin tidak tau apa alasannya. Dia ingin mengajukan pertanyaan, tapi tidak berani melakukannya. Sekarang Karin mengintip dari balik pintu kamarnya. Matanya menatap ke arah Jordan yang sedari tadi menghisap rokoknya.Wajah pria itu terlihat sangat tidak bersahabat. Terhitung sudah lima batang rokok yang pria itu habiskan sejak pulang. "Apa terjadi sesuatu ya? Aku jadi penasaran," ucap Karin sambil terus mengintip suaminya itu. Sedangkan di ruang tamu itu Jordan yang terus-terusan menghisap rokoknya berusaha menjernihkan pikirannya. Kabar yang dia terima tadi membuat kepalanya pening bukan main. Setelah menghabiskan rokok ke enam Jordan beralih pergi menuju dapur. Dia mengambil satu botol wine yang ada di dalam sana. Kemudian Jordan kembali dan duduk di sofa. Dia menenggak minuman itu perlahan. Kepalan tangan Jordan begitu terlihat. Urat-urat di lengan pria itu semaki

  • Boss Arogan itu Suamiku   9

    Karin gemetar karena ketakutan. Dia langsung berjalan menjauh dari ruangan yang berada di bawah tangga itu. Mata Jordan menatap nyalang ke arahnya. Pria itu melangkahkan kakinya dengan cepat dan langsung menutup kembali pintu itu dengan kuat. "Apa yang kau lakukan?!" bentak Jordan. Karin menggelengkan kepalanya dengan cepat. Tangannya bergetar hebat karena ketakutan. Di dalam sana dia melihat tumpukan senjata yang tertata rapih di dalam lemari juga ada beberapa yang tergantung di tembok. Jantung Karin berdegup dengan begitu kencang. Apalagi ketika melihat sebuah foto yang tertempel di tembok. "Jangan membuka ruangan ini sembarangan! Hanya aku yang boleh membukanya!" seru Jordan lagi. "Maaf.. maafkan aku Jordan aku tidak tau," kata Karin dengan cepat. Jordan berdecak kesal. Dia langsung mengusir Karin dari hadapannya yang membuat wanita itu langsung berlari menjauh. "Sialan!"Setelah Karin pergi Jordan langsung masuk ke dalam ruangan itu. Dia melihat berbagai macam pistol juga

  • Boss Arogan itu Suamiku   8

    "Kau tidur saja di kamar tamu!"Jordan berkata dengan ketus begitu mereka masuk ke dalam rumahnya. Sekitar pukul sembilan pagi tadi Jordan memang langsung pergi dari rumah orang tuanya bersama dengan Karin yang sudah berstatus menjadi istrinya. Saat sampai di rumahnya dia langsung meninggalkan Karin dan membiarkan wanita itu membawa barang-barangnya sendiri dengan kesusahan. Begitu baru saja masuk Jordan langsung mengatakan hal itu dengan ketus sambil menunjuk ke arah kamar yang berjarak dua pintu dari kamarnya. "Baik, terimakasih Pak," kata Karin pelan. "Pak? Kau memanggil suamimu dengan sebutan Pak?" tanya Jordan dengan sedikit kesal. "Maaf, maksudku terimakasih banyak Jordan," kata Karin yang mengulangi kembali perkataannya. Jordan bergumam pelan. Kemudian dia menatap wajah Karin yang selama beberapa detik. "Apa kau benar-benar memanfaatkan aku untuk membayar semua hutang keluargamu?" tanya Jordan sambil melipat kedua tangannya di dada. Pria itu menatap Karin dengan angkuh.

  • Boss Arogan itu Suamiku   7

    Jordan menyematkan cincin di jari manis Karin dan para tamu undangan bertepuk tangan dengan heboh. Setelah itu Karin melakukan hal yang sama, dia menyematkan cincin di jari manis Jordan yang kini telah resmi menjadi suaminya. Selesai prosesi tukar cincin itu Karin diminta untuk mencium punggung tangan Jordan yang langsung wanita lakukan hingga kini tepuk tangan para tamu undangan semakin terdengar. Kemudian giliran Jordan yang diminta untuk mencium kening Karin. Saat melakukannya mata Jordan terpejam selama beberapa detik, tapi dia tidak langsung menjauhkan wajahnya. Jordan malah menunduk dan mengatakan sesuatu di depan wajah Karin yang membuat wanita itu menahan sesak dalam dadanya. "Aku sama sekali tidak pernah mengharapkan pernikahan ini, jadi jangan berharap banyak padaku."Setelah itu Jordan menjauhkan wajahnya. Kini mereka berdua menghadap ke arah tamu undangan sambil menunjukkan seulas senyuman. Pernikahan ini bukan hanya Jordan yang tidak mengharapkannya, tapi Karin pun sa

  • Boss Arogan itu Suamiku   6

    "Papa tidak bisa melakukan hal itu padaku!"Jordan membuntuti Mario yang kini masuk ke dalam ruang kerjanya. Dia masih terus memberikan penolakan atas keinginan sepihak yang Mario ambil untuknya. Menikah? Itu adalah salah satu hal yang tidak ingin Jordan lakukan, tapi Mario memaksanya untuk menikah dengan sekretarisnya sendiri? Agh sialan! "Papa! Aku tidak mau menikah!" seru Jordan. Kali ini Mario yang sudah dikuasi emosi. Dia berbalik dan menatap anak laki-lakinya itu dengan wajah memerah."Kalau kau tidak mau tinggalkan jabatan mu sekarang dan kembalikan semua fasilitas yang telah Papa berikan!" kata Mario dengan penuh penekanan. "Pa!""Berhenti protes Jordan! Kau tanggung sendiri akibat dari perbuatan mu." kata Mario. Jordan menghela nafasnya kasar. "Aku tidak mau..."Penolakan yang kembali Jordan katakan membuat Mario semakin dikuasai emosi, tapi berusaha keras Mario menahannya. "Papa sudah berkali-kali mentoleransi semua kesalahan yang kau buat Jordan, tapi untuk kali in

  • Boss Arogan itu Suamiku   5

    Kedatangan Mario secara tiba-tiba ke rumah membuat Jordan panik bukan main. Pria paruh baya yang memergoki dirinya dengan Karin itu sekarang tengah menatapnya dengan tajam. Baik Jordan atau Karin tidak ada yang berani untuk mengeluarkan suara. Bahkan Karin hanya bisa menunduk sambil memainkan jari-jari tangannya karena merasa gugup dan takut. Mario tidak menyangka Jika dia akan melihat Jordan bersama Karin. Namun, Mario tidak berpikir bahwa Karin yang menggoda anaknya dia malah berpikir bahwa Ini semua adalah ulah anaknya sendiri. Selama ini Mario mengenal Karin sebagai wanita baik-baik. Oleh karena itu kejadian yang tidak sengaja dilihat ini menurutnya adalah kesalahan dari anaknya sendiri. Mario berpikir pasti ini semua adalah ulah Jordan yang memaksa Karin untuk mau melakukannya. "Apakah tidak ada yang mau bicara dan menjelaskan semuanya?" tanya Mario sambil menatap kedua orang itu secara bergantian. Karin langsung terdiam dengan jantung yang berdegup kencang. Dia bahkan tida

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status