Budak Cinta Si Tante

Budak Cinta Si Tante

Oleh:  Aldrich Candra  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
18 Peringkat
30Bab
29.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Nabastala, seperti langit yang luas dan tinggi. Pria yang menikmati pekerjaannya sebagai penghibur para tante ternyata jatuh hati pada Anin, seorang wanita bersuami di luar lingkarannya. Dia kira semua akan berakhir ketika kontraknya diputuskan sepihak. Namun, kenyataan kehamilan Anin dan perasaan yang menggantung, membuat Nabastala mengambil berbagai risiko. Kehidupannya yang mulai lurus melalui pernikahan bersama Kea atau mengejar pujaan hati?

Lihat lebih banyak
Budak Cinta Si Tante Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Bumi Senja
lanjut sni juga dong kak
2023-01-29 17:27:17
0
user avatar
At Taqwa
keren..... !
2023-01-12 20:26:07
0
user avatar
Na_Vya
Nabas gak dilanjut ya, Thor?
2022-10-06 20:20:37
0
user avatar
Miftah Husalim
mantap karena
2022-04-25 05:29:15
0
user avatar
GNa_Juli
selalu suka karyamu Bang ...️
2022-02-27 22:39:08
0
default avatar
Ida
Akhirnya pindah lapak Pengembangan dri e book Isinya menarik Cara menulis yg aq sukai
2022-02-27 06:48:22
0
user avatar
Tri Sinta
semangat kak, udah penasaran sama kelanjutan ceritanya
2022-02-16 09:11:53
2
user avatar
Anna Kuhas
kak aldrich pny sosmed ga si? penasaran sama irg yg bikin cerita bagus macam ini sama semalam bersamamu
2022-02-02 15:39:34
1
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-02-02 13:24:54
1
user avatar
Bumi
anin tokoh utama ceweknya tapi gue lebih suka sama si kea sih.maaf ya nin emm gimana ya?laki lo salah lo juga salah sih nin
2022-01-02 06:19:44
1
user avatar
Senja
dari baca cerita semalam bersamamu trus yang ini rasanya jungkir balik trus ketiban tangga pula sakit banget ya allah??anin ya kasihan sih gue tau tapi ya kayaknya lebih nyesel jadi kea ya??
2021-10-23 05:10:39
1
user avatar
Senja
pengen sensasi baca dengan cara pandang berbeda.coba aja baca semalam bersamamu dlu baru yang ini dijamin makin nyalahin sedih nya.gak kuat pengen nyerah di sini aja tapi takut kalo trus gak bisa tdur hhe
2021-10-23 05:08:57
1
user avatar
Senja
dari cerita semalam bersamamu trus langsung melipir ke sini cuma mau liat gimana cerita nabas yang sebenernya.real cerita dia doang.
2021-10-23 05:07:29
1
default avatar
Ida
Suka akan karya” nya Walau hrs ribet buka bab” sebelumnya utk membuat ngeh akan alur crtanya Khusus utk buku ini Terkadang hrs buka e book nya utk ngelihat plot mana yg tlh diuraikan scra detail Semangat aldrich...
2021-10-13 19:14:17
1
user avatar
Andrea Lee
Anin..sadar nin...dia bukan lelaki baik-baik...
2021-09-24 13:04:10
1
  • 1
  • 2
30 Bab
Wanita yang Kucintai
“Aku enggak peduli! Mau kamu masih nikah, mau kamu sudah janda, aku enggak peduli!” Teriakanku menggelegar begitu saja ketika sadari wanita di sisiku telah beranjak.Anin namanya, sosok wanita dewasa yang masih terlihat cantik menjelang usia empat puluh. Tubuh polos bak jam pasirnya ditutupi selimut yang jelas-jelas menelanjangiku ketika mulai mengambil setiap helai pakaian dari lantai. Suara serak disertai isakannya menyuarakan, “Aryo ..., aku belum resmi bercerai. Harusnya kamu cari yang seusia kamu. Anggap saja semua yang telah kita lewati hanya sebatas kontrak hubungan kerja.”Aku mengerjap, tak percaya. Anin menolakku seperti biasa, lagi. Suaranya melemah, seakan dia telah menyerah dengan hubungan kami selama ini. Padahal beberapa jam lalu Anin katakan membutuhkanku, membuatku luluh untuk kembali bergumul dengannya dalam kamar hotel. Aku bahkan masih ingat lenguhannya yang setiap berhasil mencapai puncak kenikmatan surgawi dunia.Tidak. Aku memang rela melakukannya, mempermainka
Baca selengkapnya
Mangsa Baru
Beberapa bulan sebelumnya ....“Aku enggak mau! Kamu ngebawa racun, bukan madu, Mas!”Saat itu, aku mendengar Anin berteriak. Pertama kalinya aku benar-benar melihat dan menyadari keberadaannya di akhir semester ganjil. Secara, kampus itu luas banget. Fakultasnya aja ada lebih dari lima, belum jurusannya, tetapi ... dia dari fakultas yang mana?Di ujung tempat parkir, dia saling berdebat dengan pria tua. Tebakanku mungkin si pria itu suaminya yang berusia sekitar empat atau lima puluh tahun dari kerut dan helai rambut yang memutih. Siapa tahu lebih muda kalau inget banyak orang yang memiliki uban lebih dini.“Mereka enggak malu diliatin orang apa?” Aku mengeluh sambil menyandarkan diri di sisi mobil Kea. Setelah jam ujian pertama, kami sepakat bertemu di pelataran parkir.Kuamati lagi sosok wanita itu. Enggak ada yang spesial. Kurang lebih kayak dosen lain yang berpakaian formal setiap mengajar. Rambut panjang Anin digerai ke depan pundak kanan sekali jemarinya menyugar diiringi air ma
Baca selengkapnya
Namaku Aryo
“Ngeliatin siapa?” tanya wanita yang meliuk-liuk di hadapanku seiring entakan musik yang semakin menggila.“Teman, Tan!” Alasanku ketika menyadari seseorang yang kukenal berada di deretan kursi bar.Ya, aku masih sangat betah memperhatikan setiap perubahan mimik dari wajah tirus dosen wanita yang pernah menerima perlakuan kasar di depanku itu. Anin.Jujur, aku enggak suka kekerasan terhadap wanita. Aku lebih suka memberi pelayanan saling menguntungkan seperti terhadap wanita yang kini dengan beraninya menggesekkan belakang tubuhnya pada bagian tersensitifku ketika DJ yang di atas sana mengganti musik beraliran melow ala-ala biola Titanic.Berasa pengin ngumpat. Anjing! Bangsat! Musik apaan ini?Serius, aku sempat gelagapan terbawa efek alkohol yang masih ingin diguncang.“Kenapa masih dipanggil tante aja? Yang mesra, dong.” Tambah lagi rengekan manja dari wanita yang menarik pergelangan tanganku biar melingkari pinggangnya ini.Emang sih ya ketemu wanita-wanita butuh kasih sayang ini b
Baca selengkapnya
Air Mata Duka
“Kamu lagi?” Anin menghela napas berat begitu menyadari aku berdiri di depannya. Setelah pertengkaran suami istri ke sekian yang tidak sengaja kudengar, wanita itu masih membuatku penasaran. Sore di penghujung Sabtu selalu sepi di lorong menuju kelas. Jarang mahasiswa mengambil kelas akhir pekan. Kalaupun ada, seperti aku yang mengejar tambahan nilai jika dosen meminta. Aku enggak bodoh. Cuma menyukai tantangan, meski jumlah beasiswa tidak seberapa. Bukankah dekat dengan dosen mempermudah koneksi? Terakhir malah ditawarin ngambil beasiswa tugas akhir. Semacam pengajuan di awal semester, lalu dapat transferan ketika lolos. Biasanya bertepatan dengan akhir semester. “Sudah kukatakan, kamu bisa hubungi aku kalau perlu teman.” Aku mengulang perkataan yang sama ke sekian kali saat membantunya berdiri. Lut
Baca selengkapnya
Gairah Angin Malam
“Aku membayarmu cuma buat teman bicara, bukan bercumbu, Aryo.” Sang primadona ruangan malam ini memprotesku. Dia memilih tetap berdiri menghadap dinding kaca, melihat luar ruangan, dibanding duduk di hadapanku. Lucu, sih. Biasanya wanita yang membayarku akan mengambil keuntungan sebanyak mungkin dari pelayanan, terutama karena sentuhanku dianggap sangat melenakan hingga mereka ketagihan. Namun, Anin hanya menekankan teman bicara dalam kontraknya yang baru saja kutandatangani. “Apa bedanya? Harganya sama saja, Sayang. Atau kamu ingin dipanggil dengan kata lain?” Aku menertawakan pilihan Anin setelah menghabiskan kudapan manis. Mungkin cokelat atau kopi, yang jelas seperti ada biskuit lumer di dalam mulutku. “Ini apa namanya?” Aku mengacungkan potongan di atas garpu kecil dalam pegangan yang sekejap berpindah ke mulut. “Tiramisu,” k
Baca selengkapnya
Wajah Kemerahannya
“Sama siapa, Bas?” Dean—teman yang kukenal semenjak menginjak bangku perkuliahan dan terkenal sering bergonta-ganti pasangan—menghampiri. Dia sadar kalau aku berada di tempat yang sama. Padahal sejak awal ngelihat keberadaan Dean dalam klub, aku sudah memilih tempat untuk menyingkir dari keramaian, menemani Anin yang bersandar pada sofa di pojokan setelah minum beberapa tegukan. Lagian, buat apa juga Anin mabuk di tempat seperti ini sendirian setelah menghubungiku? Apa Anin sedang menghadapi masalah lagi? Aku menjawab pertanyaan Dean dengan menggerakkan kepala, menunjukkan wanita di sisi yang telah menutup mata. Tubuh Anin masih mengenakan pakaian formal setelah mengajar tertutupi jaket milikku. Bisa aja kan banyak lelaki yang mengambil kesempatan karena kondisi Anin kalau enggak hubungi aku sejak awal? “Baru lagi?” Dean melepaskan rangkulannya pada gadis yang
Baca selengkapnya
Persetujuan Anin
Kupastikan alamat yang diberikan Anin sesuai dengan rumah di depan mata. Fotonya sama. Rumah dominasi batuan alam dari luar dengan furnitur kursi dan meja rotan yang sudah langka ditemukan pada masa kini, tersusun melingkar di pelataran. Hal moderen yang bisa ditemukan hanya pada sistem keamanan seperti pengunci pintu menggunakan kata sandi dan beberapa kamera pengawas. Anin sudah memberitahu kalau aku bebas masuk, menelisik koridor berlantai vinyl corak kayu yang terlihat sejuk sejak pertama menginjakkan kaki. Seperti yang dia bilang, rumahnya sangat sepi. Beberapa kali Anin bercerita mengenai jarangnya interaksi di dalam rumah. Bangunan besar yang dimilikinya hanya tempat persinggahan di kala istirahat. Harusnya. Apa yang terjadi ketika satu-satunya sandaran Anin, si suami, malah jadi orang yang menciptakan neraka dalam hidupnya? “Enggak perlu buka sepatu, ka
Baca selengkapnya
Ketinggian Menegangkan
“Yo! Balikin!” Wajah Anin tampak panik ketika menyadari ponselnya berada di tanganku. Rengutannya menjadi hiburan tambahan setelah permainan panas kami. Berapa kali? Mungkin tiga atau empat klimaks untukku semenjak tiba di rumah Anin. Langit yang tampak di balik jendela sudah sangat gelap tentunya. Obviously, Anin sangat tidak konvensional. Dia mencoba berbagai macam cara saling memuaskan yang bisa aku tunjukkan. Ah, membayangkannya saja sudah menggelikan untukku. "Balikin ponselku, Yo!" Anin berusaha meski tahu kalau tangan langsingnya itu enggak bakal sampai kalau menggapai dari balik bahuku. “Enggak ....” Membelakangi Anin hanya akan menggesekkan aset kencangnya di punggungku dan semakin mempertegas ereksi yang menyakitiku. Kugigit bibir bawah untuk menahan desahan yang tetap saja lolos. “Ary
Baca selengkapnya
Brengsek yang Dibayar
“Poligami seperti apa yang dimulai dengan perselingkuhan? Kamu pikir aku bodoh dengan syariat?” Anin berteriak. Bisa kudengar suara barang-barang jatuh, atau mungkin dilempar? Suara pria tua yang menjadi suami Anin juga tidak kalah keras. Syukur-syukur rumah Anin tergolong jauh dari para tetangga. Kebiasaan para pemburu nafsu yang setahuku menjadikan landasan agama sebagai dasar pembenaran untuk menambah jumlah istri. Pernah dengar, sih, saat Dean mengundang ustaz untuk pengajian di rumahnya bilang, “Poligami itu dasarnya boleh, tapi menjadi haram ketika berbuat zalim.” Tahu apa sih aku? Jadi menertawakan diri sendiri yang sok tahu. Perbuatanku berkali-kali bersama Anin juga terhitung dosa, bukan? Kalau dalam hukum agamanya Dean, pendosa sepertiku bisa dirajam. Lempar batu sampai mati. Aku berjongkok
Baca selengkapnya
Mantan Pelanggan
Kata orang, move on itu bukan melupakan, tapi menghadapi. Cuma kalau hari-hari ketemu Anin, bagaimana mau move on? Sebenarnya kami beda fakultas, sih. Kebetulan belakangan kami sering berpapasan terus di koridor fakultas. Enggak satu-dua kali dia menemui dosen--yang membimbingku untuk urusan skripsi--dalam kurun waktu seminggu. Masalahnya, beberapa minggu setelah kejadian terakhir, dia memblokir semua kontakku, dari telepon sampai media sosial. Padahal permainan terakhir kali di rumahnya waktu itu sangat menegangkan. Kalau ikut perjanjian, rasanya enggak mungkin menegur Anin langsung di depan umum. Apalagi aku bukan mahasiswa mata kuliah yang diajarkannya. Berbahaya untuk bayaran dalam kontrakku. “Kamu kenal sama ibu tadi?” Pertanyaan Kea menyadarkanku dari lamunan. Padahal cuma karena melihat Anin lewat tanpa menoleh. Terkesan so
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status