Share

03. istri siri

Siang ini Mauren tengah menyuapi kekasihnya dengan telaten. Sementara kekasihnya tersenyum nakal padanya. Hal itu membuat pipinya merona.

"Kamu lucu!" puji Mahen sambil mengusap pucuk rambut kekasihnya. Kehadiran Mauren membuatnya melupakan kemarahannya pada Maura tadi pagi.

"Ish, apaan sih Yang. Jadi berantakan ini," keluh Mauren kesal.

Mahen malah tertawa kecil. "Abis kamu ngegemesin," godanya disertai senyuman nakal.

Blush

Pipi Mauren merona lagi. Memang hanya Mahen yang bisa membuatnya terbang melayang. Ia terkejut ketika tubuhnya melayang dan berpindah tempat berada di pangkuan Mahen. Sekarang ia berada di hadapan Mahen.

Mauren sedikit memberontak karena takut kalau ada orang yang tiba-tiba masuk. "Ish Yang, ini kantor. Jangan macam-macam deh," katanya sambil memberontak minta turun.

"Jadi kalau bukan di kantor boleh begitu?" goda Mahen.

"Y-ya nggak gitu juga Yang," elak Mauren.

"Jadi mau nggak? Aku menginginkanmu, istriku." Mahen sengaja mengendus ceruk leher Mauren kekasihnya.

Mauren melenguh Karena deru napas Mahen di ceruk lehernya. Sebagai wanita dewasa tentu ia mengerti apa maksud Mahen. Ia merasakan sesuatu yang menegang di bawah sana. "Tapi 'kan kemarin udah Yang."

Mahen dan Mauren memang sering melakukan hal 'itu'. Apalagi setelah Mereka menikah. Ah, perlu diketahui kalau mereka sudah menikah siri karena sempat ketahuan berbuat yang tak pantas di kamar.

Untungnya, keluarga Mahen masih menerima Mauren sebagai menantu. Meski itu harus menjadi istri siri dan kini baik Mauren maupun Maura itu statusnya sama. Yaitu sama-sama istri yang disembunyikan.

"Kurang dong sayang... Mau ya?" goda Mahen sambil menggerakkan bagian bawahnya. Ia juga menyesap ceruk leher Mauren penuh napsu sehingga Mauren melenguh kecil.

"Tapi ini dikantor Yang. Malu kalau ada yang tiba-tiba masuk," tolak Mauren.

"Dosa loh menolak keinginan suami."

Mauren mendengus kesal. Bibirnya mengerucut lucu. "Huh, ya udah."

Mahen tertawa, ia langsung mengunci pintu dengan remote yang ada. Ia juga membawa Mauren ke dalam kamar pribadi Mahen dengan menggendongnya ala koala. Lelaki tampan itu merebahkan Mauren di ranjang yang tersedia. Mauren sendiri hanya bisa pasrah karena ia juga menikmati semua permainan kekasihnya-ralat suaminya itu.

Tanpa basa-basi Mahen langsung menyambar bibir manis Mauren. Siang yang panas makin panas karena kegiatan mereka. Bahkan suhu AC pun tak bisa meredamkan panas di ruangan itu. Padahal baru sebuah kecupan di bibir, tetapi panasnya sudah menyebar ke seluruh ruangan.

Bunyi kecipak Saliva memenuhi ruangan itu. Baju-baju berserakan di lantai. Sambil menyesap lidah Mauren, tangan Mahen bergerak liar di gunung kembar milik Mauren. Hingga Mauren melenguh dan pagutan liar mereka terlepas.

Berbeda dengan Mahen yang tengah berperang di ranjang, kini Maura sedang berada di Citos Kafe bersama Viana, temannya yang berprofesi sebagai pengacara.

"Kamu yakin mau gugat Mahen? Nggak sayang gitu?" tanya Vian tak yakin.

Ia menatap sendu temannya sejak SMA itu. Walau hubungan mereka tak bisa di sebut sahabat, namun ia tahu sedikit tentang Maura.

Vian, tahu kalau hidup Maura tak seindah yang orang tahu. Terkadang, ia menemukan Maura yang sedang menangis diam-diam di belakang sekolah entah karena apa.

Dulu waktu SMA. Maura sempat berpacaran dengan salah satu kakak kelas yang paling tampan. Hubungan mereka bahkan awet sampai si kakak kelas lulus. Ia kira Maura akan menikah dengan si kakak kelas itu. Tetapi ternyata dengan Mahen.

Mahen itu kekasih Mauren sejak SMA. Siapa yang tak tahu kisah Mauren dan Mahen. Pasangan fenomenal itu terkenal di seluruh sekolah seantero Jakarta karena mereka sangat serasi. Mereka berdua bahkan terkenal disekolahnya.

Dulu, Vian bahkan tak tahu siapa Maura. Wajahnya yang selalu datar membuat siapa saja enggan berdekatan dengan Maura. Tetapi siapa sangka, ternyata Maura adalah salah satu anak dari keluarga Sagara yang terkenal dengan kekayaannya. 

Kembali ke saat ini, Maura mengangguk yakin setelah menceritakan semua pada Vian. Setidaknya beban di hatinya sedikit terangkat.

"Tapi, kita butuh tanda tangan Mahen Ra."

***

I* : @auristella.riska

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status