Share

kabar buruk

Hampir setahun Rido di sini, kini Rido sudah bisa berjalan, walau pun belum begitu lancar. Hari ini Airin berjanji akan kembali datang untuk menjemput suaminya itu. Sedari pagi Rido terlihat sumringah, mungkin dia sangat bahagia, karena akan berkumpul kembali dengan anak dan istrinya.

"Yati, pergi temanin Resti ke pasar. Belanja bahan makanan, cari udang yang paling segar, untuk Airin datang nanti," perintah emak padaku. Aku mengangguk patuh.

"Airin pasti lelah di perjalanan, nanti kalau dia sampai dan suguhkan makanan kesukaannya, pasti dia senang," sambung emak lagi. Seperti biasa emak memang selalu menyambut kedatangan Airin dengan istimewa.

"Kayak nyambut tamu penting saja," sewot Resti keluar dari kamar seraya memakai jilbab instannya.

"Ya...jelas Airin itu penting lah, karena Airin usaha abangmu tetap berjalan lancar sampai sekarang. Coba kalau Airin tidak cekatan dan pintar, pasti usaha abangmu bangkrut karena tak di urus selama abangmu sakit," sahut emak dengan tegasnya.

"Iya,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status