Share

Amarah Mayang

Perasaanku campur aduk. Ada rasa takut, marah, kesal, dan perasaan entah lainnya saat melihat sosok perempuan di sana.

Aku melangkah cepat menghampiri mereka. Tanpa basa-basi kutarik rambut perempuan itu hingga si empunya memekik kesakitan. Sontak saja suasana di rumah menjadi kacau. Papa, Mama, dan Rafael berteriak memintaku untuk melepaskan tarikan pada rambut Talita.

"Mau apa lagi ke sini? Mau mencari gara-gara lagi, iya?" Aku bertanya nyalang. Tarikan di rambutnya makin kupererat. Dia semakin memekik sembari memegangi tanganku.

"Mbak, dengar dulu penjelasan saya. Saya ke sini bukan untuk mencari masalah sama Mbak dan keluarga. Saya hanya ingin minta maaf," jelasnya dengan bibir sesekali mendesis kesakitan.

Aku tak peduli. Tarikan tidak kukendorkan sama sekali meski Rafael bersusah payah memintaku berhenti.

"Sudah, May. Kasihan dia." Mama menegur.

"Hentikan, Mayang. Niatnya datang ke sini baik. Dengarkan dia dulu." Papa pun ikut membela Talita.

"Sayang, please! Jangan main tangan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status