Share

Ancaman

"Din, antar pesanan ke alamat ini ya!" ucap Ara.

"Oke, siap."

Melepaskan apron, Adinda mengambil box berisi pesanan pembeli.

Adinda paling senang saat disuruh mengantar pesanan seperti ini. Hitung-hitung bekerja sekalian motoran keliling kota.

Sepanjang jalan, Adinda terus melantunkan lagu-lagu yang membuat hatinya kian membuncah. Hingga tidak terasa, dua puluh menit sudah dilaluinya.

Memasuki perumahan elit, Adinda diperiksa oleh bagian keamanan terlebih dahulu. Setelah dipastikan aman, Adinda boleh masuk ke dalam kompleks.

Berhenti tepat di rumah mewah berwarna putih, Adinda kembali memeriksa alamat yang dituju. Oh, rupanya sudah benar.

"Permisi, Pak. Saya mau antar makanan dan minuman," ucap Adinda pada satpam yang berjaga di depan rumah.

"Baik, Mbak. Saya terima ya. Terima kasih."

Adinda belum sempat pergi dari rumah itu. Sekian detik berikutnya pemilik rumah keluar dan memanggilnya.

"Eh tunggu, Mbak!"

"Iya, Kak. Ada apa ya?" tanya Adinda.

"Pesanan Kakak sudah saya titipkan
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status