Share

Bukannya Tak Cinta, Tapi Pura-pura Tak Cinta
Bukannya Tak Cinta, Tapi Pura-pura Tak Cinta
Penulis: Shenina

Bab 1

Penulis: Shenina
Pada tahun ketiga saat Ashley Hermina menanggung biaya hidup Marcello Ghazwan, keluarganya jatuh bangkrut. Ayah Ashley, Otto, memaksanya untuk melakukan pernikahan politik untuk menyelamatkan keluarganya dari krisis.

Malam itu juga, dia membawa semua barang berharganya, berniat kabur bersama Marcello.

Namun ketika tiba di klub tempat Marcello bekerja, dia melihat pria itu sedang bersulang dan berbincang santai dengan orang-orang. Gerak-geriknya penuh wibawa dan kemewahan, sama sekali tidak seperti pemuda miskin yang telah dibiayainya selama tiga tahun.

"Kak Marcello, kudengar Keluarga Hermina sudah di ujung tanduk, sampai-sampai harus menjual putrinya demi uang. Kamu nggak berniat menolong pacarmu?"

"Pacar apanya? Dia cuma hiburan Kak Marcello waktu bosan saja. Pacar Kak Marcello yang sebenarnya sebentar lagi pulang dari luar negeri. Tiba saatnya, Ashley bodoh itu akan langsung dicampakkan. Kak Marcello memang pintar perhitungan, nggak kasih celah sedikit pun."

"Gimanapun juga, Ashley itu cantik dan punya tubuh bagus. Sudah ditiduri gratis, malah dia yang keluar uang, Kak Marcello benar-benar untung besar. Tapi kasihan juga, tuan muda di Kota Nerbula yang gagah malah dikira gigolo setiap hari. Luar biasa juga Kak Marcello menahan diri."

"Sudah tiga tahun, Ashley masih belum sadar kalau Kak Marcello bukan karyawan di klub ini, tapi malah pemiliknya. Menurut kalian, sebodoh apa sih dia itu?"

Tawa riuh memenuhi ruang VIP. Di antara asap rokok yang mengepul, Marcello membalas pesan yang dikirim Ashley setengah jam lalu dengan santai.

[ Marcello, gimana kalau kita kabur bersama? ]

Ponselnya bergetar pelan. Ashley menunduk, menatap layar yang menampilkan sebuah kata yang ironis.

[ Boleh. ]

"Melarikan diri? Dia bisa kabur ke mana? Sekarang itu dia pohon uang bagi ayahnya. Belum sempat pergi jauh saja pasti sudah diseret pulang untuk dijual lagi."

Marcello mematikan rokok, lalu menarik seutas kalung murahan dari leher salah satu wanita di sebelahnya dengan asal-asalan.

Seseorang menggoda, "Hadiah buat Ashley lagi? Sebelumnya kamu kasih cincin perak yang dikirim lewat paket promo murah, sebelumnya lagi bunga plastik. Ashley itu anak orang kaya, kenapa seleranya begini, sih? Dia nggak marah sama kamu?"

"Apa pun yang kukasih ke dia, dia bakal suka. Cincin perak itu saja nggak tega dilepaskannya."

Ashley terpaku di tempat. Sambil menyentuh cincin di ujung jarinya, hatinya terasa nyeri.

Saat Marcello memberinya cincin itu, Ashley memang benar-benar bahagia. Dia mengira Marcello sedang menyiratkan lamaran. Tak disangka ... itu hanyalah hadiah murahan yang diberikan dengan asal-asalan. Ternyata, selama ini Marcello sudah membohonginya.

Tiga tahun. Selama tiga tahun penuh, dia berpura-pura miskin di depan Ashley.

Padahal Ashley sungguh-sungguh mencintainya. Dia memberi Marcello pakaian, jam tangan mewah, mobil, bahkan vila. Saat orang lain mengejek Marcello sebagai gigolo, dia selalu membela Marcello. Di mata Marcello waktu itu, dirinya pasti terlihat sangat menyedihkan dan bodoh, bukan?

Ashley tidak tahu bagaimana dia bisa pulang ke rumah malam itu. Yang dia ingat hanyalah hujan deras di sepanjang jalan dan begitu tiba di rumah, demam tinggi langsung menyerangnya. Dalam mimpinya yang samar-samar, yang muncul hanyalah potongan kenangan selama tiga tahun mereka bersama.

Tiga tahun lalu, Ashley sedang patah hati dan mabuk di bar. Di sanalah dia bertemu Marcello, pria tampan yang langsung menarik perhatiannya. Entah mendapat keberanian dari mana, Ashley langsung mengadangnya di toilet pria dan menawarinya uang untuk menemaninya semalam.

Setelah malam itu, Ashley tidak bisa melupakannya. Dia mengira Marcello hanyalah bartender bar. Ketika mereka bertemu lagi, Ashley malah mengusulkan untuk menjadikan pria itu simpanan.

Sejak hari itu, hubungan mereka telah dipastikan. Ashley memberinya uang dan Marcello memberinya perhatian. Mereka berjalan-jalan, menonton film, dan berkencan seperti pasangan biasa.

Selama tiga tahun bersama, Ashley selalu menjadi pihak yang memimpin. Dia mengira dirinya takkan pernah jatuh cinta sungguhan. Namun saat dipaksa untuk menikah demi menyelamatkan keluarganya, pertahanannya runtuh total.

Malam ketika dia bertengkar hebat dengan Otto, Ashley menatap Marcello dengan mata sembap dan berkata, "Kalau aku nggak punya uang lagi, kamu masih cinta sama aku nggak?"

Marcello mencium keningnya lembut. "Tentu saja."

"Marcello, sekalipun aku kehilangan segalanya, aku nggak akan biarkan kamu hidup susah. Kamu harus percaya padaku."

Setelah itu, Ashley mulai menjual semua barang berharganya untuk mempersiapkan pelarian. Dia membayangkan bisa memulai hidup baru bersama Marcello di kota lain.

Sampai malam ini. Dia mengira akan melangkah menuju kehidupan yang baru, tapi ternyata yang menunggunya adalah sebuah kebohongan yang sadis. Marcello telah menipunya sejak awal.

Keesokan paginya, demam Ashley akhirnya turun dan Marcello pun pulang. Dia memeluk Ashley dari belakang, tetapi aroma tubuhnya bukan lagi parfum yang biasa disukai Ashley.

"Aku kerja lembur semalaman, capek sekali. Dapat gaji, langsung belikan kamu hadiah," katanya santai. Marcello mengeluarkan kalung bekas yang murah itu, lalu memakaikannya di leher Ashley. "Cocok sekali untukmu. Suka?"

Ashley menjawab datar, "Suka."

Marcello langsung menyadari ada yang aneh. Biasanya, apa pun yang dia berikan selalu membuat Ashley tersentuh seperti anak kecil. Dia akan tersenyum bahagia dan berkata tidak perlu hadiah apa pun, karena kehadiran Marcello sudah menjadi hadiah terbaik baginya.

"Kelihatannya nggak terlalu suka," katanya.

Ashley memaksakan senyum. "Mungkin nanti aku nggak akan sekaya dulu, jadi jangan buang-buang uang."

Ternyata, dia sedang memikirkan kebangkrutan keluarga mereka. Marcello mengecup lembut keningnya dan berkata, "Jangan khawatir. Uang saku yang kamu kasih dulu semuanya masih kusimpan. Aku juga punya gaji dari klub. Kalau perlu, biar aku yang menafkahimu."

Ashley tersenyum tanpa menjawab, lalu mendorongnya masuk ke kamar mandi. Begitu suara air dari pancuran terdengar, ponsel Marcello bergetar.

Ashley melihat sebuah pesan yang isinya tampak mesra.

[ Marcel, terima kasih sudah temani aku semalaman. Nggak nyangka setelah tiga tahun berlalu, kamu masih ingat sama wangi parfum favoritku. ]

Di saat ini, Ashley tidak bisa lagi tersenyum.

Ternyata alasan Marcello tiba-tiba mengubah parfumnya adalah karena parfum itu kesukaan wanita lainnya. Di saat dirinya sedang demam tinggi, pria itu malah menemani wanita lain.

Ashley benar-benar merasa lelah dan mati rasa. Kalau hati Marcello memang tidak pernah untuknya selama tiga tahun ini, Ashley memutuskan untuk tidak menginginkannya lagi juga.

Ashley berjalan ke balkon dan menelepon ayahnya, "Ayah, aku setuju sama pernikahan bisnis itu. Cepat dilaksanakan selagi aku belum berubah pikiran."

Marcello, karena semua ini dimulai dariku, maka biarkan juga aku yang mengakhirinya.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Bukannya Tak Cinta, Tapi Pura-pura Tak Cinta   Bab 25

    Sejak Hector tiba-tiba menyatakan perasaannya, sikap Ashley terhadap pernikahan mereka pun berubah drastis.Hector pernah menyelamatkannya dua kali, lima tahun lalu dan lima tahun kemudian. Dalam situasi yang hampir sama. Setiap kali, dia bisa selamat karena pria itu.Jadi, dia tidak punya alasan untuk merasa tidak puas. Memang Ashley yang bersalah lebih dulu, jadi apa pun yang dilakukan Hector padanya, rasanya masih bisa dimaklumi.Hector membawa Ashley pulang ke Keluarga Sandiago, memperkenalkannya sendiri di hadapan semua anggota keluarga dan secara resmi mengumumkan bahwa Ashley adalah istrinya. Ashley bisa melihat jelas ketidakrelaan di wajah Keluarga Sandiago, tapi tak ada seorang pun yang berani menunjukkan penolakan secara terang-terangan.Tak lama kemudian, Hector juga mengumumkan identitas Ashley di depan publik. Dia membawanya ke berbagai acara resmi dengan terang-terangan. Semua orang memuji bahwa mereka pasangan yang serasi dan bahagia.Ashley pun berusaha memainkan peran

  • Bukannya Tak Cinta, Tapi Pura-pura Tak Cinta   Bab 24

    Tubuh Ashley mulai bergetar tanpa kendali. Lima tahun sudah berlalu, tetapi hal itu tetap menjadi luka yang selalu dihindarinya untuk dihadapi. Andai bisa, dia lebih memilih Hector tidak pernah tahu apa pun. Biarlah pria itu terus membencinya, itu tidak apa-apa.“Kamu kira dengan diam-diam mengembalikan 100 miliar itu, semuanya bisa dianggap nggak pernah terjadi?”Ternyata Hector sudah tahu segalanya. Sayang, dia mengetahuinya terlalu terlambat.Hector teringat setengah tahun lalu, sebelum ibunya meninggal dunia. Saat itu, sang ibu memanggilnya sendirian ke sisi ranjang. Tubuhnya sudah lemah dan pikirannya sering kabur, tapi ingatan tentang bagaimana dulu dia memaksa Ashley pergi masih begitu jelas.“Selama ini kamu selalu sendiri, bahkan nggak pernah ada wanita di sisimu. Tiap kali orang menyinggung soal pernikahan, kamu selalu bilang nggak perlu terburu-buru. Tapi aku tahu, di dalam hatimu masih ada seseorang. Hector, aku benar-benar nggak mengerti, apa yang istimewa dari wanita itu,

  • Bukannya Tak Cinta, Tapi Pura-pura Tak Cinta   Bab 23

    "Kamu sendiri gimana? Kita sudah bersama selama tiga tahun, kamu menipuku selama tiga tahun juga. Kamu punya hati nurani nggak?" Suara Ashley terdengar tanpa emosi sedikit pun, membuat Marcello perlahan-lahan merasa putus asa.Padahal dulu, apa pun yang dia lakukan Ashley selalu percaya padanya tanpa syarat. Bahkan dia pernah berkata, "Meski suatu hari kamu berbuat salah, aku tetap akan memaafkanmu."Namun sekarang, semua itu terasa begitu jauh. Semua kasih dan keistimewaan yang pernah diberikannya, telah dihancurkan oleh Marcello sendiri.Ashley menyuruh Hector naik ke mobil lebih dulu, lalu memandang dingin ke arah Marcello yang sedang kehilangan kendali."Marcello, kupikir semalam aku sudah menjelaskan semuanya dengan sangat jelas. Atas dasar apa kamu berpikir aku nggak akan bisa melupakanmu? Dari mana datangnya kepercayaan diri itu?""Ketika kamu berkali-kali berbohong padaku, bilang mau kerja paruh waktu padahal pergi menemani Ivana .... Ketika kamu berpura-pura miskin dan pura-pu

  • Bukannya Tak Cinta, Tapi Pura-pura Tak Cinta   Bab 22

    Ashley benar-benar kelelahan. Dia bahkan tidak sanggup lagi berkata sepatah kata pun. Begitu masuk ke rumah, pergelangan tangannya langsung ditarik keras oleh Hector dan tubuhnya didorong menempel ke dinding."Nggak kusangka setelah kita berpisah, kamu jadi sebebas ini. Punya pria simpanan dan saling jadi pengganti. Katakan, kamu menjadikannya pengganti siapa?"Dada Ashley terasa sesak. Tatapan tajam Hector membuat pikirannya kacau dan dia spontan membalas, "Yang jelas bukan kamu.""Aku ada bilang itu aku? Kenapa kamu jadi panik begitu?"Jari panjang Hector menyusuri pinggangnya, lalu melingkar kuat di sana. Gerakannya tegas dan tidak memberi ruang untuk perlawanan."Seleramu makin buruk saja. Tidur sama dia selama tiga tahun, tapi pada akhirnya dia malah diam saja menontonmu jatuh waktu kamu terdesak? Kamu sampai dipermainkan seorang pria selama tiga tahun. Ashley, sejak kapan kamu jadi sebodoh ini?"Ashley marah dan malu karena dihina seperti itu. Dia berusaha melepaskan diri dari pe

  • Bukannya Tak Cinta, Tapi Pura-pura Tak Cinta   Bab 21

    Setelah Keluarga Hermina mengalami kehancuran, Ashley dipaksa menikah demi menyelamatkan keadaan. Saat itu, semua orang hanya menunggu saat dirinya menjadi bahan tertawaan. Bahkan di masa paling putus asa pun, dia masih memikirkan bagaimana caranya tetap berbuat baik pada Marcello.Selama tiga tahun bersama, Ashley benar-benar percaya bahwa Marcello adalah pria malang yang kehilangan orang tuanya dan tidak punya tempat pulang. Setiap kali melihat orang memperlakukannya dengan buruk, hatinya langsung bergejolak dan ingin melindunginya.Memang benar, mungkin awalnya Ashley memilihnya karena alasan pribadi. Namun selama tiga tahun itu, perasaannya tulus. Setidaknya, dia tidak pernah berbuat salah terhadap Marcello.Bahkan ketika Marcello memberinya hadiah murah, Ashley tetap menyimpannya dengan hati-hati. Dia selalu berpikir bahwa Marcello tidak punya banyak uang dan jika Marcello bersedia mengeluarkan uang demi dirinya, berarti Marcello benar-benar mencintainya.Namun setelah Ivana kemba

  • Bukannya Tak Cinta, Tapi Pura-pura Tak Cinta   Bab 20

    "Ashley ...." Begitu melihatnya, mata Marcello langsung memerah. Dia melangkah cepat ke depan dan menggenggam lengan Ashley dengan erat. Telapak tangannya panas sampai nyaris membakar kulitnya."Akhirnya aku menemukanmu. Mereka bilang kamu menikah dengan Keluarga Sandiago, tapi aku nggak menemukanmu di rumah Keluarga Sandiago. Untung saja aku bertemu denganmu di sini."Perasaan gembira karena menemukan Ashley membuat Marcello tidak ingin melepaskannya lagi. Sepanjang perjalanan mencarinya, Marcello diam-diam bersumpah akan meminta maaf padanya dan tidak akan pernah berpisah darinya lagi.Namun saat pandangannya jatuh pada cincin berlian di jari Ashley, matanya seketika memerah penuh amarah. Dalam sekejap, logikanya dihancurkan oleh rasa panik."Selain cincin berlian yang kuberikan padamu, kamu nggak boleh pakai pemberian siapa pun!"Marcello mencoba menarik cincin itu dari jarinya dengan kasar, tetapi Ashley yang sedang mabuk dan pusing luar biasa langsung menepis tangannya. Namun begi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status