Short
Bukannya Tak Cinta, Tapi Pura-pura Tak Cinta

Bukannya Tak Cinta, Tapi Pura-pura Tak Cinta

Oleh:  SheninaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
25Bab
4Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Pada tahun ketiga saat Ashley Hermina menanggung biaya hidup Marcello Ghazwan, keluarganya jatuh bangkrut. Ayah Ashley, Otto, memaksanya untuk melakukan pernikahan politik untuk menyelamatkan keluarganya dari krisis. Malam itu juga, dia membawa semua barang berharganya, berniat kabur bersama Marcello. Namun ketika tiba di klub tempat Marcello bekerja, dia melihat pria itu sedang bersulang dan berbincang santai dengan orang-orang. Gerak-geriknya penuh wibawa dan kemewahan, sama sekali tidak seperti pemuda miskin yang telah dibiayainya selama tiga tahun.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Pada tahun ketiga saat Ashley Hermina menanggung biaya hidup Marcello Ghazwan, keluarganya jatuh bangkrut. Ayah Ashley, Otto, memaksanya untuk melakukan pernikahan politik untuk menyelamatkan keluarganya dari krisis.

Malam itu juga, dia membawa semua barang berharganya, berniat kabur bersama Marcello.

Namun ketika tiba di klub tempat Marcello bekerja, dia melihat pria itu sedang bersulang dan berbincang santai dengan orang-orang. Gerak-geriknya penuh wibawa dan kemewahan, sama sekali tidak seperti pemuda miskin yang telah dibiayainya selama tiga tahun.

"Kak Marcello, kudengar Keluarga Hermina sudah di ujung tanduk, sampai-sampai harus menjual putrinya demi uang. Kamu nggak berniat menolong pacarmu?"

"Pacar apanya? Dia cuma hiburan Kak Marcello waktu bosan saja. Pacar Kak Marcello yang sebenarnya sebentar lagi pulang dari luar negeri. Tiba saatnya, Ashley bodoh itu akan langsung dicampakkan. Kak Marcello memang pintar perhitungan, nggak kasih celah sedikit pun."

"Gimanapun juga, Ashley itu cantik dan punya tubuh bagus. Sudah ditiduri gratis, malah dia yang keluar uang, Kak Marcello benar-benar untung besar. Tapi kasihan juga, tuan muda di Kota Nerbula yang gagah malah dikira gigolo setiap hari. Luar biasa juga Kak Marcello menahan diri."

"Sudah tiga tahun, Ashley masih belum sadar kalau Kak Marcello bukan karyawan di klub ini, tapi malah pemiliknya. Menurut kalian, sebodoh apa sih dia itu?"

Tawa riuh memenuhi ruang VIP. Di antara asap rokok yang mengepul, Marcello membalas pesan yang dikirim Ashley setengah jam lalu dengan santai.

[ Marcello, gimana kalau kita kabur bersama? ]

Ponselnya bergetar pelan. Ashley menunduk, menatap layar yang menampilkan sebuah kata yang ironis.

[ Boleh. ]

"Melarikan diri? Dia bisa kabur ke mana? Sekarang itu dia pohon uang bagi ayahnya. Belum sempat pergi jauh saja pasti sudah diseret pulang untuk dijual lagi."

Marcello mematikan rokok, lalu menarik seutas kalung murahan dari leher salah satu wanita di sebelahnya dengan asal-asalan.

Seseorang menggoda, "Hadiah buat Ashley lagi? Sebelumnya kamu kasih cincin perak yang dikirim lewat paket promo murah, sebelumnya lagi bunga plastik. Ashley itu anak orang kaya, kenapa seleranya begini, sih? Dia nggak marah sama kamu?"

"Apa pun yang kukasih ke dia, dia bakal suka. Cincin perak itu saja nggak tega dilepaskannya."

Ashley terpaku di tempat. Sambil menyentuh cincin di ujung jarinya, hatinya terasa nyeri.

Saat Marcello memberinya cincin itu, Ashley memang benar-benar bahagia. Dia mengira Marcello sedang menyiratkan lamaran. Tak disangka ... itu hanyalah hadiah murahan yang diberikan dengan asal-asalan. Ternyata, selama ini Marcello sudah membohonginya.

Tiga tahun. Selama tiga tahun penuh, dia berpura-pura miskin di depan Ashley.

Padahal Ashley sungguh-sungguh mencintainya. Dia memberi Marcello pakaian, jam tangan mewah, mobil, bahkan vila. Saat orang lain mengejek Marcello sebagai gigolo, dia selalu membela Marcello. Di mata Marcello waktu itu, dirinya pasti terlihat sangat menyedihkan dan bodoh, bukan?

Ashley tidak tahu bagaimana dia bisa pulang ke rumah malam itu. Yang dia ingat hanyalah hujan deras di sepanjang jalan dan begitu tiba di rumah, demam tinggi langsung menyerangnya. Dalam mimpinya yang samar-samar, yang muncul hanyalah potongan kenangan selama tiga tahun mereka bersama.

Tiga tahun lalu, Ashley sedang patah hati dan mabuk di bar. Di sanalah dia bertemu Marcello, pria tampan yang langsung menarik perhatiannya. Entah mendapat keberanian dari mana, Ashley langsung mengadangnya di toilet pria dan menawarinya uang untuk menemaninya semalam.

Setelah malam itu, Ashley tidak bisa melupakannya. Dia mengira Marcello hanyalah bartender bar. Ketika mereka bertemu lagi, Ashley malah mengusulkan untuk menjadikan pria itu simpanan.

Sejak hari itu, hubungan mereka telah dipastikan. Ashley memberinya uang dan Marcello memberinya perhatian. Mereka berjalan-jalan, menonton film, dan berkencan seperti pasangan biasa.

Selama tiga tahun bersama, Ashley selalu menjadi pihak yang memimpin. Dia mengira dirinya takkan pernah jatuh cinta sungguhan. Namun saat dipaksa untuk menikah demi menyelamatkan keluarganya, pertahanannya runtuh total.

Malam ketika dia bertengkar hebat dengan Otto, Ashley menatap Marcello dengan mata sembap dan berkata, "Kalau aku nggak punya uang lagi, kamu masih cinta sama aku nggak?"

Marcello mencium keningnya lembut. "Tentu saja."

"Marcello, sekalipun aku kehilangan segalanya, aku nggak akan biarkan kamu hidup susah. Kamu harus percaya padaku."

Setelah itu, Ashley mulai menjual semua barang berharganya untuk mempersiapkan pelarian. Dia membayangkan bisa memulai hidup baru bersama Marcello di kota lain.

Sampai malam ini. Dia mengira akan melangkah menuju kehidupan yang baru, tapi ternyata yang menunggunya adalah sebuah kebohongan yang sadis. Marcello telah menipunya sejak awal.

Keesokan paginya, demam Ashley akhirnya turun dan Marcello pun pulang. Dia memeluk Ashley dari belakang, tetapi aroma tubuhnya bukan lagi parfum yang biasa disukai Ashley.

"Aku kerja lembur semalaman, capek sekali. Dapat gaji, langsung belikan kamu hadiah," katanya santai. Marcello mengeluarkan kalung bekas yang murah itu, lalu memakaikannya di leher Ashley. "Cocok sekali untukmu. Suka?"

Ashley menjawab datar, "Suka."

Marcello langsung menyadari ada yang aneh. Biasanya, apa pun yang dia berikan selalu membuat Ashley tersentuh seperti anak kecil. Dia akan tersenyum bahagia dan berkata tidak perlu hadiah apa pun, karena kehadiran Marcello sudah menjadi hadiah terbaik baginya.

"Kelihatannya nggak terlalu suka," katanya.

Ashley memaksakan senyum. "Mungkin nanti aku nggak akan sekaya dulu, jadi jangan buang-buang uang."

Ternyata, dia sedang memikirkan kebangkrutan keluarga mereka. Marcello mengecup lembut keningnya dan berkata, "Jangan khawatir. Uang saku yang kamu kasih dulu semuanya masih kusimpan. Aku juga punya gaji dari klub. Kalau perlu, biar aku yang menafkahimu."

Ashley tersenyum tanpa menjawab, lalu mendorongnya masuk ke kamar mandi. Begitu suara air dari pancuran terdengar, ponsel Marcello bergetar.

Ashley melihat sebuah pesan yang isinya tampak mesra.

[ Marcel, terima kasih sudah temani aku semalaman. Nggak nyangka setelah tiga tahun berlalu, kamu masih ingat sama wangi parfum favoritku. ]

Di saat ini, Ashley tidak bisa lagi tersenyum.

Ternyata alasan Marcello tiba-tiba mengubah parfumnya adalah karena parfum itu kesukaan wanita lainnya. Di saat dirinya sedang demam tinggi, pria itu malah menemani wanita lain.

Ashley benar-benar merasa lelah dan mati rasa. Kalau hati Marcello memang tidak pernah untuknya selama tiga tahun ini, Ashley memutuskan untuk tidak menginginkannya lagi juga.

Ashley berjalan ke balkon dan menelepon ayahnya, "Ayah, aku setuju sama pernikahan bisnis itu. Cepat dilaksanakan selagi aku belum berubah pikiran."

Marcello, karena semua ini dimulai dariku, maka biarkan juga aku yang mengakhirinya.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
25 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status