Terjebak Obsesi Boss Gila

Terjebak Obsesi Boss Gila

last updateLast Updated : 2025-04-12
By:  leecuOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
4 ratings. 4 reviews
59Chapters
229views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Zavira baru saja dipecat atasannya dengan alasan yang tak jelas, pada hari yang sama, dia memergoki kekasihnya sedang berselingkuh dengan rival kantornya. Seminggu sudah ia mengurung diri hingga temannya mengajak untuk pergi ke bar dan melupakan segala masalah yang datang bertubi-tubi itu. Hingga berakhir tidur dengan seorang pria tak dikenal. Beberapa hari kemudian, Zavira pergi ke sebuah restoran karena temannya mengajak untuk bertemu editor yang akan membantu Zavira menjadi penulis. Baru sampai di lantai dua, betapa terkejutnya Zavira melihat salah satu editornya ternyata pria yang beberapa hari lalu ia tiduri.

View More

Chapter 1

Bagian 1 : Perselingkuhan

"Kamu dipecat!" ucap Presdir perusahaan pada sekretaris di depannya. Dia melempar surat pemecatan pada Zavira yang kini berdiri di depan meja kantornya.

"Ta-tapi Pak, kenapa?" tanya Zavira dengan panik, tangannya gemetar ketika memegang surat pemecatannya dengan mata memanas.

"Akhir-akhir ini kerjamu kurang optimal, tidak ada alasan lagi,” ungkapnya, tatapan pria berumur 45 tahun itu begitu menusuk, ia menatap Zavira yang kini menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

“Pergi dari sini! Dan bereskan barang-barangmu!" lanjutnya dengan nada penuh penekanan. Begitu jelas ia melihat tubuh mungil wanita itu gemetar.

Zavira mengangguk, tenggorokannya perih, ia pamit dangan suara kecil yang begitu jelas menahan isak tangisnya. "Sa-saya permisi, terima kasih banyak untuk semua kebaikan Anda."

Pria bernama Andra yang merupakan Presdir perusahaannya memejamkan mata sejenak lalu membuang muka. Ia menghela napas berat ketika mendengar suara Zavira yang pamit serta berterima kasih lalu mentup pintu pelan.

"Karena dendammu, saya merelakan wanita berprestasi itu pergi, sisanya saya serahkan padamu," ucap Andra pada seseorang dari seberang telepon. Terdengar tawa puas dari pria berumur 44 tahun, hal itu membuat Andra menghela napas berat.

Ketika ia berjalan keluar dan turun menggunakan lift, Zavira menangis tanpa bersuara membuat air matanya mengalir deras. Keluar dari lift dan menuju ruang kerjanya, Zavira memasukkan barang-barangnya ke dalam kotak yang berada di bawah meja tadi ia temukan.

Air matanya berjatuhan ketika ia memasukkan barang-barang itu ke dalam kotak seperti kardus. Ketika dirasa cukup, baru saja ia keluar dari ruang kerjanya, di seberang, ia menemukan wanita yang merupakan rekan kantornya sedang mendesah tertahan dengan pria yang sangat ia kenal berjongkok di bawah wanita itu sedang duduk di atas meja kerja.

"Alex ... Nita."

Zavira berdiam diri di depan pintu ruangan kantor yang terbuka. Tangannya mengepal gemetar, bahunya berguncang menahan emosi yang tak terbendung.

Di dalam ruangan itu, Alex juga termenung tak menyangka, melihat pacarnya menangkap basah dirinya sedang bercumbu dengan wanita lain.

Jantung Zavira terasa sakit, seakan ribuan panah telah menusuk. Matanya memanas hingga tak lama kemudian ia meneteskan air mata begitu banyak.

Zavira segera berlari pergi sembari membawa kotak berisi barang-barangnya, dengan derai air mata tak ia tahan, meluap begitu saja ia menangis. Suara tangisnya menggema di setiap lorong yang ia lewati.

Malam ini, para rekannya telah pulang sehingga tidak ada siapapun yang membuat dirinya menjadi pusat perhatian.

Tangisnya tersendat-sendat ketika ia ingin memencet tombol lift. Hatinya terasa sakit karena pengkhianatan dari kekasihnya.

"Vira!" panggilan dengan nada kencang serta suara langkah kaki begitu cepat mengejar Zavira. Alex berbelok ke arah kiri, ia melihat pintu lift akan tertutup.

"Tunggu!"

Zavira mengabaikan teriakan tersebut, dirinya memilih pintu lift yang dibiarkan tertutup. Di dalam, ia terduduk lemas, tangisnya begitu kencang memenuhi ruang kecil ini.

Setahun sudah hubungan yang mereka jalanin kandas. Padahal selama ini Zavira bersusah payah agar hubungannya utuh, ia selalu menyempatkan agar menghabiskan waktu dengan kekasihnya.

Menatap wallpaper ponsel foto ia dengan pacarnya. Zavira belum mengganti selain memeluk erat ponselnya. "Kenapa? Kenapa harus selingkuh sama rekan kantor aku," ucapnya bergetar, air matanya kembali menetes begitu banyak.

Menatap foto wallpaper di mana ia tersenyum ceria dengan sang pacar mencium pipinya. Saat-saat hari itu hubungan keduanya sangat manis, saling melempar canda tawa, serta pelukan hangat.

Tubuhnya terasa lemas, Zavira lalu menyimpan ponselnya di saku. Keluar dari lift, ia kembali berlari menuju parkiran, ia menatap sebuah kotak yang tadi ia bawa berisi barang-barang miliknya. Tangisnya mereda ketika Zavira sampai di depan mobil.

Menyimpan kotak tersebut di kursi belakang, mobil ia jalankan tanpa menunggu waktu lagi. Menatap lelah pada jalanan, Zavira menggigit bibirnya yang semakin memerah. Tangan kirinya tak henti mengetuk handbrake mobil.

Sekitar matanya merah, ketika ia ingin meraih ponsel itu, dirinya kembali menangis. Air matanya mengalir lebih banyak dari sebelumnya. Dada terasa sesak membuat Zavira kesulitan bernapas.

Meski air matanya mengalir deras, tapi kini suara tangisnya mengecil. "Ma, Pa, aku gak baik-baik aja," ujarnya dengan nada gemetar. Tidak ada yang bisa ia jadikan sandaran, kedua orang tuanya meninggal dunia 12 tahun lalu.

Pacar satu-satunya yang ia miliki kini mengkhianatinya. Selain itu, hanya sahabatnya Lily yang sebelumnya ia abaikan karena Zavira terlalu sibuk dengan Alex serta pekerjaan.

Ketika tangisnya berhenti, Zavira memarkirkan mobil di halaman depan rumah. Langkahnya lunglai ketika turun dari mobil, ia berjalan masuk ke dalam rumah, menatap ruang tamu yang gelap serta di samping kiri terdapat kamar telah kosong selama 12 tahun ini. Kamar milik Ayah dan Ibunya.

"Zavira kangen kalian,," gumam Zavira kembali menangis membuatnya berjongkok di depan kamar orang tuanya.

Memojok di depan pintu yang tertutup, Zavira menangis dalam keadaan rumah gelap, hanya ada cahaya rembulan yang memasuki di setiap celah tirai jendela.

***

Pagi hari tiba, Zavira terbangun masih berada di depan pintu kamar orang tuanya, yang jelas semalaman ia tertidur di ruang tamu.

Seluruh badannya begitu pegal dan sakit, matanya terasa suntuk. Zavira begitu lemas ketika berdiri menuju dapur, mengambil mie cup yang akan ia buat.

Terlalu malas untuk memasak membuat Zavira memilih mie cup dengan persediaan begitu banyak. Sembari menunggu air dingin itu menjadi panas, Zavira menyalakan ponsel.

Tampak puluhan telepon serta chat masuk, semua itu dari pacarnya, Alex. Zavira segera mematikan ponselnya, tidak ada lagi kesempatan yang akan ia beri.

Kehadiran Alex dihidupnya menjadi obat dan racun sekaligus. Zavira akan mencari cara untuk move on dari pria itu secepatnya.

"Rasanya air mata aku habis," gumam Zavira lalu mencuci muka di keran wastafel dapur. Setelahnya ia mematikan kompor dan menuangkan air itu pada cup yang telah ia buka.

Wangi harum dari mie cup membuat perutnya meraung-raung. Sembari menunggu mie itu matang, Zavira membuat teh hangat.

Ketika teh itu telah siap, ia mengecek mie cup miliknya sudah matang merata. Dalam keadaan panas, sesekali Zavira meniup mie itu agar dingin lalu ia makan dengan lahap.

Di tengah-tengah menikmati makanannya, Lily memberi pesan pada Zavira. Gadis itu mengirim foto bukti bahwa Alex yang sedang merangkul wanita sedang chek-in hotel.

Kepala Zavira berdenyut, air matanya benar-benar tidak lagi mengurai, ia bahkan menatap kosong pada foto itu.

"Haaa sial." Ia meremat rambutnya agar rasa sakit pada kepala sirna, meski tampak tak ampuh, setidaknya ia cukup puas.

Sungguh Zavira begitu marah, tapi energinya tidak ada membuatnya hanya terdiam dengan tatapan kosong. Bahkan mie yang masih banyak dibiarkan begitu saja.

Zavira menyalahkan dirinya, tidak seharusnya ia memiliki hubungan dengan pria yang lebih muda. Alex, umurnya baru menginjak 25 tahun, sedangkan dirinya 30 tahun, wanita yang karirnya baru saja hancur dan semakin hancur ketika hubungannya kandas.

Zavira berjalan menuju kamar, melihat boneka kelinci pemberian Alex, ia tersenyum lalu mengambil boneka tersebut.

"Dasar cowok brengsek! Kamu bajingan anj," ucapnya dengan kesal membanting boneka itu serta ia injak berkali-kali.

Cukup lama ia menyiksa boneka tersebut hingga merasa puas napasnya tersengal-sengal. "Haaa, haaa."

Zavira memberikan jari tengah pada boneka kelinci yang kini berada di lantai. "Aku bakar kamu nanti! Awas aja!"

Suara telepon dari ponselnya membuat Zavira segera kembali ke dapur tanpa sekat. Ia mengangkat telepon dari Lily. "Halo, ada apa Li?"tanya Zavira membuat Lily merasa janggal.

"Kamu gak nangis? Kamu gak kenapa-kenapa?"

Zavira menggelengkan kepalanya seraya berujar, "nggak, malem udah nangis banyak, oh ya, btw udah dari kemarin aku mergokin dia di kantor, eh bajingan itu malah lanjut part 2," umpatnya dengan emosi kini menggebu-gebu.

Lily menghela napas panjang, ia benar-benar tak habis pikir karena pria itu ternyata malah melanjutkan aksinya. "Terus kamu gimana? Udah mutusin dia?"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Diva
Alex, lu keterlaluan banget sumpah. dari banyaknya cewek kenapa harus rekan kantor pacar lu yg jd selingkuhan lu itu
2025-02-27 16:30:01
1
user avatar
Diva
Update yang banyak dong Thor, nggak sabar nunggu kelanjutannya
2025-02-27 12:45:54
1
user avatar
Diva
Ceritanya sangat menarik, dari blurb dan bab awalnya aja udah bikin nagih. crazy up, thorr.
2025-02-21 17:47:20
1
user avatar
Xiao Chuhe
satu kata buat zavira: semangat melewati hidup dikelilingi pria tampan...
2025-02-21 00:05:42
1
59 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status