Share

Bab 55

Aku mengeliatkan tubuhku. Tetapi lingkaran lengan kekar pada pinggangku justru semakin erat. Aku menoleh pada pria yang terus memejamkan matanya disampingku, nafasnya terdengar teratur namun mengapa tangannya susah sekali aku lepaskan.

"Abi, lepasin sih! Bunda mau bangun!" rangeku manja.

"Entar sih Bun, Mariyah kan belum bangun." Sahutnya malas.

"Ini sudah siang Abi, emang Abi ngak kerja." 

"Kerja sih, tapi nanti." Sahutnya masih dengan posisi yang tak bergerak.

Akhirnya aku bisa bernafas lega, bisa memiliki Gus Al seutuhnya. Sepertinya Allah sudah mengembalikan yang sempat hilang dari hidupku. 

Setelah pertemuan kami di pernikahan Puspa membuatku dan Gus Al kembali rujuk dan memperbaiki hubungan kami.

Tak hanya itu, umi pun sekarang begitu baik kepadaku, meskipun kondisinya tak seperti dulu lagi. Semua itu tidak lebih karena kebaikan Allah kepad

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status