Share

Manipulasi

Author: muktipuji90
last update Last Updated: 2023-07-21 08:55:42

Bab 6

"Ani. Kamu harus bujuk Andi lagi agar Kakakmu  bisa ikut menggelar acara resepsi pernikahan di Gedung bersama kalian! pinta Ibu. 

"Maaf Bu gak bisa. Karena Kak Ana dan Mas Rendi hanya mau enaknya saja tidak mau ikut andil dalam hal ini," terangku. 

Dari hasil diskusi saat makan malam kemarin Mas Andi tetap kekeh dengan pendiriannya untuk menikah denganku di Gedung milik Ayahnya. Padahal saat itu Ibu meminta agar resepsi di gelar di Gedung pilihan Kak Ana. Karena sudah 30 persen uang Kak Ana masuk untuk uang muka sewa gedung, Wedding Organizer dan lainnya tapi Kak Ana dan Mas Rendi tidak ada uang untuk melunasinya. Ibu meminta Mas Andi untuk membayar semua biayanya untung saja Mas Andi tidak mau ikut campur, karena persiapan pernikahan kami sudah 90 persen hampir selesai tinggal foto prewedding dan undangan saja. 

"Kalian itu saudara harusnya saling tolong menolong! Kakakmu sudah tidak ada uang lagi untuk melunasi semua biaya pernikahannya," ujar Ibu. 

"Kan ada Mas Rendi, calon suaminya yang selalu Ibu banggakan. Kalau mereka gak ada uang untuk menikah mewah ya sudah jangan dipaksakan lebih baik Kak Ana dan Mas Rendi menikah dirumah saja!" ungkapku. 

Ibu menjadi sebal karena sekarang aku terus membantah ucapan Ibu. Tidak seperti dulu yang hanya diam saja. Mungkin ini semua balasan atas penghinaan Kak Ana dulu terhadapku. Siapa sangka semuanya berbalik pada dirinya sendiri.

Hari ini Mas Andi akan menjemputku pukul 10.00 pagi karena dia sudah bilang kalau kita akan melaksanakan foto prewedding di daerah pegunungan. Sebab aku suka dengan pemandangan yang bernuansa dataran tinggi.

Aku duduk di teras depan rumah sambil menunggu kedatangan Mas Andi. Karena didalam rumah suasana sedang tidak menyenangkan, Ibu sedang membujuk Kak Ana yang sedang menangis karena dia iri melihatku akan foto prewedding sedangkan Mas Rendi tidak mau diajak prewedding mungkin karena takut disuruh membayarnya. 

Kring... 

Ponselku berbunyi, kuambilnya dari tas untuk melihat siapa yang meneleponku. Ternyata panggilan dari Mas Andi. Segera kuusap layar ponsel. 

[Assalamuallaikum Mas.] sapaku. 

[Wallaikumsalam. De maaf Mas gak bisa jemput kamu sekarang, karena ini ada meeting mendadak. Jadi Mas suruh supir Pak Supri untuk jemput kamu dan antar kamu ke lokasi prewedding kita, nanti Mas menyusul kalau urusan sudah selesai. Disana sudah ada Tim WO yang akan merias kamu, jadi setelah kamu selesai di make up kita bisa langsung melaksanakan prewedding] ungkap Mas Andi mengarahkanku. 

[Iya Mas tidak apa-apa. Kamu selesaikan dulu pekerjaanmu! itu sepertinya mobil Pak Supri sudah sampai depan rumah. Aku berangkat sekarang ya Mas]

[Iya De hati-hati dijalan]

Sambungan telepon segera kuakhiri. Aku menghampiri mobil hitam milik Mas Andi. Dari dalam mobil keluar seorang Bapak paruh baya yang kemudian membukakan pintu mobil. 

"Silahkan masuk mba!" ucapnya dengan ramah. 

"Terimakasih Pak," balasku. 

Aku hanya berdua dengan Pak Supri untuk menuju ke lokasi. Perjalan untuk menuju kesana membutuhkan waktu cukup lama kurang lebih 1 jam. Ditengah-tengah perjalanan tiba-tiba perutku bermasalah, kurasakan sakit yang amat sangat hingga ingin buang air besar. Kuminta Pak Supri untuk mencari toilet disekitar Pom Bensin. 

Akhirnya kami menemukan Pom Bensin. Pak Supri memberhentikan mobilnya di lajur kiri. Aku ijin padanya untuk ke toilet sebentar. Benar saja sampai di toilet aku mengalami diare, padahal pagi tadi aku hanya sarapan roti dan segelas teh yang disajikan oleh Ibu.

Akhirnya aku merasa sedikit lega karena perut sudah lebih baik, cukup lama aku berada di dalam toilet. Saat aku hendak keluar tiba-tiba pintu tidak bisa dibuka seperti terkunci dari luar. Kutarik sekuat tenagaku tetap saja tidak terbuka, aku berusaha menggedor pintu dengan kuat agar terdengar dari luar. 

"Tolong. Siapa saja yang diluar tolong bukakan pintu!" ucapku dengan keras.

Tiga kali aku berteriak meminta tolong hingga akhirnya ada jawaban dari luar. 

"Sebentar Mba. Saya carikan kunci untuk membuka pintu," ujar seorang wanita dari luar. 

Aku menunggu dengan perasaan gelisah karena belum juga wanita itu kembali lagi untuk membukakan pintu. 

"Maaf Mba tunggu sebentar saya panggilkan security untuk mendobrak pintu soalnya kuncinya tidak ada ditempat," ucap wanita itu dari balik pintu. 

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya terdengar langkah seorang laki-laki dari luar pintu dan dengan kerasnya dia mendobrak pintu toilet hingga akhirnya pintu terbuka. 

"Alhamdulillah," ucapku. 

"Mba tidak apa-apa?" tanya seorang security. 

"Tidak apa-apa Pak, ini kenapa pintunya bisa terkunci dari luar?" tanyaku pada seorang wanita penjaga toilet. 

"Saya tidak tahu Mba. Tadi saya keluar sebentar saat saya kembali Mba sudah terkunci didalam. Sepertinya ada yang sengaja menguncinya dari luar dan saya mencari kunci itu di tempatnya sudah tidak ada," ungkap penjaga toilet sembari menunjukkan gantungan tempat kunci.

Lalu siapa yang sengaja mengunciku dari luar? Akupun sudah tidak mempermasalahkan hal itu lagi, kupikir itu hanya kecelakaan kecil. Karena masih ada hal yang lebih penting lagi saat ini. Aku berjalan mencari dimana mobil Mas Andi berada? Seingatku Pak Supri memarkirkannya tidak jauh dari toilet tapi kenapa tidak ada? Aku mondar-mandir mencarinya tetap saja tidak menemukan mobil Mas Andi. Apa Pak Supri sudah jalan duluan karena aku terlalu lama ditoilet? Tapi mana mungkin beliau berani meninggalkanku sendiri yang ada pasti dimarahi sama Mas Andi. 

Aku mulai panik. Bagaimana caranya aku bisa sampai ke lokasi prewedding yang masih jauh? Sedangkan ponsel serta uangku ada di dalam tas dan tas itu terbawa bersama mobil yang dikendarai Pak Supri.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya   Berkumpul kembali

    Bab 26Part ini mengandung bawang, mohon siapkan tisu.Ruang IGD yang seharusnya sunyi senyap kini berubah menjadi gaduh. Ana terus berteriak mengusir saudara kembar yang berusaha menenangkan dirinya. Sekuat apapun Ana disaat kondisinya seperti ini dia tidak bisa lari kabur dari Rumah Sakit itu.Ani mencoba mendekati tubuhnya sedekat mungkin dengan Ana. Sebisa mungkin ia tepiskan rasa canggung terhadap Kakaknya. Dipeluknya tubuh yang berbalut kain berwarna biru, baju ciri khas pasien Rumah Sakit. Tak ada respon balik dari tubuh yang terbaring lemah di ranjang Rumah Sakit."Kak Ana tenang dulu ya Kak! Kakak lagi sakit gak boleh banyak gerak. Izinkan aku tetap disini untuk menemani Kakak," ungkap Ani dengan lembutnya.Perlahan Ana mulai tenang dalam pelukan saudara kembarnya. Ia menangis tersedu, Ani merasakan betapa berat beban yang Kakaknya tanggung saat ini. Sampai ia harus berada di titik terendahnya.Andi yang sempat mendengar teriakan dari ruang IGD merasa takut jikalau terjadi se

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya   Percobaan Bundir

    Bab 25Mobil hitam yang hanya berpenumpang dua orang itu melaju dengan kencang. Menembus gelapnya malam di tengah-tengah keheningan jalanan yang dilewatinya."Mas. Kalau kamu cape dan ngantuk biar gantian aku saja yang nyetir," tawar Ani. Kali ini mereka berdua pergi tanpa didampingi seorang supir."Gak kok De. Lebih bahaya lagi jika kamu yang nyetir dalam keadaan gelisah kaya gini," tolak Andi " kamu lebih baik bantu baca maps biar kita cepat sampai!" pinta Andi.Ani mengangguk lesu. Sesungguhnya dia sudah tidak mau lagi berurusan dengan saudara kembarnya. Tapi saudara tetap saudara dia tidak mungkin tega membiarkan Kakak kandungnya sendiri dalam keadaan terpuruk.Kurang lebih hampir dua jam mereka melangsungkan perjalanan. Dari jarak dua ratus meter Ani melihat gedung Rumah Sakit yang dituju.Tibalah mereka di depan Rumah Sakit yang polisi itu sebutkan. Andi mencari tempat yang masih kosong untuk parkir. Karena rupanya Rumah Sakit sedang banyak pasien, terlihat dari kondisi parkira

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya   Karma

    Bab 24Dalam sekejap semuanya berubah. Seketika. Ana yang tadinya bergelimang harta mendadak menjadi gelandangan. Dia diusir oleh Yulia dari rumah yang diberikan oleh Bagas. Satu-satunya yang tersisa hanya pakaian yang ia kenakan. Semua yang Ana punya di dalam rumah itu dirampas oleh Yulia, karena apa yang Bagas punya berasal dari Yulia. Dia hanya menumpang hidup pada istrinya yang kaya raya. Jangankan untuk melindungi Ana, untuk membela dirinya sendiri saja Bagas sudah tidak mampu karena sudah tertangkap basah mengkhianati istrinya."Pak. Usir dua orang ini dari rumah saya!" perintah Yulia kepada Security yang berjaga di rumahnya."Ta - tapi Bu," Security itu enggan menjalankan perintah Yulia, karena selama ini dia bekerja dengan Bagas."Pak. Cepat usir mereka! apa Bapak mau saya pecat juga?" gertak Yulia."Baik Bu" "Maaf Pak, Bu. Sebaiknya Bapak dan Ibu keluar dari sini!" ucap Security menyeret tangan Bagas."Lepas! saya bisa jalan sendiri"bentak Bagas."Mas. Kamu lakuin sesuatu

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya   Balasan untuk Ana dan Bagas

    Bab 23[Hallo. Yulia] sapa Ani. [Sudah punya nyali kamu ya berani video call. Mana suamiku?] gertak Yulia. [Kamu mau lihat suamimu?][Tidak usah banyak basa-basi kamu wanita penggoda! cepat beritahu dimana kamu sembunyikan suamiku!] cerca Yulia dalam telepon. Begitu bencinya Yulia terhadap Ani yang dia tuduh sebagai penghancur rumah tangganya. [Tenang dulu! setelah ini kamu bisa menarik semua tuduhanmu terhadapku] ujar Ani. Diarahkannya kamera handphonetepat dihadapan suami Yulia. Yang sedang menggandeng tangan Ana, tanpa sepengetahuannya. [Mas Bagas] seru Yulia berteriak memanggil nama suaminya, tapi percuma saja suaminya tidak mendengarnya. [Kamu lihat sendiri kan dia baik-baik saja][Dasar kamu pelakor tidak tahu diri] maki Yulia. [Kamu lihat dulu siapa perempuan yang digandeng suamimu, sebelum menuduhku sembarangan!] Ani memperlihatkan bagas sedang menggandeng tangan Ana melalui video call nya. Perlahan kamera diarahkan tepat di hadapan mereka berdua, tak lupa Ani memperbe

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya   Profesi baru Ana

    Bab 22Wanita yang bergaun hitam diatas lutut dan tanpa lengan. Sangat familiar paras wajahnya, walau di balut make up yang super tebal. Dengan rambut diujungnya yang bergelombang tetap membuat Ani bisa mengenali saudara kembarnya. Ternyata benar kalau wanita yang turun dari mobil mewah itu ialah Ana Kakaknya. Ani membuka pintu mobil bermaksud menemui Ana tapi dicegah oleh Andi. "Sabar De! Kita jangan keluar sekarang!" perintah Andi. "Tapi Mas. Aku sudah gak sabar pengen paksa Kak Ana pulang,""Kamu kan sudah janji sama Mas, De. Kalau jangan paksa dia! biar dia memilih kehidupannya sendiri. Lebih baik kita ikuti dulu saja dia sampai masuk kedalam!"Ani terpaksa mengikuti perintah suaminya demi bisa bertemu Ana. "Kita keluar sekarang dan masuk kedalam!" ajak Andi kepada Pak Supri dan Ani. Mereka bertiga diam-diam masuk kedalam club malam. Berjalan beriringan dengan para pengunjung agar tidak dicurigai. Ani yang baru pertama kali datang ketempat macam itu, ia sangat terkejut dengan

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya   Siapa Yulia?

    Bab 21Dengan parasnya yang cantik seorang wanita muda sedang duduk di lobby perusahaan milik Andi. Dari penampilannya terlihat sekali kalau dia orang berada. Pakaian, sepatu dan tas yang dia kenakan semuanya barang mahal. Hingga banyak pasang mata tertuju padanya, tak sedikit dari mereka yang melihat berbisik-bisik membicarakan wanita yang sedang duduk di sofa berwarna hitam. "Eh Sar. Kamu tau gak? denger-denger wanita yang duduk di sebelah sana, itu istri selingkuhan Bu Ani loh. Dia kesini mau ngelabrak Bu Ani," ungkap salah seorang Receptionist. "Yang benar saja kamu La! Jangan nyebar gosip yang belum jelas kebenarannya. Salah-salah nanti kita yang kena tegur sama Bos. Lagi pula Bu Ani itu orangnya kalem, gak banyak tingkah, baik, lemah lembut. Masa dia selingkuh sama suami orang. Gak mungkin ah," ujar Receptionist satunya. Karena kebetulan disitu ada dua Receptionist yang sedang berjaga. "Belum tentu tau Sar! orang kalem itu di luar sana gak liar,""Sudah Ah. Jangan gibahin ora

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status