Share

Can I Call You BABY ?
Can I Call You BABY ?
Penulis: Sri Wahyuni

Esa

Namanya Esa. Nama panjangnya Esa Juniansyah, umurnya sudah menginjak 18 tahun. Hanya beda beberapa bulan saja dengan ku. Esa lahir di bulan Juni. Itulah mengapa terdapat kata 'Juni' di dalam namanya. Kata ibunya agar orang-orang tahu bahwa Esa lahir di bulan Juni.

Aku memiliki nama panggilan ku tersendiri untuk Esa, yaitu Abay. Entah kenapa aku sangat nyaman saat memanggilnya Abay dibandingkan Esa. Menurutku nama Esa terlalu bagus untuk orang sepertinya yang memang badboy, jahil dan pecicilan. 

Kuakui Abay (Esa) orangnya tampan. Tapi stt, aku tidak pernah bilang begitu kepadanya. Abay adalah  orang yang memiliki tingkat kepedean paling tinggi di dunia ini. Sekalinya ku panggil dia tampan, hidungnya akan langsung terbang dan ia akan langsung menjadi arrogant. Maka dari itu, sekalipun dia tampan dan keren aku selalu memanggilnya si jelek dan lusuh. 

Aku dan Abay sudah berteman cukup lama. Bahkan sangat....  lama. Dari kami baru lahir sampai sekarang singkatnya. 

Kami disatukan oleh keadaan. Ya, sebuah keadaan yang menurut orang-orang cukup menyedihkan tapi juga membahagiakan.

Membahagiakan karena keadaan inilah aku dan Abay bisa bersatu.

Menyedihkan karena.... ibuku adalah seorang pembantu yang bekerja di rumah Abay. 

Ibu sudah bekerja di rumah Abay kurang lebih selama 23 tahun. Keluarga Abay sangat baik pada ibuku, begitupun ibu. Ibu sangat betah bekerja di rumah keluarga Abay karena kebaikan mereka. Pembantu mana yang tidak betah jika majikannya baik?

Kebaikan mereka tersebut benar-benar dari ujung kaki hingga ujung rambut. Saat ibu hamil olehku, beliau masih diperbolehkan bekerja di rumah Abay. Dan bahkan setelah aku dilahirkan ibu masih juga bekerja di rumah Abay. Dan sampai aku sebesar ini, aku dan ibu masih mengabdi pada keluarga Abay.

Selain karena baik, aku rasa mereka juga kasihan pada ibu. Ibu ditinggalkan ayah pada saat usia kandungan 5 bulan. Ayah bukan mabuk, bukan selingkuh, bukan juga menceraikan ibu tanpa alasan. Ia meninggal, meninggal karena kecelakaan yang berangsur membuatnya meninggal dunia saat itu juga.

Perekonomian keluarga Abay dan keluargaku sangat jauh berbeda. Tapi itu tidak menjadikan Abay menjadi sombong dan selalu mengejek ku, justru Abay selalu berusaha untuk melindungiku.

Kami selalu bersama sejak kecil, ibu Abay juga tidak mengajarkan anaknya untuk memilih-milih dalam berteman.

Keluargaku, hidupku selalu bergantung pada Abay karena memang tidak ada pemasok keuangan lainnya selain dari bekerja di rumah Abay. 

Tapi... seperti pada pria tampan dan kaya lainnya, Abay juga memiliki sisi buruk. Ia cukup nakal dan sering main wanita, playboy kalau kata orang-orang zaman sekarang.

Dan entah kenapa banyak sekali wanita yang mau saja dipermainkan oleh Abay. Mungkin karena Abay tampan dan kaya. 

Dalam setahun, Abay bisa menggonta-ganti wanita hingga 8 sampai 10 kali. Dan wanita nya juga wanita high class yang memiliki standar kecantikan tinggi.

Satu lagi.. aku dan Abay sering bertengkar satu sama lain. Bagaikan kucing dan anjing, seperti film Tom And Jerry.

Berkelahi adalah keseharian kami. Ada saja hal yang membuat kami harus bertengkar. Misalnya perbedaan pendapat atau lain-lainnya.

"Tiada hari tanpa bertengkar."

Tapi jauh dilubuk hati kami yang terdalam... kami saling menyanyangi dan melindungi. 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Charlotte Lee
menarik ceritanya.. boleh tau akun medsosnya gaa biar bisa aku follow?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status