Share

Hadir Majelis

Mereka sibuk dengan isi mangkuk dan isi kepala mereka masing-masing.

"Bas ...." lirih Sayyidah.

"Hmmm?" Menatap istrinya yang terlihat masih mengunyah.

"Ada apa?" sambungnya lagi.

"Kemaren Umma Aminah sempet bilang katanya gue, eh! Aku maksudnya ... di suruh hadir majelisnya beliau, entah di masjid, atau di manapun," ungkapnya, selama ini ia berusaha menyesuaikan panggilan aku-kamu jika berbincang dengan Abbas.

"Bagus itu, aku setuju! Nanti aku anterin kamu," ujarnya.

"Kok di anterin sih? Emangnya jauh?" tanyanya dengan penasaran.

"Mau dekat, mau jauh tetap diantar. Selagi aku bisa menjagamu karena kamu begitu mulia, Sayang," ungkapnya datar.

"Ish! Sayang ... sayang kepala lo peang?! Jangan panggil gitu?!" maki Sayyidah, tapi hatinya bersorak ria mendapat perhatian dan ungkapan kasih sayang dari Abbas. Ini bukan aku! Mana mungkin aku menyukai Abbas, hahaha, tertawa dalam hatinya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status