แชร์

Aneh

ผู้เขียน: DefaraFrans
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2021-06-23 13:35:57

"Darimana saja kalian berdua? Dicariin malah menghilang nggak tau kemana." 

Nicho menatap tajam mata kedua sahabatnya Iqbal dan Bastian yang saat ini sudah ada di depan matanya.

"Kita habis dari kantin dulu tadi, kita lapar tau, lagian kamu tadi ke kantin nggak membiarkan kita makan dulu, main tinggal-tinggal ajah," balas Iqbal.

"Tau nih, lagian pacar kamu itu mana? Bukannya kamu tadi sama pacar kamu ya?" tanya Bastian membuat Nicho membolakan matanya.

"Dia lagi ke Perpustakaan sama temannya, jadi aku sendirian di sini, mangkanya kalian aku suruh datang kesini biar aku nggak sendirian lagi."

Mendengar itu Iqbal menyenggol lengan Bastian dan membisikan sesuatu di telinganya. 

"Kamu dengar sendiri kan? Kalo nggak ada pacarnya ajah kita di lupain, tapi kalo nggak ada Oliv, kita di butuhkan, beda banget kan Nicho nggak kayak dulu?" tanya Iqbal dengan suara berbisik.

"Iya kenapa dia malah jadi begini sih, aku juga bingung dengan dia," balas Bastian.

"Apa kalian bisik-bisik?" tanya Nicho melihat dua sahabatnya sedang membicarakan sesuatu tanpa mengajaknya.

"Nggak ada apa-apa Nich, lagian kamu juga kenapa nggak nemenin Oliv ke perpustakaan sih? Biar kamu nggak sendirian gitu?" tanya Iqbal mengalihkan pembicaraan.

Nicho menggelengkan kepalanya. "Aku juga udah ngomong gitu sama Oliv, tapi kata dia nggak usah gitu, yaudah aku biarin dia pergi sama temannya."

"Siapa temannya?" tanya Bastian, seingatnya teman Oliv adalah gengnya Aurel, tapi beberapa hari lalu ia dengar bahwa persahabatan mereka pecah gara-gara Oliv mengkhianati mereka.

"Iya bukannya tadi Aurel ada di kamar mandi ya? Tadi ketemu aku, terus pacar kamu sama siapa?"

"Nggak tau, dia nggak nyebutin namanya, mungkin teman yang ada di kelas sebelah." Nicho hanya mengarang saja, sebenarnya ia sendiri juga tidak tau.

"Sudahlah nggak penting juga kita memikirkan temannya Oliv," balas Bastian.

Aurel dan kedua temannya sedang berjalan menuju ke kelas, tak di sangka perjalanan mereka harus berhenti karena ada Oliv yang menghalangi jalan mereka.

"Kasihan banget sih kalian masih pada jomblo, kalian lihat aku dong, aku ajah udah punya pacar, masa kalian nggak punya sih? Nggak laku ya?." 

Pertanyaan nggak ada otak sama sekali, Melly maju dan menghampiri Oliv yang sedang bersama Vanessa anak kelas IPS.

"Mending kita nggak punya pacar, daripada kamu, punya pacar tapi hasil merebut dari sahabat sendiri."

"Apa kamu bilang? Merebut dari sahabat sendiri? Jalan pikiran kalian itu yang salah memikirkan aku..."

Melly mengepalkan tangannya sangat kuat, hatinya sudah muak mendengar itu, "Buktinya apa kalo kita salah Ha? Udah jelas-jelas kamu yang merebut Nicho dari Aurel masih tidak mau ngaku."

Saat ini mereka sedang berada di koridor kelas, keributan tercipta di sana, melihat Oliv dari arah perpustakaan, sedangkan Aurel dan sahabatnya mau menuju ke kelas.

"Kenapa harus sekarang ketemu sama Oliv sih? Hari ini masih capek hati ini memikirkan masalah yang ada hari ini," gumam Aurel dalam hati.

"Aku sudah berapa kali mengatakan kalo aku sama sekali tidak merebut Nicho dari Aurel, Nicho sendiri yang datang sama aku, jadi apa yang aku bisa lakukan?" tanya Oliv.

"Halah, udah jelas-jelas kamu yang salah masih bisa-bisanya menyalahkan orang lain," balas Ella yang tak bisa diam lagi.

"Emang benar, tidak sepenuhnya ini salah dia, tapi salah aku juga yang sama mencintai dia jadi apa salahnya, kita sama-sama mencintai." Oliv sudah berhasil menyakiti hati Aurel lagi hari ini.

Aurel merasa muak dengan semua ini, "Sudah cukup Oliv, Jangan katakan itu lagi, aku muak mendengar semua ini."

Aurel bergegas pergi dari sana dan meninggalkan kedua sahabatnya akibat tidak kuat mendengarkan lebih lanjut cerita dari Oliv.

"Aurel..." Bahkan teriakan Ella dan Melly pun tidak bisa memberhentikan langkahnya.

"Awas ajah ya urusan kita belum selesai," Melly menunjuk tepat di wajah Oliv.

"Silahkan saja," balas Oliv begitu santainya menanggapi meraka semua yang sedang di landa oleh kemarahan.

"Dasar wanita nggak tau diri," setelah Ella mengatakan itu, ia langsung pergi dari sana dan mengejar Aurel yang sudah pergi dari sana.

"Terserah kalian mau ngomong apa, yang penting hubungan ku sama Nicho aman dan aku nggak akan membiarkan kalian bisa merebut Nicho dari aku," ujar Oliv dalam hati.

"Udahlah Ness, kita lanjutin ajah ke kelas yuk," ajak Oliv dan mereka pun langsung masuk kedalam kelas mereka masing-masing.

Aurel duduk di dalam kelas, tak peduli di dalam kelas saat ini ada banyak orang, rasa sakit hati dalam hati Aurel tidak bisa memendamnya lagi.

Aurel meletakan kepalanya di atas meja, tak di sadari sebuah butir bening keluar dari mata Aurel, terlalu sakit dalam hati Aurel sehingga tak bisa menahan rasa sakit hatinya.

"Aurel..." Panggil Melly yang baru saja masuk kedalam kelas dengan tatapan mata panik, sehingga semua orang yang ada di dalam kelas ikut merasakan kepanikan itu.

Melihat Melly berjalan menuju ke mejanya Aurel dengan tergesa-gesa membuat isi semua kelas menjadi bingung.

"Eh ada apaan tuh Nich?" tanya Iqbal menatap kearah Nicho dan juga Bastian.

"Nggak tau kenapa Aurel tiba-tiba nangis gitu ya?" tanya Bastian dan membuat mereka semua menggelengkan kepalanya.

"Gimana? Bagus kan apa yang udah aku lakukan sama Aurel?" Tiba-tiba ada seorang wanita yang bergabung dengan mereka, itu adalah Oliv.

Nicho bangkit dari duduknya dan menatap kearah Oliv, "Apa yang kamu lakukan Beib? Jadi kamu yang membuat Aurel seperti itu?" tanya Nicho melihat Aurel seperti menangis.

Oliv menganggukan kepalanya. "Iya kenapa? Bagus kan? Aku melakukan itu demi menyelamatkan hubungan kita beib," balas Oliv sedikit manja di pundak Nicho.

"Kamu nggak bisa gitu dong beib, memangnya apa yang dilakukan sama Aurel sampai-sampai kamu melakukan itu?" tanya Nicho membuat Oliv menatap serius mata Nicho.

Sedangkan Iqbal dan Bastian hanya bisa memandangi mereka saja. 

"Iya karena itu si Melly tadi bilang, kalo mereka berusaha memecahkan hubungan kita Beib, jadi kamu harus percaya sama aku ya? Kalo mereka ngomong apa-apa masalah aku, kamu tolong jangan percaya sama mereka ya?" Pertanyaan itu hanya di balas anggukan kepala oleh Nicho.

"Iya Beib, baut kamu dan buat hubungan kita, aku pasti akan menjaganya."

Iqbal yang mendengar itu menatap kearah Bastian. 

"Kamu percaya dengan yang dikatakan sama Oliv? Mana mungkin Aurel sama teman-temannya merebut Nicho dari dia? Mereka kan anak baik," ujar Iqbal berbisik.

Bastian menggelengkan kepalanya, "Kenapa aku merasa kayak ada yang aneh ya sama sikap Oliv saat ini?" tanya Bastian.

"Maka dari itu, aku juga merasa kayak gitu."

"Kita harus cari tau apa penyebabnya," Iqbal mengaggukan kepalanya setuju dengan yang dikatakan sama Iqbal.

Bersambung...

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Cinta Datang Terlambat   Kebohongan Pertama

    "Pah.." panggil Nicho mengejar papahnya yang baru saja masuk kedalam ruang meja makan.Nicho hanya mengerutkan keningnya saja melihat tingkah papahnya yang meninggalkan dirinya dan Oliv yang masih berada di ruang tamu.Seingat Nicho jika ada tamu, seharusnya papahnya menyambutnya dan memperlakukan tamu itu dengan istimewa, tetapi kenapa sekarang papahnya malah berubah total seperti ini?"Nicho? Kamu ngapain ada di sini? Bukannya kamu di luar masih ada pacar kamu itu?" tanya papah Surya.Nicho mengaggukan kepalanya. "Iya maka dari itu aku datang ke sini, papah ngapain malah di sini sih? Bukannya di depan sama Oliv dan Nicho?" tanya Nicho.Papah Surya menggelengkan kepalanya. "Ya papah harus ngapain kalo di luar? Kan itu pacar kamu, kan yang terpenting ada kamu kan? Lagian pacar kamu ke sini mau ketemu kamu bukannya sama papah," balas papah Surya."Iya pah... Tapi setidaknya papah temui Oliv sebentar, ngobrol apa kek gitu, nggak punya hati sed

  • Cinta Datang Terlambat   Tidak Suka Dengan Oliv

    Aurel berjalan menuju ke kelasnya, sebentar lagi jam pelajaran akan segera di mulai, sedangkan dirinya masih belum masuk ke dalam kelas.Ini akibat dirinya terlaku banyak makan sambal tadi pagi waktu sarapan, sehingga membuat perut Aurel menjadi mules setiap kali ia ingin masuk ke dalam kelas."Rel? Tumben kamu baru datang?" tanya Melly melihat Aurel seperti sedang tidak baik-baik saja."Iya ini... Perut aku mules banget Mel," balas Aurel masih memegangi perutnya yang masih merasa mules."Kamu kenapa? Habis makan apa tadi?" tanya Ella begitu khawatir."Nggak tau nih, mungkin gara-gara aku kebanyakan makan sambel deh kayaknya tadi pagi," balas Jessy."Iya mungkin gara-gara itu perut kamu jadi sakit Rel, udahlah duduk ajah dulu sini," Melly membantu Aurel duduk di tempatnya.Tak membutuhkan waktu lama, guru pun datang, saatnya pelajaran Bu Siska dia adalah guru PPKN.Jam pertama diisi oleh Bu Siska jadi otomatis Bu Siska juga yan

  • Cinta Datang Terlambat   Kekecewaan Papah Surya

    Mata Nicho yang tadinya susah untuk dibuka, kini ia bisa membuka matanya secara perlahan.Pertama-tama yang dirasakan oleh Nicho adalah aura dingin dan aroma khas seperti kamarnya.Di saat Nicho secara perlahan membuka sedikit lebar matanya, ia melihat atap ruangan itu seperti di kamarnya."Aku dimana?."Nicho masih belum bisa melihat jelas dimana dirinya saat ini berada, kepalanya sangat pusing, bahkan matanya saja masih belum bisa melihat dengan sempurna.Nicho mendengar seperti ada suara langkah kaki yang mendekat kearahnya.Nicho masih melihat ke arah orang itu, tetapi ia tak bisa melihat jelas siapa dia, yang jelas orang itu berjalan semakin dekat."Siapa kamu?" tanya Nicho dengan mata yang masih setengah sadar.Sehingga akhirnya kejadian yang tak pernah di duga oleh Nicho kini terjadi.Plak!Plak!Dua tamparan panas mengenai pipi Nicho, Nicho masih belum bisa melihat orang itu."Siapa kamu?" te

  • Cinta Datang Terlambat   Club'Malam

    "Hallo Ram? Nanti malam kita ke club ya? Kita seneng-seneng di sana."Nicho sedang asik menelpon Rama, "Oh.. oke, sejak kapan kamu main ke club lagi? Bukannya bokap kamu nggak ngasih ijin ya?" tanya Rama."Halah Udahlah ngapain juga kau ngurusin dia, kepala aku hampir mau pecah tau ngelihat dia ngomel Mulu di rumah."Rama hanya terkekeh keras mendengar itu, Nicho hanya mengerutkan keningnya."Ada apa kamu? Kenapa malah tertawa?" tanya Nicho heran."Nggak papa lah bro, jadi gimana jadi nggak?" tanya Rama memastikan."Eh.. jadi dong," balas Nicho."Bagus... Bagus..." Rama sangat senang jika Nicho kembali ikut bersamanya, mereka nanti malam akan bersenang-senang bersama teman-teman mereka yang lain."Oh iya ngomong-ngomong kamu bawa siapa nanti ke club? Bawa cewek kan?" tanya Rama.Nicho menggaruk keningnya. "Heum... Enggak deh, gue kasihan sama cewek aku, dia anak baik-baik, kalo sampai aku bawa ke sana bisa-bisa habis pac

  • Cinta Datang Terlambat   Ada Yang Aneh

    Aurel melihat Nicho yang masih saja membernarkan lukxian yang sudah mereka gambar bersama-sama tadi.Iya benar, tadi mereka melukis bersama-sama jika tidak begitu maka Ella bisa-bisa marah."Eh Nich... Ini kurang rapi nih," Ella menunjuk bagian yang masih belum rapi.Nicho pun menghela nafasnya panjang, "Iya-iya sabar dikit kenapa sih."Ella membolakan matanya, "Di kasih tau malah kayak gitu," ujar Ella yang sedari tadi merasa begitu kesal."Udah diem lah, kamu nggak tau apa aku lagi melukis nih, mau dirapiin salah, nggak dirapiin juga salah, mau kamu apaan sih La?" tanya Nicho."Eh sudah-sudah, ngapain jadi ribut kayak gini sih?" tanya Aurel memberhentikan aksi mereka yang sejak tadi hanya ribut saja.Ella membolakan matanya. "Untung kamu temen aku, kalo enggak, udah kelar hidupmu," ujar Ella sedikit mengancam."Nggak takut.""Udah lah... Jangan ribut nih, nanti malah nggak selesai-selesai," Kevin pun akhirnya angkat bi

  • Cinta Datang Terlambat   Nicho Ke Rumah Aurel

    "Beib... Aku anterin pulang dong," Oliv mengelus pundak Nicho dengan penuh kelembutan tetapi ada maunya juga."Eh Beib? Kok kamu mau pulang sih? Bukannya kamu masih mau di sini ya? Kan kamu ada tugas kelompok dari Bu Maria, kamu lupa ya?" tanya Nicho membuat Oliv menggelengkan kepalanya."Ish... Jangan kenceng-kenceng ngomongnya, nanti kalo si Melly denger gimana?" tanya Oliv.Oliv tidak mau jika sampai Melly mendengarkannya, karena Oliv sendiri malas sekali harus kerja kelompok di sini bersama Melly juga."Emangnya kenapa beib? Aku nggak salah kan ngomong kayak gini? Emang kamu ada kerja kelompok hari ini di sekolah."Oliv mengaggukan kepalanya. "Iya Beib, tapi aku nggak mau, aku mau ikut sama kamu ajah boleh kan?" tanya Oliv dengan tatapan memohon.Sehingga Nicho sendiri pun tak bisa menolak itu. "Yaudah iya ayo, kamu pulang sama aku."Oliv dengan perasaan girangnya langsung menggandeng tangan sang kekasih itu dan berjalan menelusur

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status