Cinta Diamnya Sang CEO

Cinta Diamnya Sang CEO

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-20
Oleh:  Lavender Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
108Bab
502Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Amira Ameena kembali dihadapkan pada situasi rumit yang selalu dihindarinya. Mamanya selalu bertindak di luar akal jika itu menyangkut tentang dirinya dan pernikahan. Beruntungnya kali ini dipertemukan dengan teman masa SMAnya yang mana telah terjadi perjodohan sejak mereka masih balita. Justin Brotolaras tidak menyangka akan melihat Amira Ameena setelah sekian tahun berlalu. Teman SMAnya itu perempuan yang sejak dulu selalu menghindari Justin entah karena apa. Sekarang, Justin harus memilih untuk bersama dengan Amira atau mamanya akan terus menerornya seumur hidupnya. Sebenarnya, Justin menyimpan rasa kepada Amira entah sejak kapan. Dan itu baru Justin rasakan setelah Amira menghindarinya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

1

“Mereka itu cocok, ‘kan?” ucap teman Mamanya yang Justin ingat namanya Kanina. Wanita paruh baya dengan kemeja santainya namun terlihat elegan itu tersenyum ke arah Justin yang mendapat balasan segaris dari bibir Justin. “Siapa dulu yang mengusulkan ide ini lebih dulu? Aku dan Juan hanya berpikir jika ini candaan semata.”

Justin memotong dengan malas steaknya lalu memasukkan ke dalam mulutnya. Kunyahannya lambat namun cukup memberi kesan jika pria 30 tahunan itu ingin cepat-cepat hengkang dari pertemuan membosankan ini. Sudah berapa kali dalam satu bulan Mamanya membawanya ke dalam obrolan bisnis? Justin tidak sempat menghitungnya karena terlalu sering.

Tami, Mama Justin membalas dengan senyum merekah di bibirnya yang berpoles lipstik merah lembut. “Andre yang pertama kali berpikir begitu. Aku juga sepemikiran denganmu. Kupikir, semuanya tidak perlu kita atur toh pada akhirnya nanti mereka akan bertemu dan berkenalan. Ah, aku merasa tertekan membesarkan Justin yang dingin dan tidak pedulian. Aku harap Amira tidak terlalu sakit hati dengan sikap Justin.”

Yang namanya disebut dan merasa terpanggil hanya diam saja. Melakukan aktivitas yang sama seperti yang Justin lakukan, wanita berusia 29 tahun dengan dress hitamnya itu meneguk winenya. Makan malam kali ini tidak jauh berbeda dengan makan malam sebelumnya. Hanya berganti orangnya saja. Nasib Amira Meena bisa dikatakan sama persis dengan Justin. Bedanya hanyalah Amira mempunyai pikiran ekstrem bahwa menikah adalah bencana.

Kanina memandangi Amira lalu beralih pada Justin yang berekspresi datar. “Aku tidak menyangka jika mereka sudah tumbuh menjadi sesukses sekarang. Amira dalam pandanganku masih bocah berusia lima tahun yang hobi merengek meminta mainan milik Kakaknya.”

Tami tertawa. Meletakkan pisau dan garpunya lalu melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Kanina. “Kamu benar, Nina. Kita semakin tua dan mereka semakin bertumbuh. Rasanya aku ingin mengembalikan mereka ke masa di mana suara rengekannya memekakkan telinga.”

Bak badut yang sedang ditanggap, Justin dan Amira hanya menjadi pendengar. Kedua Mama mereka bercengkerama dengan asiknya tanpa memusingkan perasaan Justin dan Amira atau sekadar bertanya, apakah kalian mau melanjutkan perjodohan ini? Basa-basi nampaknya tidak berlaku di sini.

“Aku ingin mencari udara segar,” pamit Amira yang langsung hengkang setelah memundurkan kursinya. Berjalan menjauh dari meja di mana makan malam bisnis itu berlangsung.

“Aku juga.”

Bariton berat itu masuk ke dalam rungu Amira dengan langkah kaki membuntuti dirinya di belakang. Senyum menyeringai di bibir Amira terlukis tanpa sadar dan tepat saat keluar dari pintu restoran itu, langkah Amira terhenti begitu juga dengan milik Justin. Dengan santai, Amira layangkan pandangannya ke suasana luar restoran yang sunyi. Lampu-lampu taman berpendar menambah nuansa sejarah meski langit malam telah membungkus. Amira balikkan tubuhnya dan menatapi Justin dengan saksama.

“Jangan melakukan apa pun!” perintah Amira dengan suara rendah. Mata sayunya menatap Justin penuh selidik. “Ini hidupmu dan kamu bisa memulai segalanya dengan pilihanmu sendiri. Aku heran, apa kamu selalu menjadi seperti ini?”

“Seperti ini yang bagaimana menurutmu?” tanya Justin dengan wajah kebingungan. Pasalnya, Amira menyatakan tentang dirinya tanpa memberi penjabaran yang mudah dipahami. “Apa kita saling mengenal sebelumnya?”

Oh, itu cukup menohok. Amira mendecakkan lidahnya tidak peduli jika sikapnya terkesan tidak sopan. Amira memalingkan wajahnya dari tatapan Justin yang dingin lalu mengedikkan bahunya tidak peduli. Jikapun pernah saling mengenal, Amira tidak ingin memberi penjelasan untuk ingatan Justin mengorek masa lalu.

“Aku rasa itu tidak penting. Aku hanya berkata asal dan sebaiknya kamu bisa bertindak lebih tegas sebagai seorang pria,” balas Amira tak kalah pedasnya.

Mata Justin melotot tak terima mendengar balasan Amira yang cukup menggelitik harga dirinya. Bibir wanita itu seksi namun mengandung racun yang cukup mematikan. Ah, atau mungkin itu alasan hingga detik ini masih betah menjomblo? Mana ada pria yang mau dengan wanita bermulut racun sepertinya.

Justin berdecih dengan memalingkan wajahnya. Tidak peduli soal Amira yang tersinggung dan sakit hati dengan tingkahnya.

“Apa kamu selalu bertingkah arogan seperti ini? Kamu lupa jika kamu wanita?” hardik Justin. “Katanya, wanita itu rawan. Perilaku mereka selalu dilirik oleh masyarakat untuk kemudian dijadikan bahan obrolan. Kamu tidak takut dengan penilaian buruk seperti itu?”

Amira menoleh. Menatapi Justin dari atas hingga bawah lalu kembali merajut mata dengan milik pria itu. Ada pemikiran lain yang Amira sematkan untuk Justin setelah mendengar pria itu berkata panjang lebar.

“Apa kamu selalu bersikap sehangat ini kepada para wanita?” Mata Amira berkedip lucu. “Kamu tidak sadar, ya, jika kita baru saja bertemu. Ini adalah pertama kalinya kita bertemu dan kamu sudah sangat peduli padaku. Kenapa aku merasa itu aneh, ya? Begini, lebih jelasnya adalah sorot mata kamu saat di dalam beberapa menit yang lalu dengan yang sekarang terlihat berbeda. Apa kamu memang selalu bersikap seperti itu di hadapan Mamamu dan sehangat ini di depan orang baru? Kamu punya masalah dengan itu?”

Justin tertegun. Kepalanya pasti terbentur sesuatu sehingga meracau tidak karuan seperti itu. Kenapa Amira? Bayangkan! Wanita yang baru pertama kali Justin temui dan rasa pedulinya muncul secara tiba-tiba. Justin gila! Justin Brotolaras bukan pria bertipe seperti itu bahkan kepada Seina saja tidak demikian.

“Kamu pasti kesepian,” ejek Amira yang mendudukkan tubuhnya di kursi tak jauh dari Justin berdiri. “Kamu keluar dari zona yang telah lama kamu beri sekat tanpa bisa mengendalikan.”

“Apa maksudmu!?” Justin bertanya dengan tegas. Desisan di akhir kalimat cukup membuat Amira mengangkat kepalanya penuh keheranan. “Kamu memberiku penilaian seolah-olah kamu yang paling mengenal aku. Kamu pikir itu hebat?”

“Bagaimanapun, aku memang hebat dalam beberapa hal. Jangan heran jika aku menarik kesimpulan sedangkal sungai. Kamu pantas aku nilai demikian karena bahasa tubuhmu mengatakan yang seperti itu. Akui saja jika kamu memang kesepian. Katakan saja jika kamu mencintai wanita lain dan tidak bisa menyatakan perasaan terpendammu. Sebagai pria, seharusnya kamu gantle untuk mengambil tindakan. Bukan malah menuruti maunya Mamamu.”

Wah, Justin tidak pernah menyangka akan mendapat perlakuan seperti ini dari Amira. Wanita arogan itu baru saja menunjukkan taringnya yang menyatakan jika kualitas hidupnya jauh lebih tinggi daripada milik Justin. Sejenak Justin terdiam dan berdiri di tempatnya denga nisi kepala yang berkecamuk. Harga diri Justin amblas ke dasar bumi karena Amira menilainya begitu rendah.

“Aku hanya mencoba menyenangkan mereka. Bukankah kamu juga begitu?” Amira mengangguki pertanyaan Justin. “Jika tidak, mana mungkin kamu hadir di sini,” kekeh Justin. “Lalu kamu, apa tujuanmu dengan semua ini?”

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
108 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status