Share

Cinta Dua Jiwa
Cinta Dua Jiwa
Penulis: Titik Balik Author

Chapter 1

"Ini untukmu," ujar Xiao Feng memberi.

Pemuda keren dengan jas putih kebesaran seorang dokter, namanya adalah Xiao Feng.

"Apa ini?" balas Sese ragu.

"Kopi dingin kesukaanmu," ujar Xiao Feng kembali.

"Terima kasih." Sese menerimanya. Segelas kopi dingin yang menjadi kesukaannya di saat tengah hari bolong.

Mendinginkan pikiran yang penuh beban dengan rumitnya kehidupan, memang enak dengan secangkir kopi dingin. Xiao Feng sangat mengerti adiknya.

"Sepertinya hari ini perasaanmu sedang tidak baik," ujar Xiao Feng duduk menemani Sese.

Meneguk kopinya, seraya memandang hamparan hijau rumah sakit. Sese menjawab, "Ya. Aku merasa lelah dengan kesibukan yang membosankan ini."

"Mengapa tidak pergi liburan saja," usul Xiao Feng ringan.

Sese memandang kakak laki-lakinya itu. Memang terbesit dalam benaknya untuk pergi liburan seorang diri, tetapi itu tidak mungkin.

"Aku tidak bisa pergi. Walaupun aku menginginkannya, tetap saja aku tidak akan bisa pergi."

Sese kembali melihat hamparan hijau yang setiap hari dilihatnya itu. Gelas kopi yang semula berisi penuh kini tersisa sedikit. Sese sungguh menikmati minumannya itu.

"Mengapa tidak? Bukankah mudah bagimu untuk pergi berlibur?"

Enteng saja Xiao Feng berkata. Namun, kenyataannya tidak semudah itu bagi Sese untuk meninggalkan negara ini.

Sese bukan lagi gadis belia yang masih suka berfoya-foya seperti dulu. Sese sekarang sudah menjadi presdir besar dari perusahaan Game Xiao Group.

Itu disadari sangat betul oleh Sese. Termasuk rumah sakit di mana Xiao Feng bekerja ada di bawah kendali Sese pula.

Sese merenung. Ada hal yang sangat dirinya rindukan.

"Aku ingin kembali ke masa lalu. Aku ingin keluarga kita hidup seperti dahulu," ujarnya lesu.

Wajah cantik itu seketika menjadi murung dan tertekan layaknya tumpukan buku yang ada di atas rank.

"Sebenarnya kakak juga merindukan hari-hari yang kita lalu dulu."

Sehati dengan Sese, Xiao Feng pula ikut merasakan hal sama dengan adiknya itu.

"Sebelumnya kakak merasa tetap bahagia, walau keluarga kita hidup miskin. Makan mie instan satu mangkuk untuk berempat, bagi kakak itu sudah sangat indah," lanjutnya berkhayal.

"Tapi, mengapa saat kita menjadi kaya kakak merindukan keluarga kita yang dulu," tutup Xiao Feng menambahkan.

"Kakak benar. Jika saja bisa mengulang waktu. Aku ingin bisa hidup seperti dahulu lagi." Sese menyatakan kerinduannya akan masa lalu, yang mungkin tidak bisa diulang kembali.

"Atau, lebih bagusnya aku ingin bertukar posisi dengan seorang gadis miskin. Dengan begitu dia bisa hidup sebagai aku dan diriku tentunya hidup dalam keluarganya yang susah itu," ujar Sese penuh harapan.

Mudah dikatakan, tetapi belum tentu bisa dilakukan.

Sese beranjak dari kursinya. Dia berjalan dua sampai tiga langkah, seraya memandang langit biru yang luas itu.

"Ngaco kamu," tindas Xiao Feng.

Dahi adiknya ditekan sampai kepala Sese terantuk ke belakang.

"Sakit kakak," kesalnya menyatakan ketidaksukaannya terhadap tindakan Xiao Feng.

"Lagi pula kamu yang bukan-bukan saja."

"Memangnya ada di luaran sana ada seseorang yang akan mau bertukar tempat dengan orang sepertimu?" ejek dia pada Sese.

"Tentu ada. Jika tidak ada maka harus ada," kekeh Sese yakin. Keras kepalanya tidak akan pernah hilang. Berdebat dengan Sese hanya akan menimbulkan kesalahan saja.

"Mimpi kamu," sentil Xiao Feng kembali.

"Ah, kakak ini. Sakit tahu. Apa kakak mengira itu tidak sakit?" gerutu Sese.

Keningnya memerah akibat terkena sentilan dari Xiao Feng. Pemuda 30 tahun tersebut sangat senang menggoda Sese.

"Kakak! Kapan kakak bisa satu pemikiran denganku? Selama ini kakak ini tidak pernah mendukungku. Aku kesal," ngambek Sese, sebagai jurus mautnya pada Xiao Feng.

Sese membuang wajahnya dan menyunggingkan bibirnya yang lebar itu.

"Kau ini," gemasnya sembari mengacak-acak rambut Sese.

"Sudah cukup. Kau membuat rambut indahku rusak," gerutu Sese tidak suka.

Sese kesal jika kakaknya menggoda, tetapi Xiao Feng semakin gemas pada adik kecilnya itu.

Mereka berdua adalah kakak beradik, yang usianya tidak terpaut jauh. Hanya selisih 3 tahun saja.

Keduanya adalah anak dari pengusaha besar Xiao Qing, pemilik perusahaan game terbesar di negara ini.

"Percuma aku curhat pada kakak, toh kakaknya juga tidak bisa memberi solusinya," ungkap Sese begitu kesal. Kecewa tentu saja. Tidak usah ditanya.

Setiap hari meminta saran, namun jawabannya selalu sama. "Percuma" pada akhirnya Sese hanya bisa diam saja.

"Ya, pergi saja sana! Sebaiknya kau pergi saja sana!"

Kakaknya malah suka jika Sese pergi. Walau ini terdengar serius, kenyataannya ini hanyalah candaan di antara kakak beradik.

Sese pergi. Meskipun demikian dia menyempatkan untuk mencium kakaknya terlebih dahulu.

Kecupan manis mendarat hangat di pipi Xiao Feng. Senyuman merekah membalas indah untuk Sese.

"Sampai jumpa, kak." Sese melambaikan tangan lalu pergi dengan perasaan bahagia.

"Hati-hati di jalan," pesan Xiao Feng demikian.

Sese telah pergi, maka Xiao Feng pula harus kembali pada pekerjaannya sebagai dokter bedah umum.

Xiao Feng baru 6 bulan bekerja di rumah sakit ini. Rumah sakit milik keluarganya sendiri.

Ya, bahkan pengelolah rumah sakit yang terbesar di negara tersebut adalah Sese. Yang tidak lain dan bukan adalah adik kandung dari Xiao Feng itu sendiri.

Meskipun demikian, Xiao Feng tidak pernah mengungkapkan identitas aslinya itu.

Para dokter dan staf lainnya mengira, Xiao Feng menjalin hubungan spesial dengan Sese.

Sesungguhnya mereka tidak tahu, bahwa Xiao Feng adalah anak bungsu dari bos besar mereka yaitu, Xiao Qing.

****

Di jalan raya yang padat merayap. Hari ini jalan utama menuju perusahaan Xiao Group sedikit terhambat karena terjadi kecelakaan di depan sana.

"Ada apa ini? Mengapa jalannya macet? Sepertinya ada kecelakaan di depan" ujar Sese bertanya-tanya. Dia menduga jika ada kecelakaan karena banyaknya polisi yang menjaga di depan.

Sese yang ingin menuju kantornya pun harus terjebak kemacetan tersebut. Ada antrian panjang di jalan ini, membuat semua kendaraan berjalan merayap.

"Aku harus mencari jalan lain menuju kantor," pikir Sese melihat sekitar.

Bola matanya menjelajah area terdekat untuk menemukan jalan yang bisa menyelamatkan harinya.

"Hari ini aku ada pertemuan dengan perusahaan lain. Jadi aku harus cepat," tuntasnya ketika melihat ponselnya yang terus saja berdering.

Tertulis jelas sekretarisnya yang terus menghubunginya.

Sese mencari cara untuk terbebas dari kemacetan ini.

"Sepertinya jalan itu kosong." Sese melihat ada jalan lain yang tidak macet.

Dia memilih jalur itu untuk terbebas dari kemacetan yang membuat kepala menjadi pusing.

Sese mengambil jalur kanan yang memang sepi. Dia memacu laju mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Dia melewati mobil-mobil yang memang ada di depannya. Tidak ada hambatan hingga detik ini.

Persimpangan tiga sudah di depan mata. Tandanya hanya tinggal melewati persimpangan tersebut perusahaannya sudah dekat.

Sese menambah kecepatannya hampir menembus 120 km/jam. Sebentar lagi akan ada lampu merah. Saat ini masih hijau, hanya tinggal beberapa detik akan berganti.

Tidak mau menunggu, Sese terus menambah kecepatannya sampai menembus 140 km/jam.

Meong.

Entah darimana, tiba-tiba seekor kucing hitam menyebrang jalan tepat di depan sana.

Sese yang sudah sangat cepat itu berusaha menurunkan kecepatannya dengan segera. Tentu dia tidak ingin menabrak kucing hitam, karena itu akan membawa kesialan baginya.

Bersamaan dengan itu, seorang gadis ikut pula menyebrang. Niat gadis itu adalah menolong kucing hitam tersebut, namun dia tidak sempat untuk melakukan hal tersebut.

Bruk!

Terjadi kecelakaan di sana. Sese tidak sengaja menabrak gadis tersebut, sementara kucing hitamnya malah pergi meninggalkan lokasi kejadian tanpa adanya luka.

Mobil Sese menabrak lampu penerangan jalan. Bagian depan mobilnya mengeluarkan asap tebal.

Sedangkan Sese tidak sadarkan diri saat itu juga. Sementara gadis yang tadi Sese tabrak belum diketahui bagaimana nasibnya.

Terlihat dari kondisinya dia sudah sangat kritis dengan banyaknya darah yang sudah keluar dari tubuhnya.

Sudah terjadi kecelakaan di jalan X menuju perusahaan Xiao Group yang melibatkan seorang gadis muda bernama Sese, menabrak seorang pejalan kaki yang tanpa sengaja ingin menyebrang di sana.

Lalu, bagaimana kondisi selengkapnya?

PENASARAN?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status