Share

Bab 45

Author: Yovana
Vanesa mengalihkan pandangannya terlebih dulu. Dia menatap wanita penjual itu sambil berkata, "Kamu salah paham, dia bukan suamiku."

"Eh?" Wanita penjual itu sontak tertegun. Setelah sekian tahun menjadi seorang penjual yang profesional, baru kali ini dia gagal. Lama sekali dia tertegun hingga akhirnya berkata, "Oh, begitu, ya ...."

Vanesa tidak terlalu ambil pusing. Dia mengambil sekotak iga yang berkualitas tinggi dari rak makanan segar, lalu berbalik badan dan berjalan menuju area buah dan sayur.

Steven hanya menatap sosok Vanesa dengan dingin.

Saat mereka kembali ke Mansion Resta, waktu sudah menunjukkan pukul 12:00.

Vanesa langsung pergi ke dapur untuk memasak.

Regan sedang bermain-main dengan mainan barunya di ruang tamu.

Tepat saat Vanesa mengenakan celemeknya, pintu kaca dapur terbuka.

Vanesa refleks menoleh dan melihat Steven berjalan masuk.

"Kenapa?"

Steven melirik bahan-bahan di meja dapur dan bertanya dengan tenang, "Butuh bantuan?"

"Nggak usah." Vanesa kembali menoleh da
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sriyati Sri
nggk suka banget dg dikap Regan, dia msh kecil tp sifstnya sllu memaksa dan hrs di turuti.menjengkelkan itu sptnya ajaran Hanna
goodnovel comment avatar
Chairul Sulistiya Rahayu
bagus saya suka
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 607

    Kamar tipe suite presiden tempat Davina menginap berada di lantai atas hotel dan menawarkan privasi yang sangat tinggi.Vanesa mengetuk pintu dan tidak lama kemudian pintunya terbuka.Di dalam pintu, Davina mengenakan gaun krem. Wajahnya tampak mulus, tetapi bibirnya sedikit pucat."Kak Vanesa, terima kasih telah datang menjengukku," kata Davina dengan isak tangis.Sebagai seorang wanita, Vanesa dapat melihat bahwa kondisi Davina saat ini sebenarnya tidak baik.Dia melangkah masuk ke dalam kamar dan Davina menutup pintu di belakangnya."Kak Vanesa mau minum apa? Ada kopi, teh, atau jus ....""Davina, aku di sini bukan untuk bernostalgia dan mengobrol." Vanesa menyela Davina dan menatapnya, lalu berkata, "Katakan saja apa pun yang ingin kamu katakan."Davina menatap Vanesa dengan mata berkaca-kaca."Kak Vanesa, apakah kamu kecewa padaku?""Nggak ada gunanya menanyakan itu sekarang." Vanesa menatap Davina. "Davina, kamulah yang paling tahu seberapa besar usaha dan kerja kerasmu untuk men

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 606

    Vanesa ingin memberikan kesempatan kepada pendatang baru dari Grup Angelic untuk menunjukkan wajah mereka lebih sering selama seminggu ini.Jerry tidak muncul lagi sejak hari itu.Vanesa berpikir bahwa karena Davina sedang hamil, Davina pasti akan tinggal di Negara Nasar untuk sementara waktu.…Pertengahan bulan Februari. Hujan sudah berhenti turun di Kota Amari.Namun, cuacanya masih sangat dingin.Setelah bekerja hari itu, Vanesa menerima pesan teks dari Davina.Davina menulis: [Kak Vanesa, aku sudah pulang. Aku ingin bertemu denganmu.]Vanesa sedikit terkejut.Mengapa Davina kembali saat hamil?Vanesa pun menjawab: [Kalau kamu ingin membahas pemutusan kontrak, langsung hubungi Sabdi saja.]Davina membalas: [Aku kembali ke Kota Hasta untuk menghadiri pemakaman ibuku. Aku akan kembali ke Negara Nasar besok. Aku mungkin nggak akan pernah kembali lagi. Sebelum aku pergi, aku ingin bertemu kamu lagi.]Pemakaman ibunya Davina?Vanesa tahu situasi keluarganya Davina secara garis besar.Da

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 605

    Vanesa sontak tertegun begitu membaca pesan itu.Davina sedang mengandung anak Jerry!Terdengar ketukan di pintu kantor.Vanesa mengangkat kepalanya dan melihat ke arah pintu. "Masuk."Cici membuka pintu dan berkata, "Bu Vanesa, Pak Jerry ada di sini. Katanya ada hal penting yang ingin dibicarakan."Jerry.Vanesa mengernyit.Setelah beberapa saat, Vanesa berkata, "Persilakan dia masuk.""Oke."Cici berbalik dan pergi ke ruang resepsi untuk menyambut Jerry.Tidak lama kemudian, Cici mengantar Jerry masuk.Vanesa menatap Cici dan berkata, "Tolong siapkan minuman.""Oke." Cici mengangguk, berbalik dan berjalan keluar kantor.Vanesa meminta Jerry untuk duduk di sofa.Cici masuk sambil membawa teh dan makanan ringan, lalu meletakkannya dan berbalik berjalan keluar kantor sambil menutup pintu di belakangnya.Jerry menatap Vanesa dengan sorot lembut. "Vanesa, aku sudah membaca berita tentang Davina di media sosial."Jika Jerry bersedia mengaku, untuk apa pula Vanesa tetap segan?"Davina bukan

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 604

    "Di sebuah rumah pribadi yang dilengkapi peralatan medis dan sistem asuransi independen. Hanya orang-orang sangat penting di Negara Nasar yang mampu membeli rumah seperti itu."Vanesa mengernyit.Jangan-jangan berita itu memang benar?"Apa kamu perlu aku masuk dan membantu kamu memeriksanya?"Vanesa berpikir sejenak dan berkata, "Aku ingin bertemu dengannya secara langsung."Vanesa masih tidak percaya bahwa Davina akan melakukan sesuatu seperti melahirkan secara diam-diam!"Boleh saja kalau kamu ingin menemuinya, tapi kusarankan kamu jangan datang sendiri.""Aku punya pengawal.""Berapa?""Satu," jawab Vanesa."Itu nggak cukup," kata Risa. "Ada belasan pengawal pribadi di rumah itu dan pengawasan senjata di Negara Nasar nggak seketat negara kita. Kalau kamu memaksa masuk, kemungkinan besar kamu bakal ditembak!"Vanesa terdiam."Bagaimana kalau begini? Kamu bayar komisi dan aku akan membantu menemukan Davina, menyuruhnya menghubungimu dan memberimu penjelasan."Sepertinya, hanya ini sat

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 603

    Ketika Vanesa kembali ke kamar rawat, Bella telah tertidur lagi.Argo melihatnya kembali dan segera berdiri. "Bu Vanesa."Vanesa menjawab dengan tenang, "Terima kasih, Argo.""Bu Vanesa nggak usah sungkan. Bella sangat imut. Merupakan suatu kehormatan bagiku dia bersedia memercayai dan dekat denganku," kata Argo sambil sedikit menundukkan kepalanya.Vanesa berkata, "Iya, meskipun Bella periang, kamu adalah pria asing pertama yang dia percayai dan bisa dekat dengannya padahal baru beberapa kali bertemu."Seberkas cahaya gembira pun terpancar dalam pandangan Argo yang terlihat di tepi topinya.Argo pikir telah menyembunyikannya dengan sangat baik, tetapi dia tidak tahu bahwa Vanesa telah melihat reaksinya dengan jelas.…Bella dirawat di rumah sakit selama lima hari dan Vanesa selalu menemaninya.Argo juga setia menemani mereka.Pada hari keenam, Bella pulih dan dipulangkan dari rumah sakit.Vanesa mengantar Bella kembali ke Bumantara. Dia memercayakan putrinya kepada Bibi Zaina dan Bibi

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 602

    "Paman Argo nggak berani, ya ...."Argo tersenyum. "Iya, Paman nggak sepemberani Bella.""Paman Argo sudah besar, tapi kalah dari anak kecil. Malu ah!"Argo langsung mengiakan tanpa keberatan, "Iya, Paman memang bikin malu. Bella tetap yang terbaik.""Iya! Ayahku juga bilang kalau aku adalah putri kecil terbaik!"Argo mengerutkan bibirnya.Setelah beberapa saat, dia berkata, "Kamu manis sekali, ayahmu pasti sangat menyayangimu.""Tentu saja!" kata Bella dengan bangga. "Ayahku sangat tinggi dan tampan! Jauh lebih tampan daripada ayahnya Karin. Tapi, ayahku terlalu sibuk. Dia nggak punya waktu untuk mengantarku ke TK. Anak-anak di TK bahkan nggak punya kesempatan untuk tahu kalau ayahku sangat tampan!"Masalah ini bisa dibilang adalah sebuah ganjalan dalam hati Bella.Ketika Bella teringat bahwa dia sudah lama tidak menghubungi ayahnya, dia pun merasa sedikit sedih."Paman Argo, aku sangat merindukan ayahku!"Sebersit rasa sakit muncul dalam pandangan Argo.Jakunnya sedikit bergerak dan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status