Share

52. Sebuah Pengakuan

Miona dan Siska terduduk lesu di lokasi shooting. Shooting ditunda akibat Bintang tidak ada di sana. Di ruangan yang lain, terdengar suara Mahendra marah-marah pada crew. Miona heran, padahal Bintang yang salah, malah crew yang dimarahinya.

“Apa kita pulang aja?” tanya Miona pada Siska.

“Jangan dulu. Lo nggak liat Pak Mahendra marah-marah begitu? Nanti lo juga kena kalo ikutan kabur kayak Bintang,” ucap Siska.

“Abisnya mau sampai kapan kita nunggu Bintang. Dia nggak bakal balik ke sini,” ucap Miona.

“Gimana pun lo harus tunjukin profesionalitas! Lo nggak inget gimana susahnya kita dulu? Harus kerja di café, disuruh-suruh orang, diomelin orang? Sekarang hidup lo udah enak! Lo harus bersyukur,” ucap Siska.

Miona akhirnya mengangguk. Dia memang senang berada di posisi sekarang. Tapi gimana pun juga ada hal yang paling menakutkan di hadapannya kelak. Miona berpikir bagaimana jika Bintang nekad meny

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Riko Anggara
Sdh lama nih thor g update ............
goodnovel comment avatar
Ar_key
mereka gak sadar apa ya? udah kena jebakan
goodnovel comment avatar
Youe
semua juga bakal ketahuan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status