Beranda / Romansa / Cinta Setelah Luka / Bab 9 Pengobatan Lanjutan Kaivan

Share

Bab 9 Pengobatan Lanjutan Kaivan

Penulis: Tri naya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-05 23:59:43

Kaira lagi-lagi terkejut dengan ucapan Kaivan yang begitu terbuka tanpa berbasa-basi. Kaivan mendorong kursi rodanya ke hadapan Kaira dan mendekati wanita itu. Meraih cepat kedua tangan Kaira saat perempuan tersebut lengah.

"Apa aku harus mengulangi perkataanku? Aku rasa kau tidak tuli, bukan?" tanya Kaivan sambil menatap Kaira tajam.

"Kau pikir pernikahan itu sebuah permainan? Kau pikir aku ini kupon undian yang baru saja kau menangkan? Sehingga, dengan mudahnya mulutmu berkata seperti itu," ucap Kaira membalas tatapan Kaivan tajam.

"Apa kau pikir aku sedang bermain-main denganmu? Kau pikir penantian ku selama ini untukmu hanya sandiwara? Kaira, cincin yang melekat di jari manis kirimu itu adalah bukti, kalau aku serius padamu. Kau tahu kenapa aku ingin cepat sembuh? Itu karena aku tidak mau kehilanganmu. Apa kau mengerti?" jelas Kaivan tanpa melepaskan genggaman dan tatapannya pada Kaira.

"Terlalu dini untuk mengatakan itu. Kau pikir aku sudah menerima dan memaafkan-mu? Apa luka dal
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Cinta Setelah Luka   Bab 96 Separuh Jiwaku

    Kaira dan Kaivan pergi mengunjungi Hanung dan Hani. Mereka sudah lama sekali tidak berkunjung ke ruamh kedua orang tua itu semenjak kaira melahirkan dan mengurus anak juga pekerjaannya. Bahkan, meski satu rumah sakit dengan Hanung pun mereka jarang sekali bertemu karena kesibukan satu sama lainnya.Akhir pekan mereka luangkan untuk menemuinya, selain melepas rindu, Kaira juga ingin mempertemukan putra kecilnya dengan Hanung dan Hani."Bagaimana pekerjaanmu, kaira? Apa masalah pasienmu itu sudah selesai?' tanya Hanung di tengah obrolannya."Pekerjaan-ku baik, Yah. Alhamdulillah pasien sudah sadarkan diri dan di pindahkan ke bangsal. Keluarganya juga sudah bisa menjenguknya. Namun, ada satu pasienku yang kondisi keuangannya sangat kekurangan. Mereka tidak mampu membayar biaya rumah sakit daan operasi. Meski, sudah dibantu dan dibuatkan asuransi. Akan tetapi, sebelum mendapatkan itu, mereka harus meminjam dari tetangga dan kerabat. Aku iba mendengar ceritanya. Beliau juga mempunyai du

  • Cinta Setelah Luka   Bab 95 Posesif

    Kaivan tampak sedang berbincang dengan Ferdinan di kantornya. Kedua pemuda itu terlihat begitu serius sekali sambil Kaivan mengamati berkas di tangannya."Bagaimana perkembangan Karin dan Tasya? Apa mereka masih terkurung di hutan?" tanya Kaivan sambil terus mentap ke arah berkasnya."Iya, mereka masih di hutan. Kenapa kita tidak langsung menangkapnya saja?" ucap dan tanya Ferdinan penasaran."Biarkan saja dulu seperti itu. Hukuman bagi mereka karena telah menyakiti keluargaku dan berani macam-macam denganku," ucap Kaivan dengan tatapan tajam."Sampai kapan?" tanya Ferdinan kembali semakin penasaran."Kita lihat saja dan ikiti alurnya. Sampai kapan mereka akan bertahan," ucap Kaivan sambil tersenyum licik."Kau memang pandai menyiksa orang, Kai," ucap Ferdinan sambil menggelengkan kepala.~~~Kaira sedang sibuk memeriksa data pasien di ruang IGD. Harun memperhatikan dari ambang pintu sambil melipat kedua tangannya di perut dan menatap ke arah Kaira."Masih sibuk? Apa kau tidak berniat

  • Cinta Setelah Luka   Bab 94 Ibu Sumiati

    Setelah cukup lama terlelap, Kaira membuka mata perlahan dan terkejut, melihat suaminya duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Wanita berparas cantik itu pun bangkit dari kursi."Mas Kaivan. Sejak kapan ada di sini?" tanya Kaira sambil melangkah menuju Kaivan.Pemuda itu mendongak dan menaruh ponselnya di meja. Kemudian, tersenyum sambil menatap Kaira lembut."Sejak tadi. Kau tertidur lelap sekali. Jadi, aku tidak membangunkan-mu," ucap Kaivan dengan lembut.Kaira menghela napas dalam. "Kau ini selalu begitu," ucap Kaira sambil duduk di sofa panjang.Kaivan mendekat ke arah Kaira dan duduk di sebelahnya. Mengulurkan sebelah tangannya dan merangkul Kaira. Mengusap lembut rambut panjangnya yang terurai dan mengecup puncak kepalanya.Sebelah tangan Kaivan merogoh saku jasnya dan mengambil sesuatu di sana. Kemudian, ia menyodorkannya pada Kaira."Ini, untukmu," ucap Kaivan menyodorkan dua buah cokelat kepada Kaira."Untukku? Tumben sekali," ucap Kaira sambil memicingkan sedikit matanya

  • Cinta Setelah Luka   Bab 93 Mengurus Pasien

    Kaira tampak tergesa keluar kamar. Bahkan, tidak menghampiri Kaivan yang sudah menunggunya di ruang makan. Kaivan memperhatikan istrinya, kemudian ia berdiri dan menghampiri Kaira."Sayang, kau mau ke mana? Buru-buru sekali, apa ada hal penting?" tanya Kaivan dengan penasaran."Aku harus ke rumah sakit segera. Aku harus mengecek kondisi pasien pasca operasi kemarin dan membuat laporan," jelas Kaira sambil berusaha melangkah.Kaivan menarik pelan sebelah tangan Kaira hingga wanita itu sedikit tumbang dan dengan cepat Kaivan menangkapnya."Mas ....""Sarapan dulu," ucap Kaivan lembut."Nanti di rumah sakit aku sarapan," ucap Kaira berusaha melepaskan dekapan suaminya."Dokter juga manusia, Sayang. Bukan robot yang kuat tanpa istirahat dan makan. Kau baru pulang tengah malam dan tidur dini hari, pagi-pagi sudah harus berangkat lagi, belum sarapan," jelas Kaivan yang masih mendekap Kaira."Mas, aku harus bertanggung jawab atas mereka. Aku ....""Bagaimana tanggung jawabmu pada Keluarga i

  • Cinta Setelah Luka   Bab 92 Teramat Lelah

    Rumah sakit dalam keadaan sibuk sekali, pasien terus berdatangan di ruang IGD, bahkan ada yang di tempatkan pada tenda darurat karena keterbatasan ruangan. Para pasien juga sudah menggunakan tanda berupa pita di lengan sesuai dengan kondisi masing-masing.Wajah Harun dan Kaira tampak lelah sekali karena telah lakukan operasi lebih dari enam kali sehari. Bukan hanya kedua orang itu, para perawat yang membantu jalannya operasi pun terlihat letih. Namun, mereka harus tetap bersemangat demi menyelamatkan raga yang lain.Kaira dan Harun baru saja keluar dari ruang operasi untuk beristirahat sejenak, setelah operasi terakhir di lakukan. Sudah sekitar hampir dua puluh jam melakukan operasi dengan sekitar tujuh pasien korban tanah longsor yang dibawa ke rumah sakit kemarin siang. Ke tujuh korban mengalami luka berat tertimpa reruntuhan dan matrial. Menjalankan operasi sekitar dua sampai tiga jam per pasien. Meski tampak leah, tetapi Kaira dan Harun berusaha tegar dan kuat. Beruntung, kali in

  • Cinta Setelah Luka   Bab 91 Penjelasan Harun

    Harun semakin mendekati Kaira. Pemuda itu sedikit berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan wanita itu. Meraih kepala Kaira dan menghadapkan ke arahnya."Maafkan aku. Aku tidak bermaksud membentakmu apalagi di depan yang lain. Aku hanya sedang panik dengan kondisi pasienku," jelas Harun sambil menangkupkan wajah Kaira.Kaira terdiam. Mulutnya enggan bersuara. Wanita cantik itu masih kesal dengan sikap Harun meski pemuda tersebut sudah memberikan penjelasan.Harun kembali menghela napas. "Kau masih merajuk meski aku sudah meminta maaf dan menjelaskan semuanya padamu?" tanyanya dengan wajah serius.Kaira masih bergeming, ia masih merajuk pada Harun. Pasalnya, pemuda itu memang tidak pernah membentaknya, apalagi di depan umum. Kaira merasa sakit hati dan malu sekali dibuat oleh Harun."Aku akan menebus kesalahanku. Aku traktir kau belanja di mal. Kau boleh membeli apa saja yang kau mau. Aku akan bayar semuanya, asal kau tidak marah lagi denganku," ucap Harun berusaha membujuk Kaira."Per

  • Cinta Setelah Luka   Bab 90 Marah

    Kaira melangkah menuju ruangannya usai mengumpulkan laporan di ruang IGD. Wajahnya tampak sedikit lelah. Pandangannya pun tidak fokus sampai ia menabrak seseorang yang tengah berjalan berlawanan arah dengannya."Ups, ma--maaf, saya tidak ... Kak Erlan." "Kaira ...." Ternyata Kaira menabrak Erlan. Mantan pacar Kaira sekaligus mantan suami Karin. Keduanya terdiam sejenak. Menata hati masing-masing yang bergemuruh menahan rasa."Ma--maaf, Kak. Aku tidak fokus melangkah sampai menabrak Kak Erlan," jelas Kaira memulai kembali pembicaraan.Erlangga tersenyum. "Tidak apa. Kau tampak lelah sekali, apa kau baik-baik saja?" tanya Erlan dengan curiga."Aku baik-baik saja. Hanya kurang fokus saja," jelas Kaira sambil menunduk. Tidak berani menatap Erlan."Baiklah. Emm, omong-omong, bagaimana kabar keluargamu? Aku dengar, belum lama ini, kau baru melahirkan anak keduamu?" Erlan mengubah topik pembicaraan karena tidak ingin berdebat dengan Kaira. Wanita berparas cantik itu mendongak dan berusaha

  • Cinta Setelah Luka   Bab 89 Kembali Melakukan Aktivitas Rutin

    Kaira mulai melakukan aktivitas seperti biasa, setelah hampir empat bulan beristirahat di rumah pasca melahirkan. Wanita berparas cantik itu melangkah dengan anggun di lorong Rumah Sakit Kusuma Pratama Hospital. Mengenakan dress berwarna biru langit, dipadukan dengan jas putih, seragam rumah sakit.Rambut sepinggangnya ia sanggul dan hells berwarna senada dengan pakaiannya, di tambah anting kecil menghiasi kedua telinga Kaira, menambah pesona perempuan tersebut. Meski sudah memiliki dua anak. Akan tetapi, Kaira masih terlihat cantik dan menawan. Wanita itu merawat tubuhnya dengan sangat baik. Mengatur pola makan yang baik pula demi kesehatan dirinya.Wanita berparas cantik itu memasuki ruang IGD. Semua mata tertuju padanya. Mereka tetap mengagumi Kaira yang memiliki postur tubuh bak model internasional. Senyum terukir di bibirnya. Membalas sapaan dari petugas yang berada di ruangan tersebut.Kaira terus melangkah ke dalam. Memasuki sebuah ruangan yang menjadi tempatnya untuk mengecek

  • Cinta Setelah Luka   Bab 88 Berkumpul

    Setelah mendapatkan perawatan selama satu Minggu, Kaira sudah diizinkan pulang ke rumah. Kaivan tampak sedang menimang-nimang putranya, sementara Kaira berbaring di ranjang karena merasakan nyeri pada perutnya.Harun tampak memeriksa obat-obatan Kaira dan memberikan beberapa butir pada adiknya tersebut agar di minum, untuk meredakan nyeri pada perutnya.Usai minum obat, Kaira tertidur di samping putranya. Kaivan dan Harun keluar kamar dan berbincang di ruang tamu sambil menikmati teh dan kudapan buatan Bi Inah."Kenapa Kaira tampak kesakitan sekali?" tanya Kaivan dengan penasaran.Harun menghela napas. "Itu biasa terjadi pasca operasi. Penyebabnya bisa karena terlalu banyak melakukan pergerakan sehingga ada bagian otot yang terluka ikut tertarik. Oleh karena itulah, rasa nyeri itu datang," jelas pemuda berkumis tipis itu dengan wajah serius."Sampai kapan itu terjadi?" tanya Kaivan kembali semakin penasaran."Sampai luka bekas operasi itu mengering. Bahkan terkadang sudah kering dan b

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status