Share

DUA PULUH DUA

"Memang tante salah bicara? Di rawat di rumah sakit jiwa apalagi kalau bukan gila?" Ucap tante Ana

Amanda ingin sekali merobek mulut wanita yang bukan siapa-siapanya ini. Kalau bukan karena pernikahan mamanya yang kedua dengan saudara laki-laki wanita ini dia tidak akan memiliki hubungan dengan tante semengerikan tante Ana. Tapi memang benar kalau bukan kepada tante Ana siapa lagi yang akan membantunya mengurus mamanya. sedangkan dia tidak berada di dekat mamanya saat ini.

"Aku kira kehilangan anak saja sudah cukup menyedihkan, tapi ibumu juga kehilangan akal sehatnya. Benar-benar merepotkan," ucap tante Ana di telepon masih dengan nada mencemoohnya.

"Tante tidak punya hak bicara begitu, saudara tante bahkan meninggalkan mamaku dalam kondisi terpuruk seperti ini," ucap Amanda sambil menahan air matanya.

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status