Share

Salah Mengira

"Tunggu sebentar, ya, Kek! Arini akan membuatkannya untuk kakek," gegas Arini mulai menuju dapur yang letaknya hanya dua meter dari kakek Rendra.

"Aku harus menghubungi saka. Bagaimana reaksi dia melihat arini membuatkan kopi untukku?" kata batin kakek mengambil ponsel miliknya. Tapi, niatnya terhenti saat kakek memilih untuk memfoto Arini secara diam-diam.

"Pasti dia iri padaku!" gumam batin kakek mengirim foto tersebut untuk saka. Kakek Rendra menghela nafas sembari meletakkan ponselnya kembali di atas meja. Hatinya seakan lega saat memamerkan kebersamaannya dengan arini pada cucunya tersebut.

Senyumnya tertoreh, kedua matanya tak berhenti menatap wanita yang sebentar lagi akan menjadi cucu menantunya.

"Silahkan, Kek!"

Dengan hati-hati, arini meletakkan secangkir kopi untuk kakek Rendra.

"Makasih, ya!"

"Sama-sama, Kek!" jawab Arini mulai duduk di depan sang Kakek Rendra.

Sejenak, kedua bola matanya menatap kembali ke arah berkas yang ia bawa dari rumah.. Bibirnya yang mungil perla
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status